5 Fakta Blue Skate, Ikan dengan Usia yang Sangat Panjang

- Ikan pari blue skate memiliki ciri fisik yang unik dengan panjang tubuh hingga 2,85 meter dan berat 113 kg.
- Persebaran ikan ini semakin terbatas di Laut Keltik dan sekitaran Skotlandia.
- Blue skate merupakan ikan karnivor yang makanannya sangat bervariasi, termasuk krustasea dan ikan pelagis.
Ikan pari (superordo Batoidea) terdiri atas beragam spesies, baik yang hidup di air laut maupun air tawar. Salah satu dari keluarga ikan pari yang mungkin jarang kita dengar adalah blue skate (Dipturus batis), yang masuk dalam famili Rajidae. Ikan laut satu ini memiliki ciri fisik layaknya ikan pari pada umumnya.
Tubuh mereka berwarna cokelat tua atau hijau zaitun dengan beberapa pola bintik cerah pada bagian punggung. Ekor blue skate yang panjang dilengkapi dengan 12–18 baris duri yang tersebar di sepanjang permukaan. Selain itu, moncong mereka agak lebih panjang jika dibandingkan dengan jenis ikan pari lain. Soal ukuran, ikan ini merupakan spesies terbesar dalam famili Rajidae. Panjang tubuh individu dewasa bisa mencapai 2,85 meter, lebar 2 meter, dan bobot sekitar 113 kg!
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal lebih dekat dengan spesies ikan pari tersebut. Ada beberapa fakta mengejutkan dari si blue skate yang bisa bikin kita terkagum-kagum, lho. Kalau penasaran, simak pembahasan lengkap berikut, ya!
1. Peta persebaran dan habitat

Bicara soal sejarah, blue skate sebenarnya memiliki peta persebaran yang sangat luas pada masa lalu. Ikan ini sempat bisa ditemukan di wilayah Samudra Atlantik utara, Laut Mediterania, hingga laut sekitaran Timur Tengah. Namun, saat ini, blue skate tersebar dalam ruang lingkup yang lebih kecil dan terfragmentasi, yakni meliputi Laut Keltik dan wilayah barat laut Skotlandia. Dilansir The Wildlife Trusts, beberapa kantung populasi kecil juga teramati di sekitar Laut Utara, Teluk Biscay, Laut Tasman, Laut Irlandia, hingga Teluk Guinea.
Blue skate termasuk jenis ikan penghuni lautan dalam yang dingin, tetapi kadang bisa menuju perairan dangkal. Kedalaman yang dipilih ikan ini sekitar 10—600 meter di bawah permukaan laut. Adapun, individu yang lebih muda umumnya lebih menyukai wilayah perairan dangkal. Menariknya, tercatat kalau ada beberapa individu yang dapat menyelam hingga kedalaman 1.000 meter, lho. Di habitat alami mereka, blue skate menjadikan dasar berpasir ataupun lumpur sebagai tempat favorit untuk beristirahat maupun mencari makan.
2. Makanan favorit dan cara berburu

Selayaknya saudara ikan pari dan ikan hiu mereka, blue skate termasuk jenis ikan karnivor. Karena tempat tinggal mereka yang berada di dasar laut, mungkin sebagian dari kita mengira kalau mereka hanya akan memakan mangsa yang berada di dasar laut juga. Namun, ternyata menu makanan bagi blue skate ini terbilang sangat bervariasi, lho.
Dilansir Animalia, blue skate mengonsumsi berbagai spesies krustasea, kerang dan keong laut, cacing bulu, belut pasir, monkfish, ikan separuh, hiu kucing, jenis skate lain, serta ikan berukuran besar. Selain hewan-hewan dasar laut itu, blue skate ternyata sanggup berenang ke atas untuk memburu ikan pelagis, seperti ikan makerel dan haring. Untuk menangkap mangsa, blue skate akan berbaur dengan pasir ataupun lumpur dan menyergap target dengan cepat, baik mangsa yang ada di dasar laut ataupun ikan-ikan pelagis yang ada di atas.
Kalau urusan makan, bisa dibilang blue skate tergolong ikan yang rakus. Banyaknya makanan yang mereka konsumsi tiap harinya tergantung dengan ukuran mereka. Semakin besar suatu individu, kebutuhan makannya akan semakin besar, baik secara ukuran mangsa maupun kuantitas mangsa.
3. Ikan dengan usia yang panjang

Kalau mencari daftar ikan yang bisa berusia hingga 100 tahun, blue skate ini termasuk salah satu di antaranya. Secara alami, usia dari ikan ini memiliki rentang antara 50—100 tahun di habitat alami mereka. Angka itu agak membuat bingung karena rentangnya yang cukup jauh, tetapi ada penjelasan atas hal tersebut.
Jauhnya rentang usia antar blue skate dipengaruhi oleh jenis kelamin dan populasi tempat kita mengamati mereka. Secara umum, seekor blue skate baru bisa dikatakan matang secara seksual saat berusia 11 tahun. Selain soal usia kematangan seksual itu, ukuran juga memainkan peran penting sebelum blue skate dikatakan dewasa. Jantan biasanya baru dianggap dewasa saat berukuran sekitar 1,86 meter, sementara betina 1,98 meter.
Semakin besar individu blue skate, usia mereka semakin dewasa. Meski tidak terlalu jauh, ada dimorfisme seksual dari spesies ini, yakni betina berukuran sedikit lebih panjang dari jantan. Alhasil, blue skate betina bisa berumur lebih panjang ketimbang jantan. Kemudian, blue skate yang tinggal di kawasan yang kaya akan mangsa potensial jelas lebih bisa berusia panjang ketimbang yang tidak.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi ikan yang satu ini berlangsung sekitar Januari hingga Desember. Tidak banyak hal yang kita ketahui tentang ritual perkawinan ataupun bagaimana cara jantan menemukan betina dari blue skate. Namun, telur dari ikan yang satu ini terbilang sangat unik.
Critter Science melansir kalau dalam satu musim kawin, blue skate betina bisa menghasilkan hingga 40 butir telur berbentuk persegi yang diletakkan di atas pasir ataupun lumpur. Uniknya, masing-masing telur ikan ini memiliki semacam tanduk di ujungnya sehingga membuat telur blue skate memiliki panjang sekitar 25 cm. Telur-telur ini akan menjalani masa inkubasi selama 2—5 bulan sebelum akhirnya menetas dengan panjang tubuh sekitar 20 cm. Tidak ada peran induk dalam pembesaran anak-anak blue skate sehingga mereka harus belajar hidup mandiri sesaat setelah lahir.
5. Status konservasi

Mengingat sebelumnya sudah dibahas kalau peta persebaran blue skate semakin mengecil, rasanya hal tersebut sudah menjadi jawaban atas status konservasi ikan yang satu ini. Dalam catatan IUCN Red List, ikan yang satu ini sudah masuk dalam kategori ikan sangat terancam punah (Critically Endangered). Selain itu, tren populasi blue skate juga terus mengalami penurunan tiap tahunnya.
Ada berbagai alasan yang mendorong turunnya populasi blue skate di alam liar. Dilansir Marlin Life Information Network, angka kematian blue skate muda sebelum mencapai usia kematangan seksual sangat tinggi, yakni hingga 38 persen. Mengingat usia yang panjang sebelum bisa aktif secara seksual dan jumlah telur yang dihasilkan relatif sedikit tiap tahunnya, sangat sulit bagi spesies ini untuk memulihkan individu yang hilang tersebut.
Hal ini diperparah lagi dengan perburuan yang dilakukan manusia demi daging mereka. Ikan yang satu ini sangat mudah terjebak dalam pukat hela yang menyisir dasar laut. Belum lagi, secara alami, sebenarnya blue skate ditargetkan oleh berbagai jenis ikan lain, semisal ikan hiu, pari, dan jenis skate lain.
Masalah populasi dari blue skate yang semakin mengkhawatirkan ini pun sudah menjadi perhatian berbagai pihak. Menurut Uni Eropa, ikan yang satu ini sudah dilindungi sehingga perburuan atas mereka merupakan tindakan yang ilegal dan ada konsekuensi hukum di baliknya. Duh, semoga saja populasi ikan yang satu ini bisa pulih supaya kita tidak kehilangan salah satu spesies ikan pari berukuran besar ini, ya!