5 Fakta Atlantic Wolffish, Bertahan di Suhu Nol Derajat Celcius

Atlantic wolffish atau ikan serigala Atlantik adalah spesies ikan besar yang hidup di perairan Antlantik Utara. Mereka dikenal karena penampilannya menakutkan yang terlihat garang dan giginya yang menonjol. Ikan ini termasuk salah satu dari lima spesies ikan berbadan panjang dan besar dari famili Anarhichadidae ordo Perciformes.
Ikan ini mampu bertahan di perairan sedingin 0° Celsius dan dapat bertahan pada suhu yang lebih rendah. Menariknya mereka memiliki cara berkembang biak yang berbeda dari ikan pada umumnya yaitu dengan pembuahan internal. Tak hanya itu saja, atlantic wolffish memiliki fakta lain yang menarik untuk diungkap lebih mendalam.
1.Gigi yang tajam dan kuat

Atlantic wolffish sering disalah artikan sebagai belut karena bentuk tubuhnya yang ramping dan panjang seperti belut, gigi yang menonjol, dan habitat berbatu. Namun, hubungan mereka lebih dekat dengan ikan sculpin daripada belut. Bentuk tubuhnya meruncing dengan kepala besar dan bulat serta ekornya yang ramping. Spesies ini memiliki beberapa baris gigi yang menonjol di mulutnya.
Dilansir Oceana Canada, dalam pandangan sekilas saja, sangat mudah mengetahui asal usul namanya. Atlantic wolffish memiliki gigi besar dan mirip taring menonjol dari mulutnya, membuat mereka menyerupai serigala. Di balik gigi taring utama yang terlihat terdapat lima sampai enam gigi taring yang lebih kecil. Selain itu, terdapat juga tiga set gigi penghancur di langit-langit mulut yang digunakan untuk menggiling mangsa yang memiliki cangkang keras.
2.Punya banyak warna

Spesimen atlantic wolffish terbesar yang tercatat berukuran 1,5 m atau 5 kaki dan beratnya hampir 18 kg (40 pon). Tubuhnya panjang, subsilindris di depan, terkompresi di bagian ekor, halus dan licin, sisik-sisik yang belum sempurna tertanam dan hampir tersembunyi di kulit. Kepalanya besar dengan rahang yang kuat dengan gigi yang tajam.
Dilansir Animalia bio, atlantic wolffish memiliki warna yang bervariasi yang umumnya terlihat seperti warna cokelat keunguan, hijau zaitun kusam, atau abu-abu kebiruan. Sirip punggungnya rata memanjang sepanjang punggung, dan sirip yang sama dari lubang ke sirip ekor. Tipe tubuhnya yang tumpul seperti belut membuat ikan ini berenang perlahan, bergelombang, dari sisi ke sisi seperti belut.
3.Reproduksi internal

Atalntic wolffish menggunakan cara berkembang biak yang berbeda dari ikan lainnya. Dilansir National Marine Sanctuary, atlantic wolffish memanfaatkan pembuahan internal untuk reproduksi yang membuatnya berbeda dengan reproduksi ikan lainnya. Betina menyimpan telur di dalam rahimnya selama empat hingga enam bulan dan melepaskannya saat suhu air sudah tepat. Ketika ikan jantan mulai melindungi telurnya, mereka berhenti makan dan menjadi sangat agresif terhadap wilayahnya termasuk ikan sejenis yang bukan pasangannya.
Telur ikan ini termasuk telur ikan terbesar dengan diameter 5,5 hingga 6 milimeter. Telurnya berwarna kuning keruh dan menggumpal rapat sehingga membuatnya tetap hangat. Telur akan menetas setelah dilepaskan selama tiga hingga sembilan bulan. Setelah tahap remaja ikan ini lebih suka menyendiri dan mencapai kedewasaan saat tubuh mereka mencapai ukuran maksimal.
4.Bertahan hidup di suhu nol derajat celcius

Tidak seperti ikan lain yang berenang naik turun di kolam air, antlantic wolffish lebih suka membuat rumah di dasar laut yang berbatu. Mereka adalah penghuni dasar laut, hidup di dasar laut yang keras, dan sering terlihat di sudut-sudut dan gua-gua kecil. Spesies ini hidup di kedalaman antara 66 dan 1.640 kaki di air dingin 0° Celsius atau 32°F, bahkan mereka dapat bertahan pada suhu yang bahkan lebih rendah. Tubuhnya menghasilkan antibeku alami atau protein yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Selain itu, antibeku alami ini membuatnya tetap aktif di perairan yang hampir beku.
5.Predator penting di laut

Atlantic wolffish menggunakan rahangnya yang kuat untuk memakan moluska yang memiliki cangkang keras, krustasea, dan echinodermata. Mereka tidak memakan ikan lain. Spesies ini sering memakan siput laut besar atau Buccinum, kerang atau Polynices, Chrysodomus, dan Shipo, kerang laut atau Mactra, kepiting pertapa besar, bintang laut, dan bulu babi. Atlantic wolffish adalah predator penting bulu babi dan kepiting hijau yang populasinya meningkat dengan cepat. Bila dibiarkan terus menerus bisa berdampak negatif terhadap kesehatan laut.
Tidak mudah menemukan atlantic wolffish sehingga IUCN menggolongkannya sebagai spesies yang kurang data, yang berarti tidak cukup informasi untuk menentukan berapa banyak jumlah individu yang bertahan hidup. Namun, NOAA National Marine Fisheries Service telah menetapkan bahwa ikan ini sebagai spesies yang memprihatinkan sehingga memerlukan upaya perlindungan dan konservasi.