Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret seladang jantan dewasa dengan ukuran tubuh maksimal (commons.wikimedia.org/PJeganathan)

Pada era modern ini, hampir seluruh jenis sapi yang ada merupakan jenis yang sudah didomestikasikan oleh manusia. Padahal, jika kita menelusuri rekam jejaknya, sebenarnya sapi-sapi yang dirawat dan dimanfaatkan manusia saat ini memiliki nenek moyang yang berasal dari alam liar. Kalaupun bukan berasal dari sapi liar yang didomestikasikan, asal mereka bisa saja dari kawin silang antara beberapa keluarga Bovidae yang ada di alam liar dengan sapi peliharaan.

Nah, salah satu jenis sapi liar yang masih bisa eksis hingga saat ini adalah seladang atau gaur (Bos gaurus). Mereka jadi bagian dari keluarga Bovidae yang hidup di sekitar Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Ciri fisik sapi liar ini adalah tubuhnya yang berwarna hitam dan kecokelatan dengan sedikit corak putih pada keempat kakinya serta tanduk yang relatif besar. Selain hal-hal tersebut, seladang juga punya sejumlah fakta unik lain yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Kamu penasaran, kan? Keep scrolling, ya!

1. Ukurannya relatif besar

seladang yang memiliki tanduk berukuran relatif besar (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Sebagai bagian dari keluarga Bovidae, ukuran dari seladang relatif besar. Dilansir World Atlas, tingginya saja bisa mencapai 1,7—2,2 meter. Panjang ujung kepala hingga ujung ekornya sekitar 2,5—3,3 meter dan bobotnya bisa mencapai 700—1.000 kg. 

Tak hanya itu, area punggung dan dada dari hewan ini cenderung sangat berisi yang menambah kesan kekar dari mereka. Belum lagi sepasang tanduk yang ada di kepalanya bisa tumbuh hingga panjang 80 cm pada masing-masing sisinya. Dengan ukuran itu, selain jadi salah satu keluarga Bovidae dengan ukuran jumbo, seladang juga jadi jenis sapi liar dengan ukuran terbesar di dunia.

2. Bisa hidup pada berbagai habitat

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di