5 Fakta Kambing Damaskus, Sering Disebut 'Monster'

Untuk meluruskan kebingungan, perlu diketahui bahwa kambing ini merupakan jenis hewan asli. Bahkan, eksistensi kambing ini sudah melalui proses cek fakta oleh situs Hoax or Fact. 

Pengecek fakta memastikan bahwa klaim 'Kambing Damaskus merupakan mutan atau kambing dengan cacat fisik' sebagai informasi yang salah. Dengan demikian, klaim masuk dalam kategori 'sebagian hoax'.

Maksudnya, kambing tersebut memang ada, tetapi kambing tersebut bukan mutan sebagaimana yang dipikirkan warganet. Penampilan mencolok ini sengaja dipertahankan oleh para peternak.

Kambing Damaskus berasal dari negara Timur Tengah seperti Suriah. Kemudian, orang Inggris mengimpornya ke Siprus. Di negara tersebut, kualitas kambing ditingkatkan melalui proses perkembangbiakan.

Mengutip Goat Farming, kambing ini juga ada di Turki, Lebanon, Yordania, Israel, dan Palestina. Ras campuran dari Kambing Damaskus pun tersebar di India.

Kambing viral ini memiliki tubuh yang besar dengan kepala yang kecil. Newsweek sendiri memanggil hewan ini sebagai 'bulldog versi kambing'.

IFLScience dan Newsweek menduga bahwa fisik Kambing Damaskus yang aneh merupakan hasil dari pembiakan hewan yang ekstrem. Artinya, kambing dengan ciri fisik yang menonjol dikembangbiakkan dengan kambing betina tanpa karakteristik yang mencolok. Tujuannya? Menghasilkan anak-anak yang berpenampilan unik.

Tidak salah, hasilnya memang unik. Tubuh Kambing Damaskus lebih besar dan mereka pun juga lebih tinggi daripada kambing pada umumnya. Hewan ini punya leher, telinga, dan kaki yang panjang. Namun, keunikan ini baru muncul saat kambing tersebut bertumbuh.

Saat kecil, mereka terlihat seperti anak kambing pada umumnya. Seiring bertumbuhnya hewan tersebut, mereka mulai menunjukkan karakteristik yang dimiliki Kambing Damaskus dewasa.

Meskipun sering disebut 'monster', kambing ini memiliki banyak kelebihan yang membuatnya berharga bagi manusia. Kambing Damaskus dikenal sebagai hewan dengan produksi susu yang baik, daging yang lezat, dan kemampuannya untuk melahirkan sekitar 3 sampai 4 anak per kandungan. Selain itu, kambing asal negara Timur Tengah ini juga dimanfaatkan untuk kulitnya. Berarti, hewan ini dapat disebut serbaguna.

Produksi susu dikatakan baik karena kemampuan kambing betina untuk menghasilkan sampai 5 kg susu per hari. Oleh karena itu, anak-anak Kambing Damaskus tumbuh sehat dan kuat.

Dilansir Agri Farming, susu yang kaya protein dan lemak ini digunakan manusia untuk membuat keju, yogurt, dan susu fermentasi.

Hewan yang dipandang jelek oleh para warganet ternyata dianggap indah dan unik oleh para peternak di Timur Tengah. Buktinya, dalam festival Mazayen al-Maaz di Arab Saudi, Kambing Damaskus dinilai kecantikannya dan dilelang. Semakin ekstrem penampilan mereka, semakin 'indah' pula kambing tersebut.

Pecinta dan spesialis kambing di kawasan Teluk Arab ternyata berani membayar sebanyak 250 ribu riyal Arab Saudi (Rp960 juta). Tentunya, hal ini berlaku untuk Kambing Damaskus yang paling unik. Berarti, kambing yang diutamakan adalah mereka yang punya penampilan yang mencolok, bukan Kambing Damaskus biasa.

Popularitas ini mendorong para peternak Kambing Damaskus untuk melebih-lebihkan ciri-ciri fisik supaya kambing tersebut terlihat 'indah'.

Bagaimana pendapatmu? Apakah perkembangbiakan Kambing Damaskus menjadi suatu hal yang biasa aja atau menjadi suatu hal yang tidak baik? Kamu dapat menceritakan pendapatmu di kolom komentar.