Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Konjungsi Venus dan Neptunus 3 April 2024, Apakah Teramati?

ilustrasi konjungsi Venus dan Neptunus. (stellarium-web.org)

Salah satu fenomena langit yang selalu terjadi setiap bulan adalah konjungsi. Dalam dunia astronomi, konjungsi adalah peristiwa pertemuan dua atau lebih objek langit di cakrawala dari sudut pandang Bumi. Artinya, apabila diamati dari Bumi, dua atau objek langit tersebut akan tampak saling berdekatan, padahal sebenarnya pergerakan itu semu.

Pada bulan April 2024 ini, ada beberapa fenomena konjungsi yang akan menghiasi cakrawala, salah satunya konjungsi planet Venus dan Neptunus. Pertemuan dua planet spektakuler tersebut bakal terjadi pada hari Rabu, 3 April 2024. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta menarik konjungsi Venus dan Neptunus berikut ini!

1. Konjungsi kali ini sulit untuk diamati lantaran posisinya berada di dekat Matahari

ilustrasi Matahari (pexels.com/Bruno Scramgnon)

Pertemuan antara Venus dan Neptunus akan terjadi di konstelasi Pisces, yakni salah satu rasi bintang paling populer di langit malam. Mengutip dari In The Sky, pasangan planet tersebut akan terbit atau mulai terlihat pada pukul 17.53 WIB.

Sayangnya, untuk wilayah yang berada di garis khatulistiwa, waktu tersebut bukanlah waktu terbaik untuk mengamati konjungsi Venus dan Neptunus. Pasalnya, saat konjungsi terjadi, baik Venus maupun Neptunus berada sangat dekat dengan Matahari. Dua planet tersebut akan terletak pada jarak 16 derajat dari Matahari. Oleh sebab itu, Venus dan Neptunus bakal sulit untuk diamati lantaran keberadaan mereka terhalang oleh cahaya Matahari.

2. Venus bersinar lebih terang dari Neptunus

ilustrasi konjungsi Venus dan Neptunus. (stellarium-web.org)

Saat konjungsi terjadi, Venus akan bersinar pada magnitudo -3,9 (sangat terang), sementara Neptunus di magnitudo 8 (redup). Itu artinya, saat konjungsi terjadi, Venus bersinar lebih terang dibandingkan dengan Neptunus. Oleh karena itu, Neptunus tidak bisa diamati dengan mata telanjang.

Sementara itu, Venus akan tampak seperti bintang merah atau oranye paling terang di langit malam apabila teramati. Planet kedua di tata surya itu bakal tampil memesona berkat pantulan cahaya Matahari yang diterimanya. Untuk mengamatinya secara jelas, alat bantu seperti teleskop tentu sangat dibutuhkan.

3. Terlihat lebih jelas di Bumi belahan selatan

ilustrasi wilayah di Bumi belahan selatan, Australia. (pexels.com/Nothing Ahead)

Dilansir Starwalk, fenomena konjungsi Venus dan Neptunus akan terlihat lebih jelas di Bumi belahan selatan, seperti Antartika, Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Oseania. Ini lantaran, di Bumi belahan selatan, posisi Venus dan Neptunus bakal lebih tinggi di atas ufuk timur. Artinya, kedua planet tersebut tidak begitu dekat dengan Matahari.

Seperti diketahui, konjungsi adalah fenomena yang rutin terjadi pada setiap bulan. Pertemuan antar objek langit di cakrawala sejatinya bisa diamati dengan mata telanjang apabila langit cerah. Planet-planet yang berpapasan di angkasa bakal tampak seperti bintang kecil yang bersinar terang. Oleh sebab itu, untuk mengamatinya secara lebih detail, pengamat perlu menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong bintang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us