Ciri-Ciri Meteor, Pengertian, dan Jenisnya

Pernahkah kamu mendengar mitos tentang meteor? Saat meteor terlihat di angkasa kamu wajib menyebutkan satu keinginan yang nantinya keinginan tersebut konon akan dikabulkan. Ya, ini adalah mitos yang berkembang di masyarakat dan masih banyak masyarakat yang mempercayainya.
Meteor terlihat seperti bintang jatuh karena memancarkan cahaya yang terang saat masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan dengan udara. Cahaya ini biasanya berwarna putih atau kekuningan dan bergerak dengan cepat di langit. Meteor ini berasal dari serpihan ekor komet, serpihan asteroid, atau pecahan benda-benda langit lainnya.
Serpihan tersebut masuk ke bumi karena adanya pengaruh gravitasi bumi. Serpihan-serpihan ini kan terbakar dengan panas kurang lebih 1.650 derajat Celcius saat memasuki bumi.
Hal ini akan membuatnya terlihat seperti memiliki ekor dan inilah yang sering disebut dengan fenomena bintang jatuh. Kilat api akibat meteor yang terbakar di atmosfer diyakini memiliki cahaya yang lebih terang dari Venus. Salah satu ciri-ciri meteor adalah bersinar terang seperti bintang jatuh dalam ukuran yang kecil, seperti bintang jatuh dalam ukuran kecil.
43.500 kg material meteorotik diperkirakan jatuh ke bumi setiap harinya. Kebanyakan benda langit ini habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi. Benda langit yang sampai ke permukaan bumi disebut dengan istilah meteorit. Berikut 6 ciri meteor yang perlu kamu ketahui!
Apakah ciri-ciri dari meteor?

Ciri-ciri meteor adalah:
- Bersinar terang seperti bintang jatuh dengan ukuran yang kecil;
- Tidak mempunyai orbit;
- Umumnya mengandung logam seperti besi dan mineral anorganik seperti kuarsa;
- Ukurannya mulai sebesar kepala jarum dan juga ada yang memiliki ukuran lebih besar dari itu;
- Bagian bawah yang menuju ke bumi terbakar;
- Urutan meteor adalah benda angkasa lebih kecil dari asteroid yang disebut dengan istilah meteoroid. Meteoroid memasuki atmosfer disebut dengan meteor. Jika meteor sampai ke permukaan bumi disebut dengan meteorit.
Meteor juga memiliki jenis yaitu berdasarkan jenis komposisinya
Terdapat tiga jenis meteor berdasarkan jenis komposisinya yaitu:
- Meteorit Besi memiliki sebagian besar bahan dari besi. Metorit ini adalah yang paling banyak ditemukan karena memiliki komposisi mineralnya yang berat;
- Meteorit Stony adalah meteor yang tersusun dari bebatuan. Meteor ini memiliki dua tipe yaitu chondrites yang mengandung senyawa materi volatil dan karbon air dengan warna yang lebih gelap dan achondrites yang tidak terlihat adanya logam atau sulfida logam;
- Meteorit campuran besi dan stony adalah jenis yang masih langka dimana meteorit ini mengandung batuan dan besi dalam proporsi perbandingan yang hampir sama.
Jenis meteor berdasarkan hujan meteornya
Terdapat empat jenis meteor berdasarkan hujan meteornya yaitu:
- Hujan meteor orionid adalah hujan meteor yang terjadi setiap tahunnya pada bukan Oktober. Hujan meteor ini bisa terlihat dengan jelas dengan warna hijau dan kuning;
- Hujan meteor perseid adalah hujan meteor yang terjadi diatas rasi bintang perseus. Hal ini biasanya terjadi saat bumi melewati aliran meteor yang disebut dengan istilah awan perseid;
- Hujan meteor geminids disebabkan oleh meteor yang berasal dari asteroid 3200 Phaethon;
- Hujan meteor quadrantid berasal dari konstilasi bootes yang biasanya terjadi pada bulan Januari.
Jenis meteor berdasarkan asalnya
Terdapat tiga jenis meteor berdasarkan asalnya yaitu:
- Meteor asterodidal atau keplanetan merupakan meteorit yang berasal dari serpihan planet atau asteroid yang hancur atau meledak;
- Meteor kekometan merupakan serpihan dari komet dengan kandungan bahan penyusun seperti gas dan komponen-komponen lainnya;
- Meteor parabolis merupakan pecahan benda dari luar angkasa yang tidak diketahui secara pasti apa jenis benda tersebut.
Apa saja contoh meteor? contoh meteor sendiri sudah dijelaskan sebelumnya yaitu meteor stony, besi, dan campuran stony dan besi. Demikian artikel tentang ulasan apa ciri batu meteor, semoga bermanfaat!