4 Dewi Penguasa Laut dalam Berbagai Mitologi, Ada yang Masuk UNESCO

Berbagai bangsa tentu mempunyai dewa laut yang memberikan kebaikan maupun keburukan dalam kepercayaan mitologi masing-masing. Di sisi lain, mereka juga percaya adanya dewi laut sebagai peran dari istri dewa laut, punya kuasa dalam mengatur laut, pelindung para pelaut, nelayan dll.
Uniknya lagi, ada salah satu dewi yang masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO karena pengaruhnya terhadap aspek kehidupan masyarakat. Adapun mitologi bangsa yang dimaksud diwakili Inca, Inuit, China dan Yunani. Ingin tahu seperti apa cerita panjangnya mengenai para dewi laut tersebut? Check this out.
1.Amphitrite

Amphitrite adalah dewi laut yang tinggal di kedalaman laut bersama suaminya, Poseidon seorang dewa laut. Amphitrite sendiri adalah anak dari dewa laut Nereus dan Doris. Poseidon berhasil memikat Amphitrite hingga akhirnya mereka menikah dalam sebuah upacara yang mewah. Walaupun pada awalnya Poseidon ditolak Amphitrite dan melarikan diri ke pegunungan Atlas.
Amphitrite sering digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang dan terurai, memegang trisula dan menunggangi makhluk laut seperti lumba-lumba atau ular laut. Peran Amphitrite adalah pengendali pasang surut ombak, memiliki kekuatan untuk menenangkan air atau menimbulkan badai dahsyat tergantung pada suasana hatinya.
Kebaikan dari dewi laut tersebut adalah memberikan perlindungan bagi pelaut dan nelayan, asalkan berdoa terlebih dahulu kepada Amphitrite. Dewasa ini, Amphitrite bersama Poseidon di berbagai situs di selurun Yunani disembah oleh bangsa Yunani. Salah satu contohnya di kuil Poseidon.
2.Sedna

Dipuja sebagai dewi laut dalam mitologi Inuit. Sedna dianggap sebagai simbol penghormatan terhadap laut beserta makhluk di dalamnya. Gambaran Sedna adalah wanita dengan tubuh bagian atas berwujud manusia dan bagian bawahnya menyerupai anjing laut.
Sedna adalah pengawas semua makhluk laut dan bertindak sebagai perantara antara manusia dan lautan. Misalnya jika ada makhluk laut yang hendak memakan suku Inuit, masyarakat Inuit akan melakukan ritual dan mempersembahkan kurba kepada dewi laut itu. Timbak baliknya Sedna akan mencegah hewan laut tersebut menganggu suku Inuit.
Sedna dapat mengendalikan cuaca dan kondisi laut. Jika tidak dihormati atau diperlakukan dengan buruk, Sedna akan memanggil badai dan bencana sebagai bentuk hukuman kepada suku Inuit. Dewasa ini, warisan kebesaran Sedna tertuang terhadap sebuah nama berbau astronomi. Sebuah planet kerdil yang ditemukan pada 2003 bernama Sedna.
3.Mazu

Mazu dipuja sebagai dewi laut yang memiliki sifat protektif terhadap para pelaut, nelayan dan pelancong. Mazu digambarkan mengenakan jubah merah yang digambarkan melalui lukisan dan mural. Lantaran kebesarannya, Mazu disembah oleh masyarakat China dan ia dipandang sebagai dewi pelindung kehidupan sehingga tak hanya bergelar dewi laut.
Oleh karena itu, Mazu diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, jelas Explore.airasia. Patung Mazu mengenakan jubah berhiaskan pertama bak seorang permaisuri. Selama era Dinasti Song, Mazu diberi gelar dewi karena diyakni ia menyelamatkan seorang utusan kekaisaran di lautan. Konon, Mazu lahir pada hari ke-23 bulan ketiga dalam kalander lunar.
4.Mama Qucha

Mama Qucha digambarkan sebagai wanita dengan rambut berwarna biru kehijauan dan wajahnya ditandai oleh sisik dan rumput laut. Mama Qucha ditemani oleh lumba-lumba dan makhluk laut lainnya yang menunjukkan kekuasaannya atas semua kehidupan laut. Pemujaan terhadap Mama Qucha cenderung dilakukan masyarakat pesisir karena mereka perlu perlindungan di laut.
Berperan sebagai dewi laut, Mama qucha mampu mengatur pasang surut air laut misalnya untuk menenangkan air laut yang bergolak untuk menjamin keselamatan pada pelaut dan nelayan, mengatur curah hujan dan mencegah badai. Suku Inca melakukan ritual dan persembahan emas untuk mengharapkan jaminan aman dan sebagai bentuk pujian.
Sebaliknya, Mama Qucha juga bisa menurunkan amarahnya yang dahsyat meliputi memanggil ombak dan melepaskan badai serta tsunami. Pada era modern, masyarakat pesisir Peru, Ekuador, Kolombia dan Chili berdoa kepada Mama Qucha agar diberi keberuntungan untuk usaha penangkapan ikan para warga tersebut.
Menutur cerita mitologi Inca, Mama Qucha diyakini sebagai putri matahari dan bulan yang diutus dari surga bersama saudaranya, Inca untuk membimbing manusia tentang kehidupan. Sebagai dewi laut, Amphitrite mampu berkomunikasi dengan semua makhluk laut. Tak hanya di China, kuil terhadap pemujaan Mazu bernama Thien Hau terletak di Ho Chi Minh, Vietnam.