Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Pipevine Swallowtail, Memiliki Penglihatan Ultraviolet

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/mike nolen)

Pernah melihat kupu-kupu berwarna hitam dengan kilauan biru metalik yang mempesona? Bisa jadi itu adalah pipevine swallowtail! Spesies ini gak cuma cantik, tapi juga punya banyak trik bertahan hidup yang bikin predator mikir dua kali sebelum memangsa mereka.

Dikenal dengan nama ilmiah Battus philenor, kupu-kupu ini tersebar di Amerika Utara dan sering jadi objek penelitian karena keunikannya. Dari racun mematikan sampai penglihatan ultraviolet, ada banyak hal menarik dari si cantik satu ini. Yuk, simak lima faktanya!

1. Racun dalam tubuhnya bikin predator langsung kapok

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/mike nolen)

Bukan cuma sekadar tampilan, pipevine swallowtail juga punya senjata rahasia berupa racun yang bikin predator jera! Sejak masih berbentuk ulat, mereka memakan tanaman pipevine yang mengandung aristolochic acid, zat beracun yang tetap tersimpan dalam tubuhnya sampai dewasa.

Kalau ada burung atau serangga yang nekat memangsa mereka, efeknya bakal bikin trauma! Rasa yang gak enak di mulut bakal bikin predator kapok dan gak mau coba lagi di lain waktu. Ini jadi pertahanan alami yang ampuh banget buat si kupu-kupu cantik ini.

2. Banyak kupu-kupu lain yang meniru tampilannya biar aman

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/mike nolen)

Karena dikenal sebagai spesies beracun, pipevine swallowtail sering ditiru oleh kupu-kupu lain dalam dunia serangga. Fenomena ini disebut mimikri Batesian, di mana spesies yang gak beracun meniru tampilan spesies beracun supaya predator menjauh.

Beberapa kupu-kupu yang meniru penampilannya adalah Red-spotted Purple dan Female Black Swallowtail. Dengan warna dan pola sayap yang mirip, mereka bisa menikmati perlindungan tanpa harus punya racun asli. Pintar banget, ya?

3. Bisa bermigrasi ratusan kilometer demi cari tempat yang nyaman

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/mike nolen)

Meskipun gak sejauh kupu-kupu Monarch, pipevine swallowtail juga melakukan perjalanan migrasi yang cukup jauh. Mereka bisa terbang hingga ratusan kilometer buat cari habitat yang lebih cocok sesuai musim.

Selama perjalanan, mereka memanfaatkan arus angin dan punya kemampuan navigasi yang luar biasa. Bahkan, kupu-kupu ini bisa terbang di ketinggian tertentu biar lebih hemat energi. Gak heran kalau mereka bisa bertahan di berbagai wilayah dengan kondisi berbeda.

4. Punya penglihatan ultraviolet yang bikin mereka makin istimewa

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/ilze long)

Buat manusia, sayap pipevine swallowtail terlihat hitam dengan sedikit kilauan biru. Tapi kalau dilihat dalam spektrum ultraviolet (UV), pola di sayap mereka jauh lebih kompleks!

Kemampuan melihat cahaya UV ini sangat penting buat kupu-kupu dalam mencari pasangan dan mendeteksi tanaman inang. Mereka bisa mengenali sesama spesiesnya dengan melihat pola unik di sayap yang gak bisa dilihat mata manusia. Keren banget, kan?

5. Super selektif dalam memilih tempat bertelur

ilustrasi pipevine swallowtail (flickr.com/mike nolen)

Gak sembarangan, pipevine swallowtail cuma mau bertelur di tanaman dari genus Aristolochia, alias pipevine. Mereka punya kemampuan luar biasa buat mendeteksi senyawa kimia khas dari tanaman ini, bahkan dari jarak jauh!

Dengan memilih tanaman inang yang tepat, mereka memastikan bahwa ulat yang menetas nanti langsung punya makanan yang sesuai dan beracun buat pertahanan diri. Ini jadi bukti bahwa insting mereka benar-benar tajam dalam memastikan kelangsungan hidup keturunannya.

Jadi, kalau suatu hari kamu melihat kupu-kupu hitam kebiruan melintas, coba amati lebih dekat. Siapa tahu itu adalah pipevine swallowtail, si cantik beracun yang penuh keunikan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us