5 Fakta Sejarah Kota Cahokia, Kota Misterius Suku Indian Amerika

Pernah membayangkan ada kota besar dan maju di Amerika sebelum kedatangan Columbus? Jika kamu mengira peradaban besar hanya ada di Mesir atau Maya, maka Cahokia akan membuktikan sebaliknya. Kota ini pernah menjadi pusat kehidupan ribuan orang, lengkap dengan struktur piramida tanah, kompleks pemukiman, dan sistem sosial yang rumit.
Sayangnya, meski pernah berjaya, Cahokia kini hanya menyisakan gundukan tanah yang sunyi dan penuh tanda tanya. Tidak ada catatan tertulis, tidak ada legenda yang diwariskan secara jelas, dan bahkan nama aslinya pun terlupakan. Yuk, kita bahas lima fakta menarik tentang kota misterius ini yang bikin kamu makin kagum dengan peradaban masa lalu.
1. Kota prasejarah terbesar di Amerika Utara

Cahokia dianggap sebagai kota terbesar di Amerika Utara sebelum era kolonial Eropa. Pada masa kejayaannya sekitar tahun 1050–1200 M, populasi kota ini diperkirakan mencapai 10.000 hingga 20.000 jiwa. Jumlah itu bahkan lebih besar dibandingkan banyak kota Eropa pada masa yang sama.
Wilayahnya membentang hingga 16 kilometer persegi dengan lebih dari 100 gundukan tanah buatan manusia. Struktur ini menunjukkan bahwa Cahokia bukan sekadar kampung sederhana, melainkan pusat budaya dan pemerintahan yang sangat terorganisir.
2. Monks Mound, “Piramida” tanah raksasa

Ciri paling ikonik dari Cahokia adalah keberadaan gundukan tanah besar yang dikenal sebagai Monks Mound. Struktur ini merupakan piramida bertingkat yang dibangun dari jutaan keranjang tanah yang ditumpuk dan dipadatkan. Ukurannya bahkan lebih tinggi dari beberapa piramida di Mesir jika dibandingkan berdasarkan volume.
Monks Mound diyakini menjadi pusat pemerintahan atau tempat ritual penting. Dari atas gundukan ini, para pemimpin mungkin mengawasi upacara dan memberi perintah kepada masyarakat. Hingga kini, arkeolog masih mencoba memahami cara mereka membangun struktur sebesar itu tanpa alat modern.
3. Kota multietnis dengan penduduk pendatang

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa penduduk Cahokia berasal dari berbagai wilayah berbeda. Banyak dari mereka datang melalui migrasi dan menetap di kota ini untuk berdagang atau mencari kehidupan baru. Artinya, Cahokia sudah menjadi kota kosmopolitan jauh sebelum istilah itu populer.
Barang-barang seperti kerang, tembaga, dan artefak eksotis ditemukan berasal dari wilayah yang sangat jauh. Hal ini menunjukkan bahwa Cahokia punya jaringan perdagangan luas dan menjadi pusat pertukaran barang serta budaya.
4. Runtuhnya peradaban secara misterius

Meski sangat maju, Cahokia tiba-tiba ditinggalkan pada abad ke-14 atau awal abad ke-15. Tidak ada bukti perang besar, namun banyak teori menyebutkan kemungkinan penyebabnya seperti perubahan iklim, gagal panen, atau konflik internal. Penurunan populasi terjadi secara bertahap hingga kota itu benar-benar kosong.
Yang menarik, beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian wilayahnya sempat dihuni kembali oleh kelompok kecil. Meski begitu, Cahokia tidak pernah kembali ke kejayaan sebelumnya. Runtuhnya kota ini masih menjadi salah satu misteri arkeologi terbesar di Amerika.
5. Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Bagian utama Cahokia kini dilindungi sebagai Cahokia Mounds State Historic Site. UNESCO menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1982 karena nilai sejarah dan arkeologinya yang luar biasa. Pengunjung bisa melihat sekitar 70 gundukan yang tersisa dan belajar tentang kehidupan masyarakat kuno di sana.
Penelitian terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak rahasia dari kota ini. Dengan teknologi modern seperti pemindaian tanah dan analisis DNA, para ilmuwan berharap bisa menemukan jawaban dari misteri yang telah terkubur selama ratusan tahun.
Seandainya Cahokia tidak lenyap begitu saja, mungkin sejarah Amerika akan diceritakan dengan cara yang berbeda. Siapa tahu, di balik gundukan tanah itu masih tersembunyi kisah besar yang belum sempat terungkap sepenuhnya.