Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Ular Banteng, Menjadi Andalan bagi Para Petani

Ular banteng (commons.wikimedia.org/Achim)

Ular banteng sesuai namanya ia mengeluarkan suara alaminya seperti dengusan banteng. Nama ilmiah ular banteng adalah Pituophis catenifer sayi. Pituophis dari kata Yunani ialah ‘kasihan’ dan ophis berarti ‘ular’. Catenifer dari bahasa Latin maksudnya ‘pembawa rantai’ mengacu pada pola tubuh ular ini. Sayi diambil dari nama naturalis Amerika, Thomas Say.

Populasi ular banteng membentang di Amerika Utara dari Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Di Amerika Serikat, mereka ditemukan di semua negara bagian kecuali bagian tenggara. Di Kanada, mereka ditemukan di Saskatchewan dan Alberta.

Fakta tentang ular banteng berada di padang rumput tinggi, sabana, ladang tua dan sepanjang tepi sungai. Di malam hari, ular berlindung di liang mamalia, tumpukan batu dan celah batu di lereng bukit berbatu. Di samping itu, ular ini menyukai daerah kering dan hutan jenis konifera.

Ular banteng melakukan penggalian liang atau merampas liang hewan pengerat. Bentuk kepalanya membantunya untuk menggali tanah yang gembur. Ular banteng tidak berbisa dan menjadi andalan para petani, lho. Seberapa menarik kah hewan ini? Simak lebih lanjut fakta menarik ular banteng ini ya.  

1.Identifikasi ular banteng

Ular banteng (commons.wikimedia.org/Don F Becker)

Mereka berciri 40 bercak besar di punggungnya berwarna hitam, cokelat, kemerahan, putih dengan latar belakang kuning dan krem. Ular dewasa berukuran besar memanjang 8 kaki, tubuhnya kokoh dan beratnya antara 2 dan 3 pon bahkan sampai hampir 10 pon.

Ekornya memiliki pita terang dan gelap. Di mata, sepanjang bibir atas hingga rahang terdapat garis hitam. Perutnya berwarna kuning atau krem berbentuk kotak atau persegi panjang. Ular banteng memiliki sisik lunak kuat membuat kulit ular lebih kasar, dikutip A-z animals.

2.Menjadi hewan penting bagi petani setempat

Ular banteng (commons.wikimedia.org/Don F Becker)

Bagi petani, kehadiran ular banteng sangat berharga. Sebab mereka bisa memutus pergerakan hewan pengerat yang merusak pertumbuhan pertanian. Tentu, ini menjadi makanannya meliputi tikus, tupai tanah, dan kelinci kecil. Selain itu mereka memakan burung dan telur burung, jelas Missouri Departement of Conservation.

Alih-alih menyemprotkan racun, fakta ular banteng membunuh mangsanya dengan cara menyempit, lalu digenggam dan kemudian menelannya terutama terhadap mangsa berukuran besar. Di Missouri, ular banteng dilindungi oleh warga setempat di sana dengan segala upaya lantaran berharga bagi pertanian. 

3.Reaksi ular banteng ketika ancaman menghampirinya

Ular banteng (commons.wikimedia.org/Psyon)

Jika didekati atau terpojok, ulat banteng akan melilit, menggertakan ekornya dan mendesis keras dengan mulut terbuka sebagian. Jika tertangkap, ia akan menggigit untuk mempertahankan diri. Omong-omong, predatornya adalah elang ekor merah dan elang swainson.

Ular banteng tidak bergerak cepat dan akhirnya mengambil inisiatif melakukan tindakan defensif. Ketika merasa terancam karena manusia, yang dilakukan ular banteng adalah berdiri dan membuat dirinya terlihat sebesar mungkin, mendesis dan biasanya akan mulai menerjang atau mundur di saat yang sama untuk melarikan diri.

4. Reproduksinya

Ular banteng (commons.wikimedia.org/TimVickers)

Pacaran sekaligus periode kawin terjadi pada 1 bulan (April hingga Mei). Telur bertelur pada bulan Juni atau Juli menghasilkan 4-21 telur. Betina akan menyimpan telurnya di tanah berpasir atau gembur dari hasil sarang yang dibuat oleh betina. Telur ini juga kerap ditinggalkan di bawah batu besar, tunggul dan batang kayu, lho.

Penetasan telur biasanya terjadi pada akhir Agustus hingga September. Betina tidak bereproduksi setiap tahun sehingga jantan menjadi dewasa secara seksual lebih cepat dalam dua tahun tahun pertama hidupnya dibandingkan betina yang baru mencapai itu pada tahun ketiga kehidupannya.

Umur ular banteng mencapai 20 tahun lebih di alam liar. Sedangkan jika dipelihara di penangkaran bisa hidup selama lebih dari 33 tahun. Di luar musim kawin, ular akan menyendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beristirahat di liang tua buatannya.

5.Sering disalahartikan sebagai ular derik yang berbisa

Ular banteng (commons.wikimedia.org/Clinton & Charles Robertson)

Dilansir Kids kiddle, ular banteng kadang disalahartikan sebagai ular derik yang berbisa. Sebab, ada kemiripan dari warna dan pola punggungnya. Hal ini dimanfaatkan oleh ular banteng dengan menampilkan kesan seperti ular derik berbisa saat merasa terancam.

Paling mencolok ketika ular banteng memperagakan postur tubuh membentuk kurva s seperti ular berbisa yang biasanya bersiap melakukan serangan. Menggertakan ekornya dengan cepat di semak dan dedaunan. Terakhir, membentuk kepalanya menyerupai segitiga yang khas seperti ular berbisa pada umumnya.

Meskipun jadi andalan bagi para petani dan tidak berbisa, sebaiknya jangan memelihara ular banteng jika gak ada kepentingan ya. Sebab, gigitannya bisa menyakitkan, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Ane Hukrisna
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us