5 Fakta Unik Autotomi Pada Hewan, Melepaskan Bagian Tubuh Secara Alami

Autotomi merupakan istilah ilmiah pada hewan untuk melepaskan bagian tubuhnya sendiri. Fenomena ini sering terjadi pada reptil seperti cicak dan kadal, namun autotomi juga dapat ditemukan pada hewan lain seperti kepiting dan bintang laut lho.
Proses autotomi tidak semudah yang dilihat, ada proses yang kompleks sebelum hewan melepaskan bagian tubuhnya, Nah, kamu ingin tahu lebih banyak mengenai proses autotomi? Temukan beberapa fakta menariknya dengan membaca ulasan di bawah ini.
1. Proses autotomi yang unik

Proses autotomi menjadi salah satu proses biologis yang kompleks dan menarik. Struktur tulang dan otot pada bagian tubuh yang dilepaskan terancang sedemikian rupa sehingga dapat putus tanpa menyebabkan kerusakan fatal pada hewan.
Meskipun menjadi salah satu pertahanan hidup yang baik, hewan yang melakukan proses ini harus mengeluarkan energi untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang. Olehnya autotomi biasanya digunakan sebagai usaha terakhir ketika hewan merasa terancam.
2. Autotomi untuk mengelabuhi musuh

Proses autotomi pada hewan merupakan trik pertahanan hidup yang sangat efektif. Saat merasa terancam hewan akan melepaskan bagian dari tubuhnya untuk mengalihkan fokus predator, sehingga hewan tersebut dapat melarikan diri.
Predator memiliki insting untuk mengejar mangsa yang bergerak. Bagian tubuh yang putus ini akan bergerak-gerak dan sangat menarik bagi insting predator. Proses ini mengorbankan bagian tubuh yang dapat tumbuh kembali demi menyelamatkan nyawa dari ancaman predator.
3. Proses regenerasi yang lama

Setiap spesies hewan memiliki kemampuan regenerasi yang berbeda-beda. Beberapa hewan bisa meregenerasi bagian tubuh yang hilang dalam hitungan minggu, sementara yang lain bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Cepat atau lambatnya regenerasi setelah proses autotomi biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya usia, kecukupan nutrisi dan kondisi lingkungan. Regenerasi pada cicak lebih cepat dibandingkan pada kaki kepiting yang mengalami autotomi.
4. Tidak hanya terjadi pada cicak

Autotomi umumnya kita ketahui terjadi pada cicak, padahal ada hewan-hewan lain yang memiliki kemampuan yang sama. Beberapa hewan yang bisa memiliki autotomi antara lain seperti kadal, tokek, kepiting, bintang laut hingga cacing pipih.
Bintang laut dapat melepaskan salah satu lengannya jika merasa terancam, lengan yang putus tersebut kemudian akan beregenerasi menjadi bintang laut baru. Beberapa jenis cacing pipih juga bisa membelah diri menjadi dua bagian, dan masing-masing bagian akan tumbuh menjadi individu baru.
5. Ada cicak yang tidak bisa autotomi?

Sebagian besar cicak memiliki kemampuan autotomi, tetapi kemampuan ini berbeda-beda antar spesies. Beberapa spesies mungkin memiliki kemampuan autotomi yang lebih lemah atau lebih terbatas daripada spesies lainnya, tetapi secara umum kemampuan ini tetap ada.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi seperti usia, kondisi kesehatan dan jenis predator. Cicak muda biasanya memiliki kemampuan regenerasi ekor yang lebih baik dibandingkan cicak dewasa.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang autotomi kamu pastinya bisa lebih aware mengenai cara tumbuh dan adaptasi hewan di sekitar. Jadi, apakah kamu sudah pernah melihat proses autotomi secara langsung pada hewan?