5 Fakta Pacific Sea Nettle, Nama Genus Berasal dari Mitologi Yunani

Pacific sea nettle adalah jenis ubur-ubur yang dikenal karena loncengnya berwarna merah kecoklatan. Pacific sea nettle adalah salah satu dari 200 spesies ubur-ubur. Nama genus hewan ini, chyrsaora berasal dari mitologi Yunani bernama Chrysaor. Johann Friedrich von Brandt pertama kali mendeskripsikan pacific sea nettle pada 1835.
Chysaor sendiri adalah putra dari Poseidon dan Medusa. Chrysaora artinya ‘falchion emas’ merujuk pada kemampuan menyengat ubur-ubur tersebut. Pacific sea nettle ditemukan di perairan terbuka: samudra Pasifik, Alaska, Amerika Serikat, Kanada (British Columbia), Meksiko, semenanjung Baja, Jepang hingga Filipina.
Oregon dan California adalah lokasi paling umum di mana Pacific sea nettle dijumpai. Mereka berada di dekat permukaan air selama musim dingin dan di kedalaman laut pada musim semi atau panas. Mari pantau seberapa menariknya chrysaora fuscescnes dengan membaca lebih jauh!
1.Gayanya berenang

Dilansir Aquariumofpacific, pacific sea nettle yang berbentuk lonceng berenang dengan mengembang karena otot koronalnya melingkar. Saat ingin mengakhiri berenang untuk beristirahat, lonceng pacific sea nettle menjadi pipih dan membuatnya tampak seperti bintang berujung delapan.
Pacific sea nettle tidak melihat apa yang di depannya dengan jelas, namun mampu membedakan antara terang dan gelap menggunakan struktur berpigmen kecil pada lonceng atau tentakel disebut ocelli. Mereka menggunakan statokista yang mengandung mineral untuk merangsang sel-sel sensorik.
2.Karakteristik fisiknya

Lonceng atau medusa dari pacific sea nettle berbentuk seperti piring, memiliki 24 tentakel tipis seperti pita yang panjang dan lonceng ditutupi dengan sel penyengat. Loncengnya berwarna kekuningan dan coklat kemerahan dengan tepi lebih gelap serta warna merah hingga coklat kekuningan pada tentakel dan lengan mulutnya.
Loncengnya dapat tumbuh hingga 28 inci dan lengannya yang menjuntai dapat mencapai panjang 12 hingga 15 kaki. Pacific sea nettle mempunyai 3 lapisan lonceng yakni lapisan luar (epidermis), lapisan tengah tebal seperti agar-agar (mesoglea) dan lapisan paling dalam (gastrodermis), jelas Marinesanctuary.
3.Cara pacific sea nettle memangsa makanannya

Pacific sea nettle memiliki sengatan yang kuat sehingga membuat banyak mangsanya takut. Ketika ada mangsa menyentuh tentakel, ubur-ubur akan mengeluarkan penyengat berduri untuk melumpuhkan mangsanya. Lengannya mengangkut mangsa ke dalam mulut pacific sea nettle.
Ubur-ubur ini memakan berbagai macam zooplankton, krustasea, siput, ikan kecil beserta telurnya, colepoda, udang air asin bahkan jenis ubur-ubur lainnya. Sebaliknya, ubur-ubur ini dimangsa oleh ikan: tuna, butterfish, mola-mola dan hiu serta penyu belimbing berukuran besar dapat mengonsumsi banyak ubur-ubur sekaligus.
4.Sistem perkawinannya

Dilansir Georgiaaquarium, Jantan ubur-ubur melepaskan sperma ke betina menetaskan telurnya di kolom air sebagai larva bersillia. Larva berkembang menjadi polip kecil dan tetap berada di dasar laut dalam keadaan tidak aktif sepanjang musim dingin. Polip bermetamorfosis dengan mengembangkan lonceng, lengan dan tentakel yang khas. Terakhir adalah tahap dewasa
5.Hubungan pacific sea nettle dengan manusia

Orang-orang senang melihat tampilan pacific sea nettle karena warnanya yang cerah. Mereka menyengat bagi manusia, namun tidak terlalu menyakitkan. Hasilnya, banyak orang hanya mengalami ruam dan tidak merasakan apapun saat tersengat. Gelaja lain dialami seperti kesemutan yang intensitasnya mirip dengan sengatan lebah.
Pacific sea nettle dibudidayakan oleh manusia untuk dipamerkan di akuarium di seluruh dunia. Tempatkan mereka di akuarium besar dengan suhu 13-18 derajat celcius. Mereka dapat hidup setidaknya hingga 18 bulan karena tidak ada predator dan tersedianya pasokan makanan yang cukup di akuarium.