Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Simbiosis Mutualisme antara Semut dan Tumbuhan, So Sweet!

Ilustrasi romantisme semut dengan tumbuhan (pexels.com/Radovan Zierik)
Ilustrasi romantisme semut dengan tumbuhan (pexels.com/Radovan Zierik)

Alam merupakan anugerah tuhan yang memiliki berjuta keindahan. Salah satunya hubungan antara semut dan tumbuhan yang bikin takjub. Keduanya saling membantu satu sama lain agar bisa tetap hidup berdampingan. 

Hubungan mereka begitu erat, sampai-sampai jika tiada salah satunya, maka yang lainnya bisa tanpa nama, lho. Nah, sebenarnya hubungan seperti apa saja yang mereka lakukan? Berikut lima fakta yang bisa bikin kamu meleleh karena saking so sweet nya. Let's check it out!

1. Simbiosis ini saling menguntungkan antara semut dan tumbuhan

ilustrasi hubungan semut dengan tumbuhan (pexels.com/Jimmy Chan)
ilustrasi hubungan semut dengan tumbuhan (pexels.com/Jimmy Chan)

Makhluk hidup bisa bertahan di alam karena mereka dapat bekerja sama antara satu dengan lainnya. Bukan hanya dengan sesama jenis, namun antar jenis juga harus dilakukan, seperti kerja sama antara koloni semut dan tumbuhan.

Keduanya membangun hubungan dekat untuk bertahan hidup di alam. Dilansir KEW, simbiosis mutualisme atau hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara koloni semut dengan tumbuhan istilah lainnya adalah myrmecophyte.

Di dunia sendiri terdapat beragam bentuk myrmecophyte. Baik hubungan antara koloni semut dengan bagian akar, daun, maupun batang dari tumbuhan. Salah satu paling fenomenal adalah hubungan koloni semut dengan tumbuhan akasia.

2. Semut melindungi tumbuhan dari serangan herbivor atau hewan pemakan tumbuhan

ilustrasi semut sedang memangsa serangga lain (pexels.com/Kumar Kranti Prasad)
ilustrasi semut sedang memangsa serangga lain (pexels.com/Kumar Kranti Prasad)

Keduanya bukan hanya semata-mata menjalin suatu hubungan, lho. Mereka ternyata memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Salah satunya adalah peran semut sebagai pelindung tumbuhan dari herbivor atau hewan pemakan tumbuhan.

Dilansir Forest Wildlife, pada tumbuhan aksia peran semut sangat vital, yaitu sebagai pelindung dari serangan herbivor yang sedang mencari makan, seperti jerapah, belalang bahkan sampai tikus. Tanaman biasanya akan mengirim sinyal ke semut jika ada herbivor yang berani makan. Semut kemudian dengan cepat berlari menuju ke tempat tersebut.

Serangga kecil yang kita tahu merupakan hewan penggigit ulung ini, gigitannya pasti bisa dirasakan herbivor saat berani memakan daun dari tumbuhan. Peran semut tersebut layaknya bodyguard, jika ada yang berani mengganggu, bisa langsung dihajar.

3. Tumbuhan menyediakan rumah atau tempat hidup untuk semut

ilustrasi semut yang menggunakan feromon trail (pexels.com/Poranimm Athithawatthee)
ilustrasi semut yang menggunakan feromon trail (pexels.com/Poranimm Athithawatthee)

Tumbuhan memiliki keterbatasan pergerakan sehingga membutuhkan bantuan serangga seperti semut untuk melindungi dirinya dari serangan herbivor yang aktif bergerak. Meskipun demikian, tumbuhan memiliki ukuran yang besar bagi koloni semut. Hal tersebut membuat semut bisa menjadikan tumbuhan sebagai tempat hidup, maupun berkembang biak.

Dilansir KEW, bagian-bagian tumbuhan yang berlubang layaknya tabung dan bervolume seperti batang, daun, maupun duri, biasanya dapat dijadikan rumah tinggal semut. Rumah itu bisa membuat semut nyaman karena bisa berlindung dari serangan predatornya, seperti burung.

4. Semut bisa menangkal berbagai mikroba penyebab penyakit pada tumbuhan

ilustrasi semut rangrang (pexels.com/Ludwig Kwan)
ilustrasi semut rangrang (pexels.com/Ludwig Kwan)

Bukan hanya ancaman dari herbivor yang bisa semut atasi pada tumbuhan. Masalah lain seperti ancaman penyakit yang disebabkan oleh patogen seperti virus, bakteri atau jamur juga bisa semut tangkal, lho. Hal ini membuat tumbuhan akan selalu terlihat sehat. Pertumbuhannya akan terjaga sehingga rumah tinggal koloni dan pasokan pakan semut akan selalu aman.

Dilansir Science Daily, pada pohon akasia semut dapat menangkal bakteri jahat penyebab penyakit karena adanya peran bakteri baik yang berasosiasi dengan semut. Mudahnya, patogen penyebab sakit jumlahnya akan berkurang semenjak hadirnya semut di tumbuhan.

5. Tumbuhan ikut menyuplai pakan berupa nektar atau madu untuk kebutuhan hidup si semut

Ilustrasi semut sedang mencari nektar dari bunga (pexels.com/Jimmy Chan)
Ilustrasi semut sedang mencari nektar dari bunga (pexels.com/Jimmy Chan)

Semut tidak hanya membutuhkan tempat tinggal untuk kehidupannya. Namun, mereka juga membutuhkan pakan yang untungnya telah disediakan juga oleh tumbuhan. Alhasil, semut bisa selalu berada di tanaman tersebut dan menjaganya setiap saat.

Dilansir Forest Wildlife, pohon akasia menyediakan pakan khusus bagi semut yang tidak dapat dijumpai dimanapun, yaitu berupa nektar yang keluar dari daun. Kandungan nutrisi pada nektar khusus tersebut, bisa untuk pakan semut sendiri maupun untuk makanan larva atau calon semut dewasa.

Nah, romantisnya hubungan mereka sudah tergambarkan dari saling menjaga dan menyokong kehidupan satu sama lain, kan. Semestinya kita juga patut untuk meneladani hal tersebut juga, ya. Dengan mencintai sesama dan berkolaborasi dengan yang lainnya membuat kita semakin kuat kedepannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us