Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Serangga Memprediksi Perubahan Cuaca?

dragonfly-4633925_1920.jpg
ilustrasi capung (pixabay.com/Scott)
Intinya sih...
  • Serangga sangat peka terhadap perubahan cuaca karena tubuhnya bergantung pada kondisi lingkungan, seperti suhu dan kelembapan.
  • Tekanan udara menjadi sinyal penting bagi serangga untuk membaca cuaca, yang memengaruhi aktivitas berburu dan reproduksi mereka.
  • Perubahan suhu dan kelembapan juga memengaruhi perilaku serangga, yang diproses oleh sistem sensorik canggih di tubuh mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sebelum hujan deras tiba-tiba capung terbang rendah, semut ramai-ramai pindah sarang, atau lebah mendadak menghilang dari bunga? Bagi manusia, perubahan cuaca sering terasa mendadak. Namun, bagi serangga, alam sudah memberikan peringatan dini jauh sebelum hujan atau badai datang.

Selama ribuan tahun, serangga berevolusi untuk membaca sinyal-sinyal halus dari lingkungan. Bukan karena mereka bisa meramal cuaca, tapi karena tubuh mereka sangat peka terhadap perubahan kecil pada udara, suhu, dan kelembapan. Kepekaan inilah yang membuat perilaku serangga sering dijadikan tanda alami perubahan cuaca. Yuk, kita bahas secara ilmiah kenapa serangga sering disebut-sebut bisa memprediksi perubahan cuaca!

1. Kenapa serangga sangat peka terhadap perubahan cuaca

Serangga adalah hewan berdarah dingin (ektoterm), artinya suhu tubuh, metabolisme, dan aktivitas hidupnya sepenuhnya bergantung pada kondisi lingkungan. Perubahan kecil pada suhu, tekanan udara, atau kelembapan bisa langsung memengaruhi cara mereka bergerak, makan, berkembang biak, bahkan bertahan hidup.

Penurunan tekanan udara sebelum hujan, misalnya, bisa terdeteksi oleh reseptor khusus di antena dan tubuh serangga. Responsnya beragam: 

  1. kumbang dan ngengat mempercepat perkawinan
  2. lebah segera kembali ke sarang
  3. semut memperkuat struktur sarang agar tidak kebanjiran. 

Karena kepekaan inilah serangga sering disebut sebagai “barometer alami” yang bereaksi cepat terhadap perubahan cuaca.

2. Peran tekanan udara dalam perilaku serangga

Tekanan udara menjadi salah satu sinyal terpenting bagi serangga untuk membaca cuaca. Tekanan yang stabil atau meningkat biasanya menandakan cuaca cerah sehingga aktivitas serangga meningkat. Sebaliknya, tekanan yang menurun sering diartikan sebagai tanda hujan, badai, atau angin kencang yang berbahaya.

Saat tekanan udara turun, banyak serangga memilih mengurangi aktivitas terbang dan mencari perlindungan. Beberapa spesies justru mempercepat reproduksi sebagai strategi bertahan hidup sebelum kondisi memburuk. Serangga predator juga menyesuaikan perilaku berburu: saat tekanan rendah, mereka menghemat energi dan mengurangi pergerakan, sedangkan tekanan tinggi mendorong aktivitas berburu yang lebih agresif.

3. Reaksi terhadap suhu dan kelembapan

insect-7803881_1920.jpg
ilustrasi kupu-kupu (pixabay.com/L D)

Karena bergantung pada suhu lingkungan, perubahan temperatur sangat memengaruhi kehidupan serangga. Suhu dingin membuat mereka mencari tempat berlindung, memasuki fase dorman, atau bermigrasi. Sebaliknya, suhu hangat mempercepat pertumbuhan dan bisa memicu ledakan populasi.

Kelembapan juga jadi sinyal penting. Udara yang makin lembap sering mendorong semut membangun gundukan sarang lebih tinggi untuk menghindari banjir, atau laba-laba membuat jaring yang lebih rapat, tanda klasik yang sering dikaitkan dengan hujan yang akan datang.

4. Sistem indra serangga yang berperan

Serangga dibekali sistem sensorik yang sangat canggih. Antena, kaki, rambut halus di tubuh, hingga mata majemuk berfungsi sebagai alat pendeteksi perubahan lingkungan. Mekanoreseptor membantu mereka merasakan perubahan tekanan udara, hygroreseptor mendeteksi kelembapan, dan termoreseptor memantau suhu sekitar.

Beberapa serangga bahkan mampu mendeteksi perubahan cahaya terpolarisasi akibat awan tebal. Semua informasi ini diproses di sistem saraf mereka, memungkinkan serangga mengambil keputusan cepat, misalnya apakah harus mencari makan, bertelur, atau justru berlindung sebelum cuaca memburuk.

5. Contoh perilaku serangga yang terkenal "memprediksi" cuaca

Berikut adalah beberapa serangga yang terkenal mengubah perilakunya saat akan menghadapi perubahan cuaca:

  • Lebah dan kupu-kupu - Jika lebah dan kupu-kupu tiba-tiba menghilang dari bunga, itu sering menjadi tanda hujan atau badai akan datang. Mereka mampu mendeteksi penurunan tekanan udara dan kenaikan kelembapan, lalu segera kembali ke sarang atau tempat berlindung.
  • Jangkrik - Pola bunyi jangkrik berkaitan erat dengan suhu. Perubahan waktu dan kecepatan bunyi sering dikaitkan dengan turunnya suhu atau datangnya cuaca dingin sehingga sejak lama dianggap sebagai penanda alami perubahan cuaca.
  • Laba-laba - Laba-laba yang membuat jaring lebih rendah dan rapat atau berpindah ke dalam rumah sering diasosiasikan dengan pertanda akan terjadinya hujan lebat. Sensitivitas mereka terhadap kelembapan udara memengaruhi cara dan lokasi pembuatan jaring.
  • Semut - Semut yang membangun gundukan sarang lebih tinggi atau memindahkan telur ke tempat aman biasanya bersiap menghadapi hujan deras atau banjir. Perilaku ini muncul sebagai respons terhadap perubahan kelembapan dan tekanan udara.
  • Lalat, kepik, capung terbang rendah - Banyak serangga terbang lebih dekat ke permukaan tanah sebelum hujan atau badai karena tekanan udara rendah membuat terbang tinggi menjadi lebih sulit dan berisiko.

Serangga memang tidak meramal cuaca seperti manusia membaca prakiraan di HP. Namun, kepekaan luar biasa terhadap tekanan udara, suhu, dan kelembapan membuat mereka bereaksi lebih cepat terhadap perubahan alam. Dari makhluk kecil ini, kita belajar bahwa alam selalu memberi tanda, asal kita cukup peka untuk memperhatikannya.

Referensi

Pest Assassin. Diakses pada Desember 2025. How Does Weather and Barometric Pressure Affect Insects…and More!
Pest Defense. Diakses pada Desember 2025. Pest Folklore
Sci.News. Diakses pada Desember 2025. Insects Can Predict Adverse Weather, Entomologists Say
The Conversation. Diakses pada Desember 2025. A Sixth Sense for Humidity Helps Insects Stay Out of Climatic Trouble
The Weather Channel. Diakses pada Desember 2025. Animals Predicting Weather

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Uji Pengetahuan Tentang Sawit, Seberapa Tahu Kamu?

19 Des 2025, 08:50 WIBScience