Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arkeolog Temukan Ibu Kota di Irak yang Terbengkalai Selama 2.700 Tahun

Ilustrasi peta Assyrian (commons.wikimedia.org/Ennomus)
Ilustrasi peta Assyrian (commons.wikimedia.org/Ennomus)
Intinya sih...
  • Para arkeolog menemukan sisa-sisa vila besar, taman kerajaan, dan bangunan lain di bawah tanah Khorsabad, ibu kota Assyrian kuno.
  • Magnetometer digunakan untuk mendeteksi struktur berusia 2.700 tahun yang menantang anggapan sebelumnya tentang perkembangan Khorsabad.
  • Khorsabad dijarah oleh ISIS pada 2015, tetapi para arkeolog dapat melanjutkan pekerjaan mereka setelah kelompok militan itu mundur pada 2017.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Para arkeolog di Irak utara telah menemukan sisa-sisa sebuah vila besar, taman-taman kerajaan dan bangunan-bangunan lain yang terkubur jauh di bawah tanah di tempat yang dulunya merupakan ibu kota Assyrian kuno, Khorsabad, Irak.

Tim peneliti internasional menggunakan magnetometer untuk mendeteksi kota berusia 2.700 tahun itu, kemungkinan berisi taman istana dan lima bangunan besar—termasuk vila dengan 127 kamar yang berukuran dua kali lipat Gedung Putih.

Dibangun Kaisar Neo-Assyria Sargon II

Struktur-struktur yang belum pernah ditemukan sebelumnya menantang anggapan bahwa Khorsabad tidak pernah dikembangkan lebih dari sekadar kompleks istana pada abad kedelapan SM, menurut pernyataan American Geophysical Union (AGU).

“Semua ini ditemukan tanpa penggalian,” kata Jörg Fassbinder, ahli geofisika di Ludwig-Maximilians-University di Munich.

Kaisar Neo-Assyria Sargon II mulai membangun ibu kota barunya yang besar—awalnya disebut Dur-Sharrukin, yang berarti Benteng Sargon—pada tahun 713 SM, namun Sargon meninggal pada 705 SM, kemungkinan sebelum ibu kota tersebut selesai dibangun.

Putra dan penerus Sargon II, Sennacherib, kemudian memindahkan ibu kota ke kota Niniwe. Khorsabad ditinggalkan dan dilupakan selama lebih dari dua ribu tahun.

Operasi penginderaan jarak jauh

Ilustrasi lamassu (commons.wikimedia.org/TYalaA)
Ilustrasi lamassu (commons.wikimedia.org/TYalaA)

Lebih dari 25 abad kemudian, misi arkeologi Prancis dan Amerika Serikat pada tahun 1800-an dan 1900-an, menemukan istana Khorsabad, termasuk patung-patung ikonik “Lamassu” berupa banteng bersayap berkepala manusia yang kini berada di Louvre.

Namun, di luar istana dan tembok kota seluas 1,7 x 1,7 kilometer, tata letak ibu kota kuno ini masih menjadi misteri dan para arkeolog berasumsi bahwa kota ini belum selesai dibangun.

Pada 2015, Khorsabad dijarah oleh ISIS dan para arkeolog baru bisa melanjutkan pekerjaan di situs tersebut ketika kelompok militan itu sebagian besar mundur dari wilayah tersebut pada 2017.

Tim Fassbinder melakukan operasi penginderaan jarak jauh pada tahun 2022. Alih-alih memasang magnetometer di kendaraan atau drone, yang mungkin menarik perhatian yang tidak diinginkan, Fassbinder dan seorang rekan peneliti membawa perangkat seberat 33 pon (15 kilogram) bolak-balik di atas ibu kota yang terkubur.

Mereka bekerja selama tujuh hari, menjelajahi area seluas 0,3 kilometer persegi—kurang dari 10 persen dari keseluruhan situs.

“Setiap hari kami menemukan sesuatu yang baru,” kata Fassbinder dalam pernyataannya.

Perlu studi lebih dalam

Anehnya, sejumlah besar data yang tersedia di ibu kota Asyur hampir secara eksklusif berasal dari studi arsitektur monumental resmi—ruang dan kreasi yang terkait dengan raja.

Akibatnya, seringkali tidak mungkin untuk mendapatkan wawasan tentang kehidupan penduduk lain, bahkan untuk mengkonfirmasi keberadaan penduduk tambahan di ibu kota Asyur.

Penelitian baru ini berusaha mengatasi kesenjangan yang signifikan dalam pemahaman kita dengan menyelidiki struktur perkotaan selain kompleks istana.

Pada akhirnya, hasil survei baru ini menunjukkan bahwa Khorsabad adalah ibu kota yang berkembang pesat, jauh melampaui apa yang telah dihipotesiskan sebelumnya. Masih harus dilihat apakah para arkeolog akan mengungkap struktur yang terdeteksi dari jarak jauh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us