5 Fakta Bullfinch, Spesialis Pemakan Biji dan Tunas yang Setia

Dibalik hutan-hutan di Eurasia, terdapat sebuah spesies burung kecil yang memiliki pesona yang indah. Namanya Eurasian Bullfinch, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bullfinch. Burung ini dinamai 'Bullfinch' dikarenakan bentuk tubuh bagian depannya yang berisi dan menggembung membuatnya terlihat seperti kepala banteng.
Selain memiliki bentuk tubuh yang unik, burung yang memilik nama ilmiah Pyrrhula pyrrhula ini juga memiliki bentuk dan warna yang menarik, serta memiliki suara yang merdu, lho! Buat kamu yang penasaran dengan 'Si Kepala Banteng' ini, yuk simak sederet fakta dari burung Bullfinch berikut ini!
1. Bullfinch memiliki pola warna yang menarik dan mencolok

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Bullfinch terletak pada kombinasi warna bulu yang begitu kontras. Bulu bagian dada yang berwarna merah mawar mendekati merah muda cerah terutama pada Bullfinch jantan. Kontras dengan bagian sayap dan ekornya yang berwarna abu-abu gelap, hitam,dan putih.
Penampilan Bullfinch semakin menarik dengan bagian kepalanya yang berwarna hitam membentuk seperti topi. Hal ini membuat Bullfinch cukup mudah untuk dikenali, karena pola warnanya yang begitu khas.
Bullfinch jantan dan betina memiliki sedikit perbedaan warna, di mana Bullfinch jantan memiliki warna dada merah cerah dibandingkan Bullfinch betina yang memiliki warna dada yang kekuningan.
2. Bullfinch spesialis pemakan benih dan tunas

Bullfinch adalah spesialis dalam memakan biji-bijian dan tunas-tunas pohon. Paruh mereka yang kuat membantu mereka dalam menghancurkan biji-bijian dan tunas-tunas yang keras. Mereka sering terlihat mencari makanan di antara dedaunan dan ranting-ranting pohon.
Jika persediaan benih menipis, seperti di akhir musim dingin dan di awal musim semi, Bullfinch akan memakan tunas pohon yang menghasilkan buah. Bullfinch lebih menyukai kuncup bunga dibandingkan kuncup daun karena lebih bergizi. Mereka hanya memakan serangga sesaat selama musim panas sambil memberi makan anak-anaknya.
3. Bullfinch setia pada pasangannya

Bullfinch adalah burung monogami dan mereka akan tinggal bersama selama beberapa musim kawin. Pasangan Bullfinch akan saling membantu dalam membangun sarang, menetas telur, dan merawat anak-anak mereka.
Musim kawin Bullfinch dimulai pada bulan Maret dan April, dan telurnya membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk menetas. Setelah anak-anaknya menetas, kedua pasangan akan menggunakan paruh hitam gemuk mereka untuk membantu memberi makan anak-anaknya.
4. Bullfinch memiliki kantung makanan di bawah mulutnya

Bullfinches memiliki kantung makanan di dasar mulutnya untuk menyimpan biji-bijian dan makanan lainnya yang mereka kumpulkan dari lingkungan sekitar. Kantung makanan ini membantu mereka dalam membawa makanan ke sarang atau tempat persembunyian mereka.
Kantung makanan ini memungkinkan mereka membawa lebih banyak makanan untuk anak-anaknya dalam satu perjalanan. Bullfinch adalah satu-satunya spesies burung kutilang yang mempunyai kantung makanan seperti itu.
5. Bullfinch dianggap sebagai hama

Karena Bullfinch memakan tunas dan kuncup tanaman muda, pada abad ke-16, Raja Inggris Henry VIII mengutuk Bullfinch karena serangan mereka terhadap pohon buah-buahan, sehingga pada masa itu diberlakukan Undang-undang Parlemen yang menyatakan bahwa satu sen akan dibayarkan untuk setiap Bullfinch yang ditangkap dan dibunuh.
Hingga kini Bullfinch pun tidak disukai para petani dan tukang kebun karena memakan kuncup dan pucuk tanaman muda. Meski bukan termasuk hewan langka, tapi jumlah mereka semakin menurun karena tukang kebun dan petani dengan sengaja menjauhkan mereka dari buah-buahan.
Meski dianggap sebagai hama, namun Bullfinch juga memiliki peran penting dalam penyebaran biji-bijian dalam ekosistem hutan. Mereka sering membantu menyebarkan biji-bijian yang mereka makan, yang dapat membantu dalam regenerasi dan penyebaran tanaman di berbagai wilayah hutan.