Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karya Penulis Horor Fantasi 1920-an H.P. Lovecraft, Ngeri!

H.P. Lovecraft (thoughtco.com)
H.P. Lovecraft (thoughtco.com)

Howard Phillips Lovecraft atau H.P. Lovecraft adalah seorang penulis asal Providence, Rhode Island, Amerika Serikat. Dirinya dikenal karena karya tulisnya yang bertemakan horor.

Bahkan, keunikan dari karya-karyanya membuat penulis dan seniman lain terinspirasi olehnya hingga tercipta genre baru bernama "lovecraftian horror". Lovecraftian horror adalah sebuah sub-genre dari genre horor yang identik dengan sesuatu yang tidak terlihat dan tidak dapat dideskripsikan.

Pembuatan adaptasi dari tulisan Lovecraft ke media visual seperti film adalah sesuatu yang sulit. Hal itu dikarenakan dalam mendeskripsikan makhluk yang menjadi antagonisnya, Lovecraft seringkali menggunakan kalimat 'tidak dapat dideskripsikan' sehingga sutradara harus lebih kreatif dalam menggambarkan makhluk tersebut.

Penasaran dengan karya-karyanya? Yuk, simak ulasan berikut!

1. The Colour Out of Space (1927)

The Colour Out of Space merupakan cerita pendek mengenai fenomena aneh yang terjadi di sebuah kota fiksi bernama Arkham di Amerika Serikat. Di daerah tersebut, sebuah meteorit jatuh dan meracuni tanah sekitarnya. Hal itu menyebabkan tanaman di sana tumbuh besar namun tidak dapat dimakan, serta hewan-hewan ternak menjadi gila dan tidak berbentuk.

Saat peneliti berusaha meneliti meteorit tersebut, mereka melihat sebuah 'warna baru' yang tidak dapat ditemukan di bumi dan tidak dapat dideskripsikan. Seorang narator tak bernama bermaksud untuk meneliti fenomena tersebut dengan melakukan wawancara pada warga lokal yang menjadi saksi terjadinya kejadian tersebut.

Cerita pendek ini merupakan salah satu karya H.P. Lovecraft yang cukup populer hingga diadaptasi ke media lain, dengan salah satu adaptasinya adalah film Color Out of Space (2019). Film ini merupakan karya sutradara Richard Stanley dan dibintangi oleh Nicolas Cage.

Untuk menggambarkan 'warna baru' yang keluar dari meteorit tersebut, Stanley memilih menggambarkannya dengan warna magenta, warna yang menurut peneliti tidak muncul dalam spektrum cahaya sehingga magenta sering disebut sebagai warna yang tidak nyata.

2. The Call of Cthulhu (1928)

The Call of Cthulhu (instagram.com/readandcobooks)
The Call of Cthulhu (instagram.com/readandcobooks)

Cerita pendek fiksi ini bercerita mengenai sekumpulan tulisan dari mendiang Francis Thurston mengenai barang peninggalan dari kakeknya, Profesor George Angell. Thurston menemukan sebuah manuskrip dalam sebuah kotak yang bercerita mengenai mimpi-mimpi aneh yang dialami oleh seseorang yang melakukan konsultasi kepada profesor Angell.

Dalam manuskrip tersebut, Angell menjelaskan bahwa setelah terjadinya sebuah gempa bumi, banyak orang disana mengalami mimpi buruk yang sama mengenai sesosok monster. Di dalam kotak yang sama, Thurston juga menemukan sebuah patung yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk seperti campuran antara gurita, naga, dan manusia.

The Call of Cthulhu menjadi sumber dari segala bentuk adaptasi monster "Cthulhu" yang digambarkan sebagai sesosok monster bertubuh manusia dengan mulut yang tertutup tentakel gurita. Hingga saat ini, monster "Cthulhu" dapat dijumpai dalam berbagai macam komik, film, hingga video game.

3. Cool Air (1928)

Cool Air (barnesandnoble.com)
Cool Air (barnesandnoble.com)

Cool Air bercerita mengenai seorang narator tanpa nama yang sangat membenci udara dingin. Ia kemudian menceritakan alasan mengapa ia membenci hal tersebut. Ia memulai ceritanya dengan memperkenalkan Dr. Munoz, seorang dokter yang tinggal tepat di atas kamarnya. Dr. Munoz adalah seorang dokter yang ahli dalam obat-obatan dan uniknya, ia memiliki kamar yang sangat dingin dengan suhu hingga 13 derajat Celsius.

Cerpen ini terbit pertama kali dalam sebuah majalah berjudul Tales of Magic and Mystery yang terbit pada tahun 1928. Lovecraft menulis cerpen ini dua tahun sebelum publikasi saat ia tinggal di Brooklyn, New York. Kritikus menduga Lovecraft menulis Cool Air untuk menceritakan ketidaknyamanannya saat ia harus tinggal sendiri di sebuah apartemen di Brooklyn yang penuh dengan imigran yang ia benci.

Sebagai catatan, Lovecraft yang merupakan orang ras kulit putih dikenal sebagai seseorang yang sangat rasis terhadap ras lain. Bahkan, dalam beberapa tulisannya, ia juga bersikap rasis terhadap orang dari ras kulit putih lain seperti orang Irlandia dan Jerman karena ia menganggap mereka 'tidak murni'.

4. The Shadow Over Innsmouth (1936)

The Shadow Over Innsmouth (instagram.com/bytownbooks)
The Shadow Over Innsmouth (instagram.com/bytownbooks)

Novel The Shadow Over Innsmouth bercerita mengenai seorang narator tanpa nama yang melakukan investigasi ke sebuah kota bernama Innsmouth yang terisolasi dari kota-kota di sekitarnya. Dalam petualangannya di kota tersebut, ia melihat bagaimana tiap orang disana berjalan dengan cara yang aneh dan memiliki struktur wajah yang berbeda dengan manusia pada umumnya.

Seorang pegawai toko swalayan, satu-satunya orang yang tampak normal karena berasal dari kota lain, memberi tahu bahwa setiap orang asing yang muncul di kota tersebut akan menghilang jika ia terlalu banyak mencari tahu tentang kota tersebut.

Menurut kritikus literatur, cerita pendek ini menggambarkan sifat Lovecraft yang rasis dan xenofobia. Dalam cerita tersebut, kritikus menganggap bahwa gambaran penduduk kota Innsmouth merupakan bentuk hiperbola dari penggambaran manusia yang berasal dari ras lain di mata Lovecraft.

5. At the Mountains of Madness (1936)

At The Mountains of Madness (instagram.com/booksybuku)
At The Mountains of Madness (instagram.com/booksybuku)

At the Mountains of Madness adalah sebuah novel yang bercerita mengenai pengalaman seorang peneliti bernama Dr. William Dyer dari Miskatonic University saat ia menjelajahi benua Antartika. Dyer bercerita bahwa sebelumnya ia pernah memimpin kelompok penelitian untuk menjelajahi benua Antartika dan menemukan adanya puing-puing bangunan kuno, mural dan fosil yang sebelumnya belum pernah ditemukan. Ekspedisi itu rupanya berujung pada suatu fenomena yang mencelakakan hampir seluruh anggota ekspedisi tersebut.

Pada 2010, sutradara kondang Guillermo del Toro sebenarnya telah menggaet James Cameron untuk menjadi produsernya dalam produksi film adaptasi dari At the Mountains of Madness. Bahkan, Tom Cruise juga telah diisukan akan menjadi tokoh utama dari film tersebut. Sayangnya, proyek tersebut ditolak oleh pihak rumah produksi Universal Studios karena Del Toro yang keukeuh mempertahankan rating dewasa dari film tersebut sedangkan Universal menginginkan rating 13+.

Itulah lima tulisan karya H.P. Lovecraft yang cukup terkenal hingga saat ini dan melahirkan banyak adaptasi. Selain lima tulisan di atas, masih ada puluhan tulisan lain karya Lovecraft yang telah dipublikasi. Berani membaca?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us