Ditemukan Ikan Buta dari Gua Bogor, Spesies Baru yang Terancam Punah

- Ikan buta Barbodes klapanunggalensis ditemukan di Gua Cisodong 1, Bogor, menambah daftar spesies ikan gua endemik Indonesia.
- Ikan ini tidak memiliki pigmen hitam, matanya mengalami reduksi, tubuhnya putih keperakan dengan sirip transparan, dan habitatnya berada di kolam-kolam kecil dalam gua.
- Kehadiran ikan ini terancam akibat aktivitas penambangan batu kapur di kawasan karst Klapanunggal, sehingga perlindungan lingkungan dan penelitian lanjutan diperlukan.
Ditemukan ikan buta dari gua Bogor, menambah daftar panjang keanekaragaman hayati Indonesia.
Spesies baru ini, yang diberi nama Barbodes klapanunggalensis, diidentifikasi oleh tim peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN bersama Indonesian Speleological Society (ISS) serta Yayasan Species Obscura Indonesia.
Penemuan spesies baru ini cukup menggemparkan dunia sains karena ikan yang ditemukan memiliki karakteristik yang unik. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys pada Februari 2025.
1. Ditemukan di kawasan karst Klapanunggal, Bogor

Penemuan ini berasal dari hasil eksplorasi yang dimulai sejak Agustus 2020. Sejak saat itu, dilaporkan lebih dari 20 individu ikan tanpa mata dan pigmen terlihat di dalam Gua Cisodong 1, kawasan karst Klapanunggal, Bogor.
Namun, baru pada Juli 2022, spesimen berhasil dikoleksi dan dikonfirmasi sebagai spesies baru setelah melalui penelitian mendalam. Kehadiran ikan ini semakin menambah daftar spesies ikan gua endemik Indonesia, yang sebagian besar tersebar di Jawa, Sulawesi, dan Papua Barat.
2. Ciri-ciri unik dan adaptasi pada habitat gua
Barbodes klapanunggalensis menunjukkan karakteristik khas ikan gua yang telah beradaptasi dengan lingkungan gelap dan terisolasi. Spesies ini sepenuhnya buta karena matanya mengalami reduksi, menyisakan cekungan orbital tertutup kulit.
Selain itu, tubuhnya tidak memiliki pigmen hitam (melanofor) yang membuatnya tampak putih keperakan dengan sirip transparan. Ikan ini juga memiliki sirip dada dan sirip perut yang lebih panjang dibandingkan spesies ikan gua lainnya.
Peneliti berspekulasi bahwa ini sebagai mekanisme kompensasi terhadap hilangnya penglihatan. Habitatnya berada di kolam-kolam kecil dalam gua dengan air jernih dan substrat tanah liat halus.
3. Ancaman terhadap habitat

Meskipun ditemukan di gua yang sulit diakses dan jauh dari pemukiman, spesies baru ini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas penambangan batu kapur di kawasan karst Klapanunggal.
Saat ini, hanya sekitar 9,96% dari total 66 km² wilayah karst yang mendapatkan perlindungan sebagai Kawasan Bentang Alam Karst Bogor. Tanpa upaya konservasi yang lebih ketat, degradasi lingkungan akibat eksploitasi tambang bisa mengancam kelangsungan hidup spesies ini.
Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan perlindungan yang lebih luas terhadap kawasan karst serta penelitian lanjutan untuk memahami populasi Barbodes klapanunggalensis.
Penemuan Barbodes klapanunggalensis menambah wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, terutama di ekosistem gua yang masih jarang diteliti. Namun, keberadaannya yang terbatas di satu lokasi membuat spesies ini rentan terhadap perubahan lingkungan, terutama akibat aktivitas penambangan.