7 Fakta Unik Bandotan Gembung, Ular Gemuk dengan SeranganTercepat
Besar, berbisa, dan cepat. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ular bandotan gembung. Ular berbisa berukuran jumbo ini dikenal sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia.
Bandotan gembung, atau lebih dikenal dengan nama puff adder, merupakan jenis ular bandotan yang hidup di Afrika dan semenanjung Arab. Tubuhnya tebal dan gemuk. Ia juga jarang bergerak. Meski kesannya malas, ular ini bisa menyerang lebih cepat dari kedipan mata! Yuk, ikuti tujuh fakta unik bandotan gembung atau puff adder berikut ini!
1. Apa itu bandotan gembung?

Bandotan gembung atau puff adder (Bitis arietans) merupakan jenis ular bandotan berukuran besar yang hidup di Afrika dan semenanjung Arab. Ular bandotan sendiri merupakan jenis ular berbisa dari keluarga ular beludak, Viperidae. Tubuhnya tebal gemuk dengan kepala berbentuk segitiga pipih yang lebar. Kelompok ular ini dikenal dari perilakunya yang menggembungkan tubuh sambil mendesis untuk menakut-nakuti musuh.
2. Hidup di wilayah kering

Bandotan gembung hidup di Afrika sub-Sahara dan bagian selatan semenanjung Arab. Ia tersebar di banyak negara, dan seringkali ditemukan di wilayah kering seperti sabana, lahan bersemak, dan padang rumput berbatu. Terkadang, ular ini juga muncul di lahan budi daya dan permukiman manusia. Di seluruh wilayah persebarannya, bandotan gemuk punya reputasi buruk sebagai ular berbisa yang berbahaya.
3. Tubuh besar, tapi sulit terdeteksi

Sebagai jenis ular bandotan, bandotan gembung memiliki tubuh yang tebal dan gemuk. Panjangnya rata-rata 1 meter, tapi menurut laman Animal Diversity, ada beberapa yang bisa mencapai 1,5 meter. Beratnya berkisar 4,5—6,8 kilogram.
Warna bandotan gemuk lumayan bervariasi, mulai dari kuning kecokelatan sampai cokelat muda. Ada pola berbentuk pangkat yang menghiasi sisi punggung untuk memecah bentuknya supaya tidak terlihat. Warna sisiknya juga membuatnya makin menyatu dengan tempatnya berkamuflase.
Tampilan tubuh bandotan gembung gak bisa dibilang mulus. Hal ini dikarenakan tubuhnya diselimuti sisik berlekuk (keeled scales) yang khas. Tiap sisik punya tonjolan di tengahnya, kecuali sisik di area perut. Menurut penjelasan Kloof Conservancy, lekukan ini menghasilkan pantulan yang lebih sedikit dari permukaan tubuh sehingga makin meningkatkan kamuflase ular ini.
4. Hidupnya andalkan kamuflase

Bandotan gembung jarang terlihat bergerak. Ular ini memang sangat mengandalkan kamuflase untuk berburu dan menghindari deteksi predator. Hal ini masuk akal karena tubuhnya yang besar akan membuat ular ini mudah terdeteksi saat bergerak.
Sebagian besar hidupnya benar-benar dihabiskan dengan berkamuflase. Menurut African Snakebite Institute, saat bersembunyi, ular ini tidak mendesis atau menyerang kalau didekati supaya tidak mengungkap keberadaannya. Meski bisa merasakan getaran langkah kaki, ular ini tetap diam bersembunyi alih-alih berlari menjauh. Itu sebabnya banyak sekali kasus gigitan bandotan gembung dikarenakan manusia secara tidak sengaja menginjaknya.
5. Ular dengan serangan tercepat

Tubuh besar dan kebiasaan diam di tempat memberikan ilusi seolah-olah bandotan gembung ular yang lamban dan malas. Eits, jangan salah. Bandotan gembung merupakan salah satu ular dengan serangan tercepat di dunia. Dilansir laman Forbes, serangan bandotan gembung mencapai kecepatan 5,8 meter per detik. Cuma butuh waktu kurang dari 90 milidetik bagi taring bandotan gembung untuk mengenai target. Coba bandingkan dengan kecepatan kedipan mata manusia yang sekitar 200 milidetik.
6. Bertubuh besar, tapi kuat meluncurkan tubuh

Tubuhnya yang besar tidak menjadi halangan bagi bandotan gembung untuk menyerang dengan gesit. Layaknya ular berbisa lainnya, bandotan gembung bisa menyerang ke depan, ke samping, ataupun ke atas. Menurut laman Animalia, bandotan gembung memang menggigit dengan cepat, lalu menarik tubuhnya kembali untuk bersiap menyerang lagi.
Gak cuma itu, bandotan gembung juga bisa menyerang dari jarak jauh. Laman African Snakebite Insititute menyarankan untuk menjaga jarak dari bandotan gembung sejauh panjang tubuhnya. Kalau bandotan gembung tersebut sepanjang 1 meter, ia juga bisa menyerang sejauh 1 meter. Saat ular ini mulai membentuk huruf ‘s,’ itu artinya ia hendak menyerang.
7. Ular bandotan yang sangat berbisa

Bandotan gembung merupakan ular yang sangat berbisa. Bisa bandotan gembung bersifat sitotoksik. Itu artinya gigitan ular ini bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, lepuh, dan kerusakan jaringan parah.
Tak hanya itu, bandotan gembung juga punya taring yang sangat panjang, yakni sekitar 5 sentimeter. Oleh karena itu, ular ini bisa menembuskan bisanya sampai ke dalam. Kematian akibat gigitan bandotan gembung memang jarang terjadi, tapi setiap gigitan dari ular ini harus mendapatkan penanganan medis secepat mungkin.
Di balik tampilannya yang santai, bandotan gembung sebenarnya ular berbisa yang mampu bergerak dengan sangat cepat. Jadi, penting untuk menjaga jarak bila berurusan dengan ular ini. Manusia tidak boleh lengah dan harus waspada bila memasuki wilayahnya.
Namun, perlu diingat pula. Meski sangat berbahaya, ular bandotan gembung sebenarnya lebih takut terhadap manusia. Ia hanya menggigit untuk melindungi dirinya sendiri. Oleh karena itu, kita perlu menghormati keberadaannya di alam liar.


















