5 Fakta Ilmiah dari Gading Gajah, Terus Tumbuh Sepanjang Hidup!

Gading gajah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling ikonik dan mudah dibedakan dari hewan besar tersebut. Keberadaan gading bukan hanya memberikan keunikan secara visual, namun juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan gajah, entah itu untuk bertahan hidup atau berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Di balik keindahan dari gading gajah nyatanya bagian tubuh tersebut kerap menjadi pusat perhatian dalam berbagai diskusi ilmiah dan juga konservasi, sebab maraknya ancaman dari perburuan liar. Coba perhatikan beberapa fakta ilmiah berikut ini mengenai gading gajah yang mungkin belum banyak diketahui, sehingga bisa semakin mengenalnya dari dekat.
1. Gading adalah gigi seri yang membesar

Gading gajah sebetulnya merupakan modifikasi dari keberadaan gigi seri yang tumbuh memanjang dari bagian rahang atas, sehingga tidak heran apabila terdiri dari dentin yang merupakan jaringan keras mirip tulang yang berlapisan enamel sangat tipis di dekat gusi. Komponen utamanya, yaitu dentin ternyata memiliki pola yang sangat khas, sehingga membedakan gading dari bahan lain yang ada pada tubuh gajah.
Proses pertumbuhan gading sebetulnya sudah dimulai sejak gajah masih bayi, walau memang tidak semua spesies memiliki gading secara penuh. Pada beberapa gajah Asia betina misalnya, gading sering kali hanya berupa tush kecil yang tidak berkembang, padahal sebetulnya menjadi alat bantu penting dalam aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh hewan tersebut.
2. Gading terus tumbuh sepanjang hidup gajah

Berbeda halnya dengan gigi yang terdapat pada manusia, gading gajah nyatanya terus tumbuh sepanjang hidupnya. Rata-rata gading dapat tumbuh sekitar 17 cm setiap tahun, meski kecepatan pertumbuhan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik, usia, hingga kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Walau memang pada gajah jantan biasanya gading lebih panjang dan berat jika dibandingkan dengan gading pada gajah betina, khususnya pada spesies gajah Afrika.
Pertumbuhan gading sebetulnya menunjukkan usia dan kesehatan gajah, sehingga gading yang panjang dan utuh tentu menjadi indikasi bahwa gajah tersebut berada dalam lingkungan yang aman dari risiko perburuan. Sebaliknya jika kamu melihat gading yang terpotong atau rusak, maka ini menunjukkan adanya tekanan dari aktivitas manusia.
3. Gading memiliki berbagai fungsi untuk gajah

Gading merupakan alat multifungsi yang dapat membantu gajah untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti menggali tanah untuk mencari air, mengupas kulit pohon untuk makan, dan mengangkut berbagai benda. Selain itu, gading juga berfungsi sebagai alat pertahanan diri untuk melawan predator atau pada saat bertarung dengan gajah lain, khususnya terjadi pada gajah jantan selama musim kawin.
Fungsi lain yang digunakan dari gading gajah adalah alat komunikasi visual, sebab biasanya dominasi dan kekuatan gajah kerap ditunjukkan melalui ukuran dan juga gerakan gadingnya. Kehilangan gading karena perburuan tentu dapat mengurangi kemampuan gajah untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, sehingga memengaruhi keberlangsungan hidupnya di alam liar.
4. Pola gading unik seperti sidik jari

Gading gajah ternyata memiliki pola alami yang sangat unik, sebab terlihat seperti garis melengkung dan bersilang pada bagian potongan melintang gading. Pola tersebut ternyata berbeda pada setiap individu gajah, sehingga inilah yang digunakan untuk mengidentifikasi gajah tertentu, khususnya jika memiliki spesies yang berbeda.
Pada dunia konservasi, pola pada gading gajah kerap membantu untuk melacak asal usul gading ilegal. Setidaknya dengan menggunakan teknologi modern, seperti analisis isotop, maka para ilmuwan juga bisa menentukan lokasi geografis dari gading hanya berdasarkan pola dan juga komposisinya. Cara ini berguna untuk melindungi spesies gajah dari berbagai ancaman perdagangan ilegal.
5. Perburuan gading menjadi ancaman utama

Permintaan tinggi terhadap gading untuk berbagai kebutuhan barang mewah dan seni ternyata sudah menjadi penyebab perburuan liar secara masif. Diperkirakan lebih dari 20 ribu gajah dibunuh setiap tahun hanya untuk diambil gadingnya, terutama di kawasan Afrika. Perburuan tersebut bukan hanya mengurangi populasi gajah, namun juga mengganggu struktur sosial yang ada, sebab gajah yang diburu kerap kali merupakan individu tua yang bertugas untuk memimpin kawanannya.
Sebagai respon penting, sudah ada berbagai negara yang melarang perdagangan gading untuk melindungi populasi gajah. Namun, memang tetap diperlukan upaya yang jelas dalam menghadapi berbagai tantangan besar karena banyaknya pasar gelap yang terus berkembang untuk memperjualbelikan gading gajah.
Gading gajah menjadi salah satu keajaiban alam yang memiliki berbagai fungsi biologis dan nilai-nilai ilmiah. Sayangnya keberadaan gading gajah sering kali menjadi alasan utama dari keberlangsungan hidup gajah, sebab perburuan ilegal yang kerap terjadi. Konservasi gajah bukan hanya untuk melindungi spesies, namun juga menjaga keseimbangan ekosistem yang mereka miliki.