Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Margay, Kucing Liar Bermotif Tutul yang Pandai Bergelantungan

margay (commons.wikimedia.org/Malene Thyssen)

Margay (Leopardus wiedii) adalah salah satu jenis kucing liar yang punya penampilan menawan. Kucing ini punya motif tutul dan berukuran kecil serta memiliki usia harapan hidup yang panjang, yaitu mencapai 20 tahun.

Selain itu, mereka memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki kucing lainnya, yaitu memanjat dan bergelantungan. Margay bahkan mampu bergelantungan hanya dengan satu kaki belakangnya saja. Hewan ini juga masih memiliki beberapa fakta menarik lain yang sebaiknya kamu ketahui sebagai berikut.

1.Mendiami hutan tropis dan subtropis

margay, kucing liar yang mendiami hutan tropis dan subtropis (youtube.com/Nature on PBS)

Margay adalah hewan yang hidup di benua Amerika. Situs Animalia melansir, mereka dapat dijumpai di Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, kawasan timur pegunungan Andes, hingga ke Uruguay dan Argentina bagian utara.

Hewan ini mendiami kawasan hutan tropis dan subtropis. Meskipun begitu, margay juga terkadang terlihat di area yang dekat dengan tempat tinggal manusia, asalkan di sana masih terdapat banyak pepohonan untuk bersembunyi.

2.Penampilan fisik mirip seperti macan tutul

margay, kucing liar yang pandai bergelantungan (youtube.com/Nature on PBS)

Margay adalah kucing dengan penampilan khas. Dilansir Animal Diversity Web, kucing ini berukuran kecil, dengan panjang badan sekitar 46,3 hingga 79 sentimeter, ditambah ekor sepanjang 33,1 hingga 51 sentimeter. Sementara berat badannya berkisar antara 2,6 hingga 3,9 kilogram.

Kucing ini memiliki motif tutul di sekujur tubuhnya, bertubuh ramping dan kecil, serta menyerupai penampilan ocelot (Leopardus pardalis). Oleh sebab itu, tidak heran jika margay dijuluki sebagai “ocelot kecil”.

3.Kucing yang ahli memanjat dan bergelantungan

Seperti spesies kucing lainnya, margay juga hidup secara soliter atau lebih suka menyendiri dibandingkan berkelompok. Mereka hanya berpasangan ketika musim untuk berkembang biak telah tiba.

Selain soliter, kucing ini menghabiskan waktu di pepohonan. Animal Diversity Web melansir, margay merupakan kucing yang ahli memanjat serta bersifat arboreal atau tinggal di atas pohon. Hebatnya, mereka bahkan mampu untuk bergelantungan dengan satu kaki belakang ketika menuruni pohon.

4.Melahirkan satu anak saja untuk setiap periode kebuntingan

margay, kucing liar yang pandai bergelantungan (youtube.com/National Geographic Wild France)

Ada yang menarik dari fakta seputar reproduksi margay. Dilansir International Society for Endangered Cats (ISEC) Kanada, margay memiliki kemampuan ovulasi spontan, berbeda dengan kucing domestik yang proses ovulasinya harus diinduksi. Apa maksudnya?

VCA Hospitals melansir, kucing peliharaan mengalami ovulasi yang diinduksi, artinya pelepasan sel telur baru bisa terjadi ketika didahului dengan adanya proses kawin. Hal ini tidak berlaku pada margay karena kucing ini bisa melepas sel telur secara spontan alias tanpa ada proses kawin terlebih dahulu.

Berbeda pula dengan kucing rumahan yang sering kali memiliki litter size atau jumlah anak per kelahiran yang besar, margay hanya melahirkan satu ekor anak, dan terkadang paling banyak dua ekor, seperti dilansir Animal Diversity Web. Hal ini sesuai karena faktanya, margay hanya memiliki sepasang kelenjar susu.

5.Menghadapi berbagai ancaman yang menyebabkan penurunan jumlah populasi

Margay, kucing liar yang pandai bergelantungan (youtube.com/National Geographic Wild France)

Sayangnya, margay ini juga tidak luput dari ancaman kepunahan akibat berbagai hal. ISEC Kanada menyebutkan, perusakan hutan untuk pembukaan lahan, pembalakan liar, dan penjualan satwa ilegal, menjadi faktor terbanyak menyusutnya populasi margay.

Selain itu, faktor kecelakaan seperti tertabrak kendaraan, dibunuh penduduk setempat akibat memangsa unggas peliharaan, terserang penyakit, serta rendahnya laju reproduksi turut serta memengaruhi jumlah margay di alam.

Margay adalah satwa yang cantik dan indah. Keberadaannya di alam bisa memberikan keseimbangan ekosistem yang ditinggalinya. Oleh sebab itu, mari kita dukung usaha pelestarian margay agar eksistensinya tetap terjaga hingga nanti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us