5 Fakta Langsdorffia, Si Bunga Cantik yang Hidup seperti Vampir!

Setiap orang yang melihat keindahan bunga Langsdorffia mungkin akan segera jatuh hati. Tidak hanya warnanya yang memesona, bentuk bunga ini juga sangat unik. Namun siapa sangka, Chris Thorogood, ahli tanaman parasit dari University of Oxford Botanic Garden & Arboretum, yang pernah meneliti morfologi Langsdorffia menyebutnya sebagai “tanaman vampir.”
Ia menyebut bunga ini tidak lazim, seperti tanaman yang keluar dari alam bawah yang mengerikan. Para ahli juga sedang memperdebatkan apakah tepat jika mereka dianggap sebagai "tanaman."
Lantas, seperti apa sebenarnya Langsdorffia yang dianggap sebagai tanaman vampir? Yuk, simak fakta berikut!
1. Tanaman apa bukan?
Langsdorffia yang memiliki nama latin Langsdorffia hypogea adalah tanaman misterius dan kurang dikenal. Sangat sulit untuk menemukannya bahkan di alam liar sekalipun. Mereka berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan, termasuk di sabana Brasil, yang dikenal sebagai Cerrado.
Langsdorffia sendiri adalah genus tanaman berbunga dengan morfologi perbungaan yang bersisik dan berwarna cerah. Sejauh ini ada empat spesies yang diakui dan tersebar di berbagai daerah:
- L. hypogaea Mart. di wilyah Amerika Tengah dan Selatan;
- L. malagasica B. Hansen di wilayah Madagaskar;
- L. papuana Geesink di wilayah Papua Nugini; dan
- L. heterotepala L.J.T. Cardoso, R.J.V. Alves J.M.A. Braga di wilayah Selatan dan Tenggara Brazil.
2. Tanaman inang kesukaan Langsdorffia

Sebuah eksperimen untuk memeriksa preferensi Langsdorffia terhadap tanaman inang pernah dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Jean Carlos Santos, ahli biologi tanaman dari Universidade Federal de Uberlândia. Mereka menanam 30 umbi Langsdorffia beserta akar tanaman inang sedalam 10—20 cm. Karena kerusakan umbi dan akar tanaman pada saat pengambilan sampel, hanya ada 11 sampel yang berhasil diidentifikasi.
Langsdorffia menjadi parasit bagi lima spesies inang yang diteliti, mereka berasal dari lima famili angiospermae yang berbeda, seperti:
- Myrsine umbellata Mart.;
- Myrcia splendens;
- Miconia albicans;
- Qualea parviflora Mart.; dan
- Banisteriopsis stellaris B.Gates.
Hanya saja, Miconia albicans merupakan tanaman inang yang paling banyak diparasit oleh Langsdorffia. Jika spesies lain hanya ada satu kejadian, Miconia albicans menunjukkan tujuh kejadian parasit oleh tanaman ini. Meskipun kejadian parasitisasi lebih banyak ditemukan pada Miconia albicans, tetapi tim peneliti ini menyimpulkan bahwa Langsdorffia dianggap sebagai generalis dengan banyak inang.
3. Cara menyedot nutrisi

Langsdorffia adalah parasit yang hanya terdiri dari serangkaian umbi dan perbungaan, serta tidak memiliki struktur batang biasa. Mereka bergantung sepenuhnya pada tanaman inang untuk memenuhi nutrisi pertumbuhan.
Umbi parasit akan mulai menyerang akar tanaman inang dengan cara menginfiltrasi jaringan pembuluh secara luas. Jaringan ini akan dirobek dan diekspos oleh umbi parasit. Umbi akan membesar di daerah yang dekat dengan sambungan umbi dengan akar inang. Perkembangan umbi akan menjadi silindris dan bercabang, dengan perbungaan di ujung cabang.
Siklus ini akan terus berulang selama tanaman inang masih menyediakan nutrisi yang diperlukan umbi parasit Langsdorffia. Mereka benar-benar terlihat seperti vampir yang menyedot nutrisi dari makhluk hidup lain yang ditumpanginya.
4. Proses penyerbukan dan mekarnya bunga

Semua spesies Langsdorffia diketahui menghasilkan bunga berkelamin tunggal dengan metode penyerbukan yang beragam. Perbungaan Langsdorffia terdiri dari struktur bunga tongkol (spadix) berdaging yang diselimuti sisik berbulu. Bunga jantan memiliki tangkai, sementara bunga betina memiliki bentuk seperti daun duduk (sessile). Keduanya memiliki struktur kerucut yang berfungsi menghasilkan nektar.
Bunganya sendiri memiliki warna kuning kecokelatan hingga seperti merah anggur. Bunga tanaman ini akan mekar selama periode musim kering dan menghasilkan aroma harum yang berguna saat penyerbukan. Beberapa di antara spesies tanaman ini dibantu oleh serangga saat penyerbukan, ini adalah bagian simbiosis mutualisme.
5. Kunjungan makhluk hidup di sekitarnya

Jean Carlos Santos juga melakukan pengamatan terhadap interaksi Langsdorffia dengan makhluk hidup di sekitarnya. Mereka mengamati bunga ini dengan perangkap kamera inframerah selama musim berbunga pada bulan Juni 2011. Kamera diikatkan di sekitar batang pohon, dekat dengan tanah untuk merekam makhluk hidup yang mengunjungi kelopak bunga Langsdorffia.
Setelah pengamatan selama 5 hari dengan total pengamatan 120 jam, burung Cyanocorax cyanopogon merupakan satu-satunya pengunjung vertebrata yang tercatat selama masa penelitian. Semua kunjungan terjadi pada awal dan larut malam, di mana jenis burung ini tampak mengumpulkan nektar.
Sementara, ada juga berbagai serangga yang mengunjungi perbungaan, termasuk tawon, kecoak dan semut, tetapi frekuensinya tidak dihitung. Serangga ini kebanyakan mencari nektar di pangkal perbungaan betina dan di antara bunga jantan segar.
Begitu ternyata siklus Langsdorffia menjadi tanaman vampir. Tanaman ini akan menyedot nutrisi apa pun yang dibutuhkan dari tanaman inangnya. Ternyata, keelokan rupa tanaman ini adalah hasil dari merusak tanaman lain. Sungguh mengerikan!