"Perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S di Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Tenang dan Waspada". Diakses pada Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"BMKG: Perkembangan Bibit Siklon 93S di Selatan Indonesia, Waspada Hujan dan Gelombang Tinggi di Bali, NTB, NTT". Diakses pada Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Antisipasi Cuaca Ekstrem, BMKG: Waspada Siklon Tropis Bakung dan Bibit Siklon 93S di Wilayah Indonesia". Diakses pada Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG Beri Peringatan Cuaca Esktrem, Apa Itu Bibit Siklon 93S?

- BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Indonesia karena Bibit Siklon Tropis 93S terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat.
- Bibit Siklon Tropis adalah tahap awal terbentuknya siklon tropis dengan kecepatan angin berkisar antara 15 hingga 34 knot, dan berpotensi berkembang menjadi badai.
- Bibit Siklon Tropis 93S memiliki potensi memicu dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat, meskipun diprakirakan bergerak menjauhi Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak ke sejumlah wilayah di Indonesia. Dalam rilis resmi pada 11 Desember 2025, BMKG menyampaikan tengah memantau secara intensif Bibit Siklon Tropis 93S yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski diprakirakan bergerak menjauhi Indonesia, sistem cuaca ini tetap berpotensi memicu dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat. Lalu, apa sebenarnya Siklon 93S dan mengapa BMKG memberi peringatan cuaca ekstrem terkait fenomena ini?
Apa itu Bibit Siklon 93S?

Bibit Siklon Tropis merupakan tahap awal terbentuknya siklon tropis, yang ditandai dengan kecepatan angin berkisar antara 15 hingga 34 knot. Pada fase ini, sistem cuaca mulai menunjukkan sirkulasi angin yang terorganisir dan berpotensi berkembang menjadi badai.
Bibit siklon baru akan dikategorikan sebagai siklon tropis apabila kecepatan anginnya melampaui 34 knot, saat struktur badai semakin kuat dan menyatu.
Mengacu pada penjelasan BMKG, siklon tropis umumnya memiliki radius sekitar 150–200 kilometer dan terbentuk di atas perairan hangat dengan suhu lebih dari 26,5 derajat Celsius. Dalam hal ini, BMKG mendeteksi kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 11 Desember 2025 pukul 08.00 WITA, yang kini terus dipantau karena berpotensi memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia.
Apa bedanya dengan Bibit Siklon Tropis 91S?
Perbedaan utama antara Bibit Siklon Tropis 93S dan 91S terletak pada lokasi kemunculan serta potensi dampak cuacanya. Bibit Siklon Tropis 91S merujuk pada area tekanan rendah di Samudra Hindia bagian barat daya yang memiliki potensi berkembang menjadi siklon tropis. Seperti bibit siklon pada umumnya, 91S merupakan fase awal dari sistem badai yang bisa tumbuh lebih besar.
Namun, berdasarkan prakiraan BMKG, dampak tidak langsung yang menonjol dari Bibit Siklon 91S adalah peningkatan tinggi gelombang laut, khususnya di Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah dengan kategori very rough sea atau gelombang sangat tinggi mencapai 4,0–6,0 meter.
Selain itu, sistem ini juga berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang, sehingga risikonya lebih terasa pada aktivitas kelautan dan wilayah pesisir.
Referensi


















