Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bikin Baper, Ini 5 Spesies Hewan Paling Romantis di Dunia Fauna

Unsplash.com/Nikita Krassiouk

Romantisme dan kesetiaan tidak hanya ditemukan dalam dunia manusia saja. Pada dunia fauna, ada banyak kisah kesetiaan dan romantisme yang ditunjukkan oleh beberapa spesies hewan terhadap pasangannya. Rupanya, hal ini juga bisa dijelaskan secara gamblang oleh sains, lho.

Nah, penasaran dengan hewan-hewan romantis tersebut, bukan? Yuk, disimak!

1. Belut serigala

racerocks.ca

Belut serigala atau Anarrhichthys ocellatus adalah spesies yang masuk ke dalam kelompok ikan dan hidup di wilayah Pasifik bagian utara. Meskipun dinamai dengan nama "belut', faktanya belut serigala tidak termasuk dalam golongan belut pada umumnya, dilansir dalam laman Untamed Science.

Habitat dari belut serigala adalah perairan dangkal hingga kedalaman 200 meter. Uniknya, spesies jantan dan betina akan tinggal berpasang-pasangan di dalam sarang mereka masing-masing. Dalam sekali siklus perkembangbiakan, seekor belut serigala betina mampu bertelur hingga 10 ribu butir yang akan diletakkan di atas batu.

Nah, tugas dari spesies jantan adalah menjaga keberadaan telur-telur itu secara bergantian dengan belut betina. Sedihnya, keberadaan telur-telur mereka akan banyak yang hilang akibat predator dan alam. Bahkan, tak jarang induk jantan dan betina akan mati bersama saat menjaga dan mempertahankan telur-telur mereka.

2. Burung enggang

Unsplash/Mathew Schwartz

Burung enggang atau rangkong adalah spesies hewan monogami yang hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya, ditulis dalam Animal Diversity. Spesies burung yang habitatnya tersebar di Asia Tenggara ini masuk sebagai salah satu spesies yang dilindungi. Rangkong atau enggang hidup di wilayah hutan tropis dan mereka suka membangun sarang di pohon-pohon yang besar dan tinggi.

Karena bersifat monogami, sepasang burung enggang akan merawat anak-anaknya sampai batas waktu tertentu secara bersama-sama. Pada saat burung enggang betina bertelur, burung enggang jantan akan mencari dan memberikan mereka makanan. Kebergantungan betina dan telur-telurnya terhadap enggang jantan membentuk suatu mekanisme khusus yang hanya ada dalam ekosistem mereka.

Masa inkubasi setelah enggang betina bertelur adalah 40 hari. Masa ini merupakan masa-masa yang rawan bagi seekor enggang betina karena ia akan kehilangan bulunya. Akibatnya, selama masa inkubasi, enggang betina tidak dapat terbang sehingga sangat bergantung pada enggang jantan.

3. Tikus vole

thegatewayonline.ca

Mungkin hewan pengerat tidak dikenal sebagai hewan yang setia dengan pasangannya. Namun, khusus untuk spesies vole atau tikus padang rumput, kesetiaan dan romantisme itu sudah ada dalam peta genetik mereka. Biasanya, tikus vole jantan dan betina akan berada di sarang yang sama dan mereka akan membesarkan anak-anaknya.

Namun, romantisme ala tikus vole juga terkadang dibumbui dengan kisah perselingkuhan. Yup, tidak semua tikus vole itu setia. Sebuah studi ilmiah yang juga dicatat dalam laman Nature pada 2008 lalu mengungkap bahwa tikus vole jantan bisa pindah ke sarang lainnya secara diam-diam.

Jadi, melalui studi ini, kisah romantisme ala tikus vole terbilang cukup kompleks. Ada banyak dari mereka yang hanya hidup dengan satu pasangan seumur hidupnya. Namun, sebagian kecilnya juga suka berselingkuh, terutama dilakukan oleh tikus vole jantan. Cukup unik, ya!

4. Kuda laut

Unsplash.com/Jules Marvin Eguilos

Seperti ditulis dalam laman National Geographic, kuda laut adalah salah satu spesies hewan yang memegang prinsip monogami. Uniknya lagi, kuda laut jantan adalah satu-satunya spesies organisme di Bumi yang mengandung anak-anaknya sebelum dilahirkan.

Kuda laut jantan dilengkapi dengan kantong induk di bagian perutnya. Nah, pada saat kawin, betina akan menyimpan telur-telurnya di dalam kantong induk kuda laut jantan. Proses pembuahan dilakukan internal oleh jantan pada telur-telur yang ada di kantongnya. Kuda laut jantan akan terus membawa telur-telurnya sampai mereka menetas.

Ilmuwan dan ahli satwa laut menyatakan bahwa kuda laut akan berhubungan seksual hanya dengan pasangannya saja. Bahkan, ada banyak kasus kematian kuda laut akibat stres karena ditinggal mati oleh pasangannya. Keterikatan monogami mereka memang terbentuk akibat evolusi, di mana sistem monogami akan menghasilkan keturunan-keturunan dengan risiko kecacatan yang minimal.

5. Berang-berang Eropa

Unsplash.com/Sempre Dilunedi

Berang-berang adalah spesies hewan pengerat semi-akuatik yang masuk dalam genus Castor. Mayoritas persebaran berang-berang ada di Amerika Utara dan Eropa. Nah, menurut laman BBC Earth, berang-berang Eropa merupakan spesies hewan yang akan kawin hanya dengan satu pasangan seumur hidupnya dan tidak pernah berselingkuh.

Uniknya, sistem monogami yang sangat kuat ini tidak berlaku pada kelompok berang-berang yang berada di Amerika Utara. Kesetiaan dan sifat monogami berang-berang Eropa sudah tertanam secara genetik dalam garis evolusi nenek moyang mereka sejak jutaan tahun lalu.

Sebuah studi yang meneliti kehidupan berang-berang di Eropa membuktikan bahwa secara genetik, semua anak berang-berang dalam satu kelompok hanya memiliki genetik yang sama dengan induk jantan dan betinanya saja. Tidak ada satu pun anak berang-berang yang memiliki genetik berbeda dari berang-berang jantan lainnya.

Lebih jauh lagi, dalam setiap koloni berang-berang, semua keturunannya hanya akan memiliki garis genetik dari sepasang berang-berang jantan dan betina yang ada di koloni tersebut. Itu artinya, induk betina dan jantan memang tidak pernah kawin dengan berang-berang lain selain pasangannya.

Nah, bagaimana? Ternyata kisah-kisah kesetiaan dan romantisme memang ada dalam dunia fauna, kan? Terbukti bahwa beberapa spesies hewan bisa setia dengan pasangannya sampai mati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us