5 Fakta Hornet, Tawon Besar Pemangsa Lebah dan Serangga Lainnya

Hornet adalah serangga yang berasal dari genus Vespa, merupakan tawon besar yang salah satu spesiesnya mampu mencapai ukuran panjang hingga 5,5 cm. Dilansir Britannica, hornet adalah tawon besar yang hidup dalam koloni, memiliki warna hitam atau coklat dengan tanda kekuningan di tubuhnya. Karena ukuran besarnya, sengatan hornet memiliki reputasi lebih berbahaya dibandingkan dengan spesies tawon lainnya, meskipun hornet bukanlah tawon yang agresif terhadap manusia.
Salah satu spesiesnya yang memiliki nama latin Vespa affinis cukup dikenal dalam masyarakat Jawa di Indonesia dengan nama tawon ndas. Tawon tersebut memiliki reputasi sebagai tawon yang bisa melukai bahkan membunuh manusia dengan sengatannya. Namun, biasanya ini terjadi bila sarang mereka diganggu.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai hornet ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Terdiri dari sekitar 20 spesies yang populasinya tersebar luas

Dilansir Nationalgeographic, terdapat sekitar 20 spesies hornet, sebagian besar hidup di wilayah tropis Asia. Beberapa spesies juga ditemukan di wilayah Eropa, Afrika, Rusia dan Amerika Utara. Beberapa dari spesiesnya yang terkenal atara lain Vespa affinis yang dikenal masyarakat Jawa sebagai tawon ndas, Asian giant hornet (Vespa mandarinia), European hornet (Vespa crabro), Oriental hornet (Vespa orientalis) yang memiliki habitat di Asia, Timur Tengah, Afrika, kepulauan Madagaskar serta Vespa luctuoasa yang merupakan spesies hornet endemik dari Filipina yang memiliki racun paling berbahaya di sengatnya.
Dilansir A-Z-animals, dari semua spesies hornet, Asian giant hornet (Vespa mandarinia) merupakan spesies hornet terbesar yang mampu mencapai ukuran panjang tubuh hingga 5,5 cm dan lebar rentang sayap (wingspan) hingga 7,62 cm. Hornet tersebut berasal dari Asia, pada umumnya hidup di area pegunungan dan hutan serta merupakan salah satu dari sedikit spesies hornet yang lebih sering bersarang di bawah tanah dan seringkali sarangnya dibuat di sekitar akar pohon atau di liang yang sebelumnnya dibuat oleh hewan lain seperti ular atau hewan pengerat. Selain di bawah tanah sarang hornet pada umumnya ditemukan di pepohonan, semak-semak hingga bagian atas atau atap suatu bangunan.
2. Ratu hornet merupakan satu-satunya betina yang bereproduksi di dalam sarang

Dilansir Nationalgeoraphic, ratu hornet mendominasi sebuah sarang hornet dan menjadi satu-satunya betina yang bereproduksi. Sebagian besar betina lainnya adalah kelas pekerja yang melakukan tugas koloni seperti membangun sarang, mengumpulkan makanan, memberi makan hornet muda, serta melindungi koloni. Hornet jantan memiliki jumlah lebih sedikit dan memiliki satu peran utama untuk kawin dengan ratu. Hornet jantan biasanya mati dengan segera setelah tugas seksual mereka selesai.
Konstruksi sarang hornet terbuat dari material seperti kertas yang dibuat dengan cara mengunyah serat kayu pohon dan mencampurnya dengan air liur mereka ketika mereka membangun sebuah sarang. Perjalanan hidup hornet dimulai dari telur, menetas, hingga menjadi dewasa semuanya terjadi di dalam sarang koloninya. Ratu akan bereproduksi untuk menghasilkan lebih banyak pekerja untuk memperluas sarang koloni dan sebelum ia mati, ia akan menghasilkan generasi ratu dan pejantan baru untuk memulai kembali siklus kehidupan. Ratu hornet biasanya memiliki umur selama satu tahun.
3. Sengatannya bisa mematikan untuk manusia

Meskipun bukan tawon yang agresif terhadap manusia namun terdapat catatan hornet juga menyerang manusia dengan sengatannya terutama bila serangga tersebut merasa terancam atau terganggu. Hornet juga akan agresif dalam mempertahankan sarangnya dari gangguan. Dalam beberapa kasus sengatan hornet bisa berakibat fatal untuk sebagian orang. Dilansir Healthline, sengatan hornet bisa mengakibatkan gejala serius pada sebagian orang karena racun yang terdapat dalam sengatnya mengandung histamin yang dapat memicu reaksi alergi parah dan mematikan pada sebagian orang yang memiliki alergi terhadap racunnya.
Seekor hornet dapat menyengat sekali atau beberapa kali dan terkadang mereka menyerang bersama koloninya yang dapat menyebabkan puluhan atau ratusan sengatan pada manusia. Dalam beberapa kasus fatal, sengatannya dapat menimbulkan kesulitan bernafas, serangan jantung hingga kegagalan fungsi organ untuk korbannya. Di Amerika Serikat sendiri terdapat catatan sekitar 100 kasus kematian per tahunnya akibat sengatan lebah dan tawon.
4. Merupakan predator ulung yang berburu serangga lain

Dilansir American Tarantula and animals, hornet termasuk serangga omnivora, karena selain memakan kulit kayu, dedaunan dan buah-buahan yang jatuh, terdapat fakta bahwa hornet merupakan predator ulung yang banyak memangsa serangga lainnya seperti lebah (bee), lalat, ulat sutra, jangkrik, belalang dan serangga-serangga lainnya. Selain itu hornet juga mengonsumsi nektar dan cairan manis lainnya.
Dalam porsi tertentu hornet adalah salah satu pestisida alami terbaik yang terdapat di alam karena ia juga menjadi predator bagi serangga-serangga lain yang bisa saja menjadi hama yang merugikan dalam kehidupan manusia.
5. Salah satu spesiesnya menjadi spesies invasif di Amerika Utara

Dilansir Livescience, terdapat fakta unik dari salah satu spesiesnya yang bernama Asian giant hornet (Vespa mandarinia). Spesies hornet terbesar yang berhabitat di wilayah Asia tersebut mungkin secara tidak sengaja terbawa manusia masuk ke Amerika Utara yang segera menjadi perhatian serius karena hornet tersebut menjadi ancaman bagi satwa liar asli di sana karena mereka memangsa serangga lain termasuk tawon dan lebah yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Asian giant hornet mampu membunuh ribuan individu lebah di koloninya dalam sebuah serangan dan membawa larvanya ke sarangnya untuk memberi makan larva mereka sendiri.
Asian giant hornet, terlihat pertama kali di Vancouver, Kanada dan kemudian di Washington, Amerika Serikat pada tahun 2019. Sebelas bulan kemudian ahli entomologi (disiplin ilmu yang berkaitan dengan serangga) menghancurkan sarang Asian giant hornet pertama di Amerika dengan cara memasangkan penjejak radio (radio trackers) pada sejumlah hornet yang ditangkap hidup dan menjejak mereka hingga ke sarangnya.
Sejumlah laporan lain mengenai keberadaan Asian giant hornet, di Kanada dan Washington terus dilaporkan pada tahun 2020 dan 2021, namun pada tahun 2022 tidak ditemukan adanya laporan mengenai penampakan Asian giant hornet di wilayah Washington.
Meskipun reputasi hornet sedikit "menyeramkan" bagi manusia terutama karena sengatannya, namun peran hornet dalam ekosistem juga tidak kalah penting. Hornet dapat menjaga keseimbangan alam sebagai pestisida alami. Hanya saja, kita perlu berhati-hati ketika menemukan sarangnya dekat tempat kediaman kita dan meminta bantuan profesional untuk mengatasinya.