5 Fakta Menarik Cape Kurper, Ikan Kecil Endemik Afrika Selatan!

- Cape kurper hanya bisa ditemukan di Afrika Selatan
- Spesies ikan ini memiliki penyebaran yang sangat terbatas
- Cape kurper mulai terancam oleh kehadiran ikan asing dan invasif serta polusi dan kerusakan habitat
Terkadang, tak semua spesies ikan memiliki penyebaran yang luas dan bisa ditemukan di berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah Sandelia capensis atau cape kurper yang hanya bisa ditemukan di benua Afrika. Tak hanya memiliki penyebaran yang sempit, populasi ikan air tawar tersebut juga terus menurun akibat kemunculan ikan asing dan ikan invasif.
Walau merupakan ikan endemik, sayangnya cape kurper tidak terlalu terkenal. Kemungkinan hal tersebut dapat terjadi karena ia bukan komoditas pangan yang kerap diekspor dan bukan ikan hias yang sering dipelihara. Karena hal tersebut, kali ini kita akan membahas berbagai fakta unik tentang cape kurper. Jadi, simak dengan baik agar kamu lebih mengenal ikan asli benua Afrika tersebut!
1. Bobot maksimalnya sekitar 200 gram

Caper kurper merupakan ikan berukuran kecil dengan panjang maksimal 25 centimeter dan bobot yang mencapai 200 gram, jelas Fish The Fly. Badannya agak memanjang, matanya besar, dan tubuhnya diselimuti perpaduan warna cokelat, jingga, atau keemasan. Tak cuma itu, ikan ini juga memiliki corak hitam di tubuhnya yang mana dapat terlihat dari bagian belakang kepala sampai pangkal ekor. Terakhir, cape kurper menunjukan dimorfisme seksual di mana individu jantan lebih berwarna dan mencolok daripada individu betina.
2. Hanya bisa ditemukan di ujung Afrika Selatan

Jika berbicara penyebaran, cape kurper hanya bisa dijumpai di satu wilayah, yaitu Afrika Selatan, jelas GBIF. Seperti namanya, ikan air tawar ini merupakan hewan endemik yang hanya menghuni Provinsi Cape Barat dan Cape Timur di Afrika Selatan. Keduanya merupakan daerah yang berada di ujung selatan benua Afrika. Secara spesifik, beberapa tempat seperti Sungai Coega, Sungai Verlorevlei, Sungai Clanwilliam Olifants, dan Teluk Algoa merupakan daerah terakhir di mana cape kurper bisa hidup dengan tenang.
3. Sering bersembunyi di bebatuan dan tanaman air

Dilansir Seriously Fish, cape kurper merupakan spesies yang sangat adaptif dan bisa hidup di berbagai tipe habitat. Mau itu perairan berbatu, daerah dengan vegetasi rapat, sungai berarus deras, sampai sungai berair tenang semuanya bisa dihuni oleh cape kurper. Tapi jika membahas soal habitat favorit, ikan ini lebih suka hidup di sungai yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu padat.
Ia juga sangat suka hidup di perairan yang memiliki banyak tempat persembunyian. Biasanya, cape kurper kerap bersembunyi di lubang, sela-sela bebatuan, atau di sekitar tanaman air. Mengandalkan warna dan corak tubuhnya, hewan ini bisa bersembunyi dan menyatu dengan sempurna di lingkungan sekitar. Alhasil, ia bisa aman dari predator dan mampu berburu dengan lebih efisien.
4. Sering berpura-pura mati saat ditangkap oleh manusia

Layaknya ikan air tawar lain, cape kurper juga kerap diburu dan dipancing oleh masyarakat lokal. Hal ini tidak mengherankan mengingat ia memiliki daging yang cukup lezat dan ukuran yang pas untuk dimakan. Tak cuma itu, tarikan ikan ini juga lumayan kuat yang mana cukup menantang bagi para pemancing. Untuk memancing cape kurper juga tak terlalu sulit karena ikan ini bisa dipancing dengan umpan hidup seperti cacing dan bisa juga dipancing dengan umpan buatan.
Uniknya, cape kurper memiliki kemampuan thanatosis atau berpura-pura mati. Dalam hal ini, saat ditangkap atau dipegang oleh manusia, ia akan berhenti bergerak seakan-akan tidak bernyawa. Nah, saat kail pancing sudah dilepas dari mulutnya, ikan ini akan kembali bergerak dan kemudian melompat ke air untuk menyelamatkan diri, jelas iNaturalist.
5. Eksistensinya terancam oleh kehadiran ikan lain

Sebenarnya, cape kurper bukan termasuk hewan yang dilindungi atau terancam punah. Hanya saja, makin ke sini ia mulai terancam oleh beberapa hal. Pertama, penyebarannya yang sempit membuat ikan tak bisa berkembang terlalu pesat. Tak hanya itu, penurunan populasinya juga diperparah oleh kehadiran ikan asing dan ikan invasif. Beberapa spesies ikan seperti largemouth bass, smallmouth bass, dan spotted bass merupakan ikan asing yang terus menggusur populasinya. Terakhir, polusi, kerusakan habitat, dan aktivitas manusia juga mengancam eksistensi ikan ini, jelas Animalia.
Cape kurper memang termasuk ikan berukuran kecil yang tidak terlalu dikenal. Namun, ikan ini cukup unik, entah dilihat dari penyebaran, kebiasaan, atau habitatnya. Sayangnya, populasi cape kurper mulai menurun karena banyak hal. Oleh sebab itu, masyarakat lokal harus benar-benar memperhatikan eksistensi dan kehidupan cape kurper. Jika dibiarkan saja, bisa saja ikan unik tersebut akan punah di masa yang akan datang.