3 Fakta Stud Tail pada Kucing, Bikin Ekor Berminyak dan Kotor

Ketika kucing mengalami stud tail, ekornya akan berminyak dan membuat rambut di sekitarnya saling menempel. Ditambah dengan paparan debu dan kotoran, rambut menjadi semakin kusut dan mengganggu penampilan. Tidak hanya itu, kondisi tersebut juga menyebabkan area ekor rentan terhadap peradangan dan infeksi sekunder seperti oleh bakteri atau jamur. Sebenarnya, apa sih penyebab stud tail?

International Cat Care menjelaskan, stud tail sering kali diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon seks, di mana testosteron diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak. Testosteron ini berperan memicu produksi minyak atau sebum, terutama di bagian pangkal ekor. Oleh sebab itu, keadaan ini lebih sering dijumpai pada kucing jantan yang belum steril dibandingkan dengan kucing jantan steril atau kucing betina.

VCA Animal Hospitals menyatakan bahwa stud tail dapat memengaruhi kucing sesuai dengan derajat keparahan kondisi tersebut. Pada kasus ringan yang hanya terdapat sedikit kebotakan, kucing sebenarnya tidak akan merasakan sakit. Namun, tentu hal ini dapat membuat penampilan kucing menjadi kurang baik dan membuat cat owner sedikit gemas. Untung saja, penggunaan sampo khusus bisa dijadikan solusi.

Jika stud tail diperparah dengan adanya infeksi, maka kucing perlu diberikan antibiotik dan obat-obatan lain yang tepat. Sayangnya, bila keadaan tersebut tidak kunjung membaik, maka tidak menutup kemungkinan tindakan amputasi ekor akan menjadi pilihan yang dapat membantu menyelesaikan masalah.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam poin sebelumnya, kejadian stud tail lebih sering dijumpai pada kucing jantan yang belum disteril dibandingkan kucing jantan steril atau kucing betina. Pasalnya, hormon testosteron dalam jumlah besar dapat memicu produksi minyak berlebih dari kelenjar-kelenjar di bagian pangkal ekor. Akibatnya, rambut ekor akan berminyak, kusut, dan kotor.

Oleh sebab itu, lebih baik mengusahakan mencegah adanya kejadian tersebut sebelum terlambat. PetMD melansir, tindakan steril dapat menghalangi munculnya stud tail. Pasalnya, bila testis sebagai produsen hormon seks tersebut diambil, maka bisa menghilangkan faktor yang mengganggu kerja normal dari kelenjar minyak, bukan begitu?

Stud tail merupakan kondisi yang kebanyakan tidak berbahaya. Namun demikian, keadaan ini bisa menimbulkan infeksi parah bila tidak segera diatasi. Jadi, alangkah baiknya segera memeriksakan kucing ke dokter hewan terdekat agar segera mendapatkan penanganan yang tepat, ya!