Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah Mengenai Api, Reaksi Kimia yang Panas!

ilustrasi api (unsplash.com/@cullansmith)

Api merupakan salah satu benda penting untuk mendukung kehidupan manusia. Secara umum, api dikenal sebagai reaksi kimia yang mudah terbakar, serta menghabiskan zat panas dan cahaya.

Biasanya api digunakan untuk memasak, membakar api unggun, dan masih banyak lagi. Untuk itu kamu dapat menyimak beberapa fakta ilmiah mengenai api  di bawah ini.

1. Proses terbentuknya api

ilustrasi api (unsplash.com/@bitbot)

Segala hal yang ada di dunia ini pasti ada asal usulnya, termasuk juga dengan proses terbentuknya api. Tentu saja api yang selama ini terpancar memiliki prosesnya tersendiri hingga akhirnya menyala dan dapat digunakan.

Dilansir Australian Academy of Science, proses pembentukan panas pada api memerlukan bahan bakar yang cukup, yaitu oksigen. Pada saat atom di bahan bakar tersebut meningkat suhunya, mereka akan mulai bergetar dan memecah menjadi gas-gas kecil yang kemudian bereaksi dengan oksigen di sekitar. Lalu, terbentuk lah api dengan suhu yang panas. Bahan bakar yang dimaksud juga beragam, mulai dari suhu panas, bensin, hingga kayu bakar.

2. Warna yang tercipta dari api

ilustrasi api (unsplash.com/@amadorloureiro)

Warna yang terpancar dari api memang tampak sangat menarik, apalagi dengan kombinasinya yang beragam. Hal ini bisa tercipta karena proses kimia dan kandungan oksigen yang ada di dalamnya.

Dilansir Fire Control Systems, secara umum warna dari api adalah oranye. Meski pun ada pula yang berwarna merah, biru, hijau, kuning, bahkan putih. Biasanya semakin tinggi kandungan oksigen pada api, maka akan membuat warnanya menjadi lebih biru.

3. Sinar matahari bisa menyebabkan api

ilustrasi matahari (pexels.com/@pixabay)

Secara umum mungkin kamu pernah melihat bahwa proses menyalakan api biasanya menggunakan alat khusus, seperti korek atau gas api. Namun, ternyata ada fenomena unik dari sinar matahari yang juga bisa menyebabkan api.

Dilansir Dorset & Wiltshire Fire Service, sinar matahari yang mengenai suatu benda bisa terkonsentrasi dengan serius dan kemudian sinarnya akan berubah menjadi sesuatu yang mudah terbakar. Apalagi jika benda yang dikenali benda tersebut memiliki tekstur lembut seperti plastik atau kertas.

4. Alasan mengapa api selalu menyebabkan asap setelahnya

ilustrasi api (unsplash.com/@rgaleriacom)

Keberadaan api memang sangat menakjubkan, sebab bisa menghasilkan zat lain dari proses kimia tersebut. Misalnya pada saat kamu membakar sebuah kertas, maka nantinya akan terbentuk asap khusus yang ikut terbang.

Dilansir OJP, proses pembakaran karena api akan melibatkan sistem karbon di dalamnya. Apalagi jika benda yang dibakar seperti kayu, kertas, plastik, petroleum, hingga tekstil. Ketika semua benda tersebut tidak terbakar dengan benar karena defisiensi oksigen dan kandungan air juga menipis, maka akan menyebabkan asap yang keluar dari proses pembakaran.

5. Bahaya api

ilustrasi api (unsplash.com/@almosbech)

Tak dapat dimungkiri bahwa keberadaan api sangat penting untuk mendukung kehidupan manusia. Namun, kamu juga harus mengakui bahaya tersendiri yang tersimpan pada api.

Dilansir Purdue University, bahaya api bukan hanya bisa terjadi apabila sampai terbakar. Namun asap yang dihasilkan dari api sejatinya merupakan zat beracun. Apabila terhirup dalam jumlah yang banyak, maka dapat menyebabkan kematian.

Sekarang kamu sudah lebih tahu beragam fakta ilmiah mengenai api. Api bagai dua mata pisau yang memiliki manfaat penting, tapi juga menyimpan bahaya yang serius. Menarik untuk disimak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us