Kepemimpinan dalam dunia hewan sudah jamak terjadi di alam liar, khususnya bagi spesies sosial yang biasanya menganut sistem hierarki. Cara dan bagaimana mereka dapat memimpin kelompoknya masih menjadi bahan riset dan studi ilmiah. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka.
Bagaimana cara mereka memimpin? Bagaimana mereka terpilih untuk menjadi pemimpin? Nah, jika penasaran dengan "sistem sosial" para hewan, ayo simak penjelasannya hingga tuntas!
Serigala adalah hewan sosial dengan sistem hierarki yang sangat kompleks. Mereka yang senior akan mengajarkan banyak hal kepada yang lebih muda. Dilansir Living with Wolves, studi mengenai serigala di alam liar menjawab mengapa sistem sosial di kawanan tersebut bisa begitu rumit dan kompleks.
Rupanya, mereka memiliki satu peraturan tegas, yakni soal kepemimpinan. Tak peduli siapa yang memimpin, seluruh kawanan serigala wajib menunjukkan rasa respek terhadap sang alfa. Tidak mudah mempelajari sistem sosial ini secara langsung di alam liar.
Dalam kondisi tertentu, bahkan serigala mampu menyamarkan sistem kepemimpinan mereka untuk tujuan-tujuan taktis, ditulis dalam Science Norway. Dengan kecerdasannya, mereka sanggup memanipulasi "sistem sosial" untuk melindungi kelompoknya.
Ada fakta cukup mengejutkan tentang kelompok paus pembunuh (orca). Selama ini, ilmuwan memang sudah mengetahui bahwa paus pembunuh merupakan hewan sosial yang memiliki beberapa alfa atau pemimpin. Namun, bagaimana mereka memilih pemimpin masih menjadi misteri.
Nah, berdasarkan studi yang dicatat dalam Science Magazine, kawanan tersebut tak akan pergi jauh tanpa paus betina tertua (mereka yang sudah memasuki menopause) di kelompok. Riset dan penelitian yang dilakukan selama 9 tahun ini juga menjawab misteri akan kekuatan dari kawanan hewan tersebut.
Orca membutuhkan paus betina tertua yang sudah menopause sebagai pemimpin karena pengalamannya. Dalam kehidupan di laut bebas, mereka yang berusia tua dianggap berpengalaman dan bisa membimbing paus pembunuh yang lebih muda. Dengan kata lain, evolusi dari mamalia tersebut sudah sampai ke tahap kecerdasan yang luar biasa.
Berikan rasa hormat dan respek pada ratu, sebab jika tidak, nyawa taruhannya. Kira-kira begitulah hidup dalam kawanan lebah, baik itu lebah madu maupun lebah hutan. Dalam BBC Science, dicatat bahwa seorang ilmuwan satwa bernama Dr. Martin Bencsik telah melakukan studi mengenai kehidupan ratu lebah dalam hierarki sosialnya.
Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa kedudukan seekor ratu dalam koloni lebah bisa dianggap mutlak dan itu dilindungi oleh seluruh kelompoknya. Namun, uniknya, keputusan untuk mengangkat ratu ternyata berada di tangan mayoritas kelompok. Ya, lebah termasuk hewan yang sangat demokratis.
Ratu baru yang terpilih harus dihormati dan dilindungi. Biasanya, ia akan memimpin ribuan hingga puluhan ribu ekor lebah dalam setiap koloni. Ratu punya masa hidup sekitar 5 tahun dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan populasi lebah.
Meskipun tidak semuanya, secara umum spesies betina cukup mendominasi sistem hierarki dalam dunia fauna. Ilmuwan meyakini bahwa evolusi yang menyebabkan hal tersebut. Mungkin itu sebabnya, ada istilah mother of nature yang memosisikan betina atau perempuan sebagai pemimpin alam di dunia ini.
BBC Science melansir kabar bahwa kepemimpinan kelompok fauna di alam liar memang didominasi oleh spesies betina. Mulai dari paus pembunuh, simpanse, bonobo, hyena, serigala, lebah, dan semut, semuanya mengajarkan pada kita bahwa betina alfa memang sangat diunggulkan oleh alam.
Selain melahirkan atau menghasilkan telur, mereka juga akan mendidik, membesarkan, dan bahkan memimpin anggota kelompoknya yang lebih muda. Malah, dalam kawanan singa, para betina lebih mendominasi perburuan dibandingkan pejantan.
Tidak seperti hewan soliter, bagi spesies yang berkelompok, kepemimpinan mutlak diperlukan untuk mempertahankan populasi mereka di alam liar. Seleksi alam dan kepunahan tidak pernah pandang bulu dan akan bertindak adil bagi organisme apa pun di dunia ini.
Itu sebabnya, bagi kawanan fauna, kemampuan alfa atau ratu sebetulnya mempertaruhkan kelangsungan kehidupan dan populasi dari mereka sendiri. Hewan sosial punya cara dan hukum yang ketat dalam hal ini. Sebab, batas antara hidup dan mati tidaklah lebar jika berada di alam liar.
Mereka tidak akan memilih pemimpin secara acak dan sembarangan. Pemilihan dilakukan melalui seleksi, pertarungan, senioritas, dan bahkan suara terbanyak dalam anggota kelompok. Jelas bahwa sistem kepemimpinan hewan bertujuan untuk menghindari kepunahan.
Nah, bagaimana? Rupanya, kepemimpinan dalam dunia fauna bukan untuk gagah-gagahan. Lebih dari itu, mereka akan melakukan seleksi ketat untuk kelangsungan hidup bersama. Well, alam liar memang cukup kejam bagi siapa saja yang hidup di dalamnya.