Biasa Makan Biji-bijian, Tupai Ditemukan Menjadi Karnivora

- Tupai tanah California ditemukan memburu, membunuh, dan memakan tikus sebagai perilaku karnivora yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Penelitian ini merupakan bagian dari proyek ekologi perilaku jangka panjang tupai tanah California di Taman Regional Briones di Contra Costa County.
- Studi mengungkapkan bahwa tupai dapat diklasifikasikan sebagai omnivora oportunistik berdasarkan keinginan mereka untuk berburu dan memakan mangsa hidup.
Tupai dikenal suka mengisi pipinya dengan kacang-kacangan. Namun baru-baru ini hewan tersebut ditemukan menjadi karnivora. Kejadian yang tercatat tentang hewan pengerat yang memburu dan membunuh vertebrata hidup lainnya jarang terjadi, dengan hanya sedikit spesies yang diketahui melakukannya.
Sekarang, para ilmuwan telah menemukan bukti yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang jenis tupai lain yang menunjukkan perilaku karnivora, termasuk memburu, membunuh, dan memakan tikus, menurut sebuah studi baru.
Adaptasi lingkungan
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Ethology ini merupakan bagian dari proyek ekologi perilaku jangka panjang tupai tanah california di Taman Regional Briones di Contra Costa County.
Melansir dari situs CNN, proyek ini meneliti bagaimana tupai tanah California—yang merupakan hewan asli padang rumput negara bagian tersebut—menyesuaikan perilaku mereka sebagai respons terhadap perubahan lingkungan, dalam hal ini peningkatan populasi tikus tanah lokal.
Di beberapa bagian California Utara, serangan tikus tanah telah diamati. Di lokasi penelitian, penulis studi mencatat jumlah tikus tanah yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata selama dekade terakhir.
Tupai tanah California biasanya dianggap sebagai herbivora atau granivora, yang sebagian besar memakan tanaman dan biji-bijian. Temuan baru ini menawarkan dokumentasi pertama tentang spesies yang secara aktif memangsa vertebrata hidup lainnya.
"Penelitian ini secara radikal mengubah persepsi kita tentang tupai, salah satu mamalia yang paling dikenal di dunia. Dalam menghadapi gangguan manusia seperti perubahan iklim dan kekeringan, hewan-hewan ini tangguh dan memiliki potensi untuk beradaptasi untuk hidup di dunia yang terus berubah," kata penulis utama studi Jennifer Smith.
Perubahan tak terduga

Tupai merupakan bagian penting dari ekosistem California, memahami apakah penemuan makanan merupakan sifat yang diturunkan secara sosial dalam populasi ini dapat memberikan wawasan penting tentang bagaimana spesies lain akan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Smith dan rekan-rekannya mengamati perilaku tupai pemakan daging selama periode penelitian 10 Juni hingga 30 Juli. Selama waktu tersebut, para ilmuwan menggunakan perangkap hidup untuk menangkap, menandai, dan melepaskan tupai tanah California setiap dua minggu.
Tim peneliti mengumpulkan data terperinci mengenai setiap tupai, termasuk jenis kelamin, status reproduksi, dan massa tubuh, memberi label pada setiap hewan dengan dua tanda pengenal dan tanda bulu unik menggunakan pewarna guna memastikan semua tupai yang diteliti dapat dilacak sepanjang periode pengamatan.
Tupai sangat berguna untuk mempelajari ketahanan hewan terhadap perubahan lingkungan karena mereka aktif di siang hari dan mudah ditangkap, ditandai, dan diamati.
Para peneliti membagi tupai menjadi tiga kelompok dan mengamati perilaku hewan pada hari-hari tanpa perangkap. Tim mencatat 74 interaksi antara tupai dan tikus, dan 42 persen dari pertemuan tersebut melibatkan tupai—termasuk tupai muda dan dewasa jantan dan betina—yang secara aktif memburu dan memakan tikus.
"Kami sudah tahu bahwa mereka dapat hidup di berbagai ketinggian dan memakan berbagai jenis tanaman, tetapi yang paling mengejutkan dan luar biasa adalah kecepatan mereka mengubah perilaku mereka terhadap lonjakan jumlah tikus tanah di daerah tersebut," kata Smith.
Pola makan yang terus berkembang
Studi ini juga mengungkap dinamika sosial lain yang sebelumnya tidak terdokumentasi antara tupai dan tikus tanah. Beberapa interaksi antara hewan tersebut bersifat positif, termasuk mencari makan, menyapa, dan bermain.
Perilaku lainnya bersifat kompetitif, ditandai dengan mengejar, mendorong, menerkam, dan menggigit.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tupai dapat diklasifikasikan sebagai omnivora oportunistik berdasarkan keinginan mereka untuk berburu dan memakan mangsa hidup, terutama jika persediaannya melimpah.
Protein merupakan sumber daya yang terbatas tetapi diperlukan bagi tupai untuk tumbuh subur, dan berburu tikus tanah kemungkinan memberi mereka asupan nutrisi yang lebih cepat dan lebih mudah diperoleh daripada biji-bijian.