Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Earendel, Bintang Terjauh yang Ditangkap Teleskop Hubble 

ilustrasi bintang-bintang di alam semesta (pixabay.com/Luminas_Art)

Saat ini, teleskop antariksa Hubble memang memiliki penerus yang lebih canggih, yakni James Webb Space Telescope (JWST). Namun, fakta itu ternyata tidak membuat Hubble jadi teleskop yang ketinggalan zaman, lho. Ini dibuktikan dengan penemuan bintang paling jauh yang pernah ditemukan di alam semesta.

Sebelum Earendel ditemukan, Icarus adalah bintang terjauh yang pernah ditemukan oleh teleskop Hubble, berjarak 9 miliar tahun cahaya dari Bumi. Penasaran mengenai penemuan baru teleskop Hubble yang satu ini? Yuk, simak beberapa fakta mengenai bintang Earendel.

1. Bintang terjauh yang ditemukan Hubble

posisi bintang Earendel (hubblesite.org)

WHL0137-LS adalah nama asli Earendel. Bintang ini ditemukan dan dipublikasikan oleh Brian Welch dan timnya dari Universitas John Hopkins pada tahun 2022. Bintang Earendel berjarak sangat jauh, kurang lebih 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Earendel memiliki massa setidaknya 50 kali lipat dari Matahari. Namun, terjauh dari Bumi bukan berarti jadi yang tertua, ya. Sampai saat ini, astronom baru mengabarkan bahwa Earendel termasuk bintang yang tercipta saat alam semesta masih muda serta tersusun dari hidrogen dan helium purba.

2. Diamati dengan metode gravitational lensing

Earendel melalui lensa gravitasi (hubblesite.org)

Bintang Earendel ditemukan menggunakan metode gravitational lensing. Lensa gravitasi terbentuk saat cahaya dari objek yang sangat jauh, seperti bintang Earendel, dibelokkan oleh gaya gravitasi dari objek yang sangat besar, umumnya oleh galaksi. Ketika dibelokkan, cahaya dari objek yang sangat jauh itu diperbesar dan menjadi semakin terang, mempermudah peneliti untuk menggali informasi.

Teleskop Hubble menemukan bintang Earendel saat sedang mengamati galaksi Sunrise arc. (busur matahari terbit) yang menjadi rumah bagi Earendel. Pada foto di atas, bintang Earendel tidak terlihat seperti titik, sebagaimana kamu biasanya melihat foto bintang-bintang, namun terlihat sebagai busur cahaya berwarna merah karena telah dibelokkan oleh galaksi yang berada di depannya.

3. Bintang ini memiliki arti bintang fajar

potret langit malam (pexels.com/James Wheeler)

Nama bintang Earendel diberikan oleh penemunya, Brian Welch. Earendel diambil dari bahasa Inggris kuno yang berarti morning star atau 'bintang pagi/fajar', sesuai dengan galaksi nama Sunrise arc. yang menjadi rumahnya.

Nama Earendel diberikan untuk menyesuaikan dengan era kosmik fajar, waktu di mana bintang-bintang sejenis Earendel muncul. Yap, seperti bintang-bintang pada umumnya, astronom kerap memberikan nama panggilan khusus, termasuk bagi bintang yang memiliki nama asli WHL0137-LS ini.

4. Bintang Earendel kemungkinan sudah tidak ada di alam semesta

ilustrasi langit malam (unsplash.com/Greg Rakozy)

Saat ini, kecil kemungkinan Earendel masih hidup. Seperti yang disinggung di atas, bintang ini memiliki massa yang masif, sulit bagi bintang bermassa besar untuk hidup lama karena pembakaran energinya yang cepat. Bintang seperti Earendel biasanya hanya bertahan selama beberapa ratus juta tahun sebelum kolaps menjadi sebuah lubang hitam.

Selain itu, dilansir Space, astronom juga belum bisa memastikan apakah Earendel termasuk dalam bintang tunggal atau biner. Pada umumnya, bintang sebesar Earendel memang memiliki partner yang lebih kecil dan redup.

5. Penelitian bintang Earendel akan dilanjutkan oleh JWST

ilustrasi bintang-bintang di langit malam (pixabay.com/Bual)

Bintang Earendel masih memerlukan banyak penelitian lanjutan. Dilansir John Hopkins University, astronom berencana untuk melanjutkan sekaligus mengkonfirmasi lebih jauh mengenai bintang Earendel menggunakan James Webb Space Telescope (JWST).

Dibandingkan teleskop Hubble, JWST memang memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap cahaya inframerah. Teknologi ini memungkinkan astronom untuk meneliti lebih jauh mengenai elemen-elemen penyusun Earendel, mempelajari galaksi Sunrise arc., dan memungkinkan astronom menemukan bintang lain yang lebih jauh dari Earendel.

Berkat teknologi yang ada, kita sekarang bisa menemukan dan mempelajari bintang sejauh 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, bintang paling jauh di alam semesta. Di masa depan, bukan hal yang mustahil jika ilmu pengetahuan akan membawa kita menembus alam semesta yang lebih jauh dan tidak pernah terbayangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us