- Lateral undulation (Gelombang S atau serpentine)
Inilah gerakan klasik berbentuk huruf “S”. Ular membuat serangkaian lengkungan, lalu menekan titik-titik tubuhnya ke permukaan untuk mendorong maju. Gaya ini paling sering digunakan, terutama di permukaan datar atau tanah bertekstur. - Concertina (Gaya akordeon)
Gerakan ini mirip ulat atau akordeon. Ular merentangkan bagian depan tubuhnya untuk mencengkeram, lalu menarik bagian belakang ke depan. Metode ini banyak dipakai untuk memanjat batang pohon atau tiang yang licin. - Sidewinding (Melayang samping)
Gaya ini mirip gelombang, tetapi dengan tambahan “loncatan” samping. Ular mengangkat sebagian tubuhnya, lalu mendorong diri ke arah samping dengan cepat. Teknik ini sangat efektif di gurun pasir yang licin. Sidewinder rattlesnake terkenal bisa meluncur dengan kecepatan hingga 29 km/jam! - Rectilinear (Lurus maju)
Ular bergerak lurus tanpa melengkungkan tubuh. Dengan cara mengangkat dan menurunkan sisik perut serta otot perutnya secara bergantian, ular seolah merayap maju perlahan. Gaya ini sering dipakai oleh ular besar seperti piton dan boa saat mengendap mendekati mangsa.
Bagaimana Ular Bisa Bergerak Cepat Tanpa Kaki?

- Peran evolusi dalam mobilitas ularEvolusi membentuk gerakan ular melalui jutaan tahun adaptasi dari nenek moyang kadal berkaki menjadi reptil khusus tanpa kaki. Ular kemungkinan berevolusi dari kadal penggali atau akuatik pada periode Jura, secara bertahap kehilangan kaki sambil memanjangkan tubuhnya untuk menavigasi ruang sempit dan berbagai habitat.
- Anatomi di balik gerakan ularTidak seperti hewan berkaki, ular sepenuhnya bergantung pada tubuhnya yang panjang dan lentur untuk bergerak. Rangka ular terdiri atas ratusan ruas tulang belakang—bahkan bisa lebih dari 200 ruas—yang membuat tubuhnya fleksibel sekaligus ku
Ular adalah reptil yang menarik untuk diamati. Bayangkan, tanpa kaki mereka tetap bisa meluncur dengan cepat, menakuti mangsa, atau bahkan menyerang musuh dengan kecepatan mengejutkan. Gerakan melata yang terlihat sederhana ternyata menyimpan rahasia biomekanika yang rumit sekaligus menakjubkan.
Rahasia itu ada pada desain tubuh ular yang unik. Dari rangka yang lentur, otot yang bekerja bergelombang, hingga sisik perut yang berfungsi layaknya ban, semua bagian tubuh ular berkontribusi pada kemampuan mereka bergerak lincah. Evolusi selama jutaan tahun pun melahirkan berbagai gaya gerakan yang membuat ular bisa menyesuaikan diri dengan beragam habitat, mulai dari hutan, gurun, hingga pepohonan.
1. Peran evolusi dalam mobilitas ular
Evolusi membentuk gerakan ular melalui jutaan tahun adaptasi dari nenek moyang kadal berkaki menjadi reptil khusus tanpa kaki. Ular kemungkinan berevolusi dari kadal penggali atau akuatik pada periode Jura, secara bertahap kehilangan kaki sambil memanjangkan tubuhnya untuk menavigasi ruang sempit dan berbagai habitat. Pemanjangan tubuh ini, dipadukan dengan perkembangan banyak ruas tulang belakang dan otot khusus, meningkatkan fleksibilitas serta memungkinkan gerakan kompleks seperti melata dan sidewinding.
Seleksi alam mendukung gaya lokomosi yang efisien sesuai dengan lingkungannya, termasuk merayap di dalam terowongan atau meluncur cepat di permukaan terbuka. Seiring waktu, perubahan evolusioner pada tulang belakang, struktur otot, dan sisik mengoptimalkan ular untuk bergerak cepat dan lincah meski tanpa kaki sehingga mereka mampu menyebar dan bertahan di berbagai ekosistem di seluruh dunia.
2. Anatomi di balik gerakan ular
Tidak seperti hewan berkaki, ular sepenuhnya bergantung pada tubuhnya yang panjang dan lentur untuk bergerak. Rangka ular terdiri atas ratusan ruas tulang belakang—bahkan bisa lebih dari 200 ruas—yang membuat tubuhnya fleksibel sekaligus kuat. Setiap ruas tulang belakang terhubung dengan sepasang tulang rusuk yang menjadi tempat melekatnya otot-otot tubuh.
Otot ular, yang disebut myomeres, tersusun bersegmen dari kepala hingga ekor. Otot inilah yang bekerja secara bergelombang—berkontraksi dan relaksasi—untuk menghasilkan tenaga dorong.
Meski tidak punya kaki, ular punya senjata lain: sisik perut (ventral scales). Sisik ini lebar, kasar, dan saling tumpang tindih sehingga berfungsi seperti ban yang memberikan cengkeraman pada permukaan.
3. Peran sisik dalam pergerakan

Sisik perut ular memiliki mikrostruktur khusus yang membuatnya bisa mencengkeram permukaan ke satu arah, tapi licin ke arah lainnya. Hasilnya, ular bisa meluncur ke depan dengan mulus tanpa khawatir tergelincir mundur. Bahkan, ular dapat sedikit “menggerakkan” sisiknya untuk menambah grip saat dibutuhkan. Inilah trik biomekanika yang membuat reptil ini bisa melata dengan cepat dan efisien.
4. Empat gaya bergerak ular
Saat membayangkan gerakan ular, mungkin yang ada di pikiranmu hanyalah gerakan berkelok-kelok biasa. Padahal, ular punya empat gaya utama bergerak yang masing-masing disesuaikan dengan medan dan kebutuhan hidupnya:
5. Faktor yang mempengaruhi kecepatan ular
Selain gaya bergerak, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi seberapa cepat ular bisa melata:
- Ukuran tubuh. Ular kecil dan ramping cenderung lebih cepat daripada ular besar bertubuh berat.
- Habitat. Permukaan kasar memberi lebih banyak grip, sementara permukaan licin memperlambat pergerakan.
- Suhu tubuh. Karena ular berdarah dingin, mereka lebih lincah saat suhu hangat.
- Spesies. Beberapa spesies memang berevolusi untuk menjadi “sprinter” ulung, bahkan ada yang bisa mencapai kecepatan 32 km/jam.
Meski tidak memiliki kaki, ular membuktikan bahwa evolusi selalu menemukan jalan. Tubuh panjang, otot yang kuat, sisik perut yang canggih, dan empat teknik gerakan membuat mereka mampu melata, meluncur, bahkan “berlari” dengan gesit. Memahami cara ular bergerak tanpa kaki bukan hanya mengungkap rahasia alam, tapi juga menunjukkan betapa luar biasanya inovasi evolusi dalam menciptakan makhluk yang efisien dan adaptif di berbagai habitat.
Referensi
Discover Wildlife. Diakses pada September 2025. How Do Snakes Move? Despite Having No Legs Snakes Are Amazingly Agile
Jayne, B. C. (2020). What defines different modes of snake locomotion? Integrative and Comparative Biology, 60(1), 156–170. https://doi.org/10.1093/icb/icaa017
National Zoo (Smithsonian). Diakses pada September 2025. How Do Snakes Move Without Legs
Snake Locomotion. Diakses pada September 2025. Behavior Patterns – The Biomechanics of Snake Locomotion