Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bapak Sosialisme Karl Marx Kini Diabadikan Dalam Mata Uang Euro

twitter/@BritEuropa
twitter/@BritEuropa

Dalam rangka memperingati hari kelahiran Karl Marx yang ke-200, kota kelahiran bapak sosialisme ini merayakannya dengan cara yang unik. Kota Trier, Jerman tempat kelahirannya menerbitkan mata uang bernilai nol euro yang dijual seharga 3 euro.

Penerbitan mata uang nol euro ini merupakan dari rangkaian acara yang sudah dipersiapkan oleh kota di barat daya Jerman ini guna memperingati hari kelahiran Karl Marx tanggal 5 Mei mendatang.

1. Mata uang 0 euro sudah disetujui oleh Bank Sentral Eropa

twitter/@SocialistViews
twitter/@SocialistViews

Mata uang tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Bank Sentral Eropa. Meskipun hanya berupa suvenir dan memang dilabeli dengan tulisan di dalamnya, terbukti sangat populer. Edisi pertama sebanyak 5000 lembar sudah habis terjual.

Pihak Dewan Kota terpaksa memesan 20 ribu lembar lagi untuk mengantisipasi permintaan, yang diperkirakan membeludak jelang hari H perayaan pengarang buku Das Kapital ini - bersama Friedrich Engels tahun 1848.

Seorang penjabat kantor pariwisata kota tersebut menyebutkan bahwa suvenir ini pas dengan kritik Marx atas kapitalisme, demikian dilansir dari Reuters.

2. Dewan kota juga jual bebek kuning Karl Marx

twitter/@businessinsider
twitter/@businessinsider

Dewan kota juga menjual boneka bebek kuning, lengkap dengan janggut sambil memegang buku karangannya tersebut.

Selain itu dewan kota juga untuk sementara mengganti warna hijau dan merah lampu lalu lintas di kota tersebut dengan gambar Karl Marx, dan sebuah patung akan diresmikan tanggal 5 Mei mendatang, demikian dilansir dari Newsweek.

Patung setinggi 4,4 meter yang terbuat dari perunggu seberat 3 ton ini, karya artis Cina, Wu Weishan, merupakan sumbangan dari pemerintah Cina - yang juga menganut paham sosialisme.

3. Pemerintah Cina sumbang patung setinggi 4,4 meter

twitter/@XHNews
twitter/@XHNews

Sumbangan ini sempat menuai kritik dari beberapa orang yang kecewa dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Karl Marx menghabiskan waktu 17 tahun di kota Trier, sebelum akhirnya menerbitkan bukunya yang meramalkan bahwa sosialisme suatu saat akan menumbangkan kapitalisme.

Namun meskipun termasuk sebagai penulis dan filsuf paling berpengaruh, Karl Marx menghabiskan sebagian hidupnya dalam kemiskinan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us