6 Fakta Unik Semut, Serangga Terpintar di Dunia

Semut makhluk kecil namun rajin dan pekerja keras itu, telah berhasil menaklukkan setiap benua di Bumi, kecuali Antartika.  Serangga yang menakjubkan ini, yang memiliki keanekaragaman yang luar biasa yang mencakup lebih dari 12.000 spesies  atau jenis yang telah diketahui, ditemukan di berbagai habitat dan ekosistem, seperti di hutan hujan tropis, padang pasir yang gersang, dan bawah tanah, 

Semut terkenal karena memiliki komunitas yang sangat terkoordinasi dengan baik dan harmonis. Setiap semut bekerja sama untuk menjadikan tempat tinggal sambil melakukan pekerjaan dan aktivitas tertentu. Semut juga melakukan pembagian kerja yang teratur yang menjamin kelangsungan hidup dan kemakmuran seluruh komunitas, mulai dari ratu yang bertanggung jawab atas reproduksi, hingga para pekerja yang berburu, melindungi tempat mereka berlindung, dan merawat anak-anaknya.

Semut adalah raksasa kecil yang kuat, ukuran tidak selalu menjadi penentu dalam hal kekuatan. Makhluk kecil yang sering kita temui di sekitar kita, memiliki kemampuan unik yaitu, membawa beban yang jauh melebihi berat badan mereka sendiri. Raksasa kecil ini benar-benar unik di antara hewan-hewan di kerajaan hewan karena mereka mampu mengangkat benda 10 hingga 50 kali berat badan mereka sendiri.

Menakjubkan, itu adalah suatu prestasi yang mengesankan yang membedakannya dari makhluk lain di dunia hewan. Tubuh semut  memiliki rahang yang kuat, disebut mandibula, yang memungkinkan semut mencengkeram dan membawa benda secara efisien. 

Jauh di dalam hutan hujan di Amerika Tengah dan Selatan, terdapat serangga kecil namun mematikan yang dikenal sebagai semut peluru. Meskipun kecil, serangga berbahaya ini memiliki sengatan yang sangat menyakitkan sehingga dikenal sebagai semut peluru yang paling menyakitkan di dunia.

Semut peluru atau Paraponera clavata, adalah spesies semut besar dengan panjang sekitar 1 inci (2,5 cm).  Sengatannya yang mengerikan, yang diibaratkan seperti ditembak dengan peluru. Semut ini sebagian besar ditemukan di hutan hujan Amerika Selatan dan Tengah, di mana mereka makan di lantai hutan dan membangun sarang mereka di pepohonan.

Ketika kita berpikir tentang petani, kita biasanya membayangkan orang-orang yang bekerja keras merawat tanaman mereka. Namun, apakah Kamu menyadari bahwa semut telah bertani jauh lebih lama daripada manusia? Hewan kecil ini telah bertani selama jutaan tahun.

Jauh sebelum manusia menemukan seni bertani, semut telah menyempurnakan keterampilan pertanian mereka. Catatan fosil menunjukkan bahwa semut mulai melakukan pertanian sekitar 50 juta tahun yang lalu, menjadikan mereka petani pertama di dunia. Prestasi luar biasa ini menunjukkan kemampuan semut untuk beradaptasi dan berkembang di lingkungan mereka.

Makhluk kecil ini, memiliki kemampuan sosial yang baik dan diyakini sebagai serangga terpintar di planet ini. Dengan total 250.000 sel otak yang mengejutkan, semut memiliki kerumitan kognitif yang menarik para ilmuwan dan peneliti. 

Dengan kecerdasaan yang dimiliki oleh semut menunjukkan mereka saling bekerja sama dengan baik ketika melakukan pekerjaan menantang, seperti membuat sarang yang rumit atau mencari jalur terbaik untuk mendapatkan makanan. 

Salah satu kemampuan semut yang paling menarik adalah indera penciumannya. Jika manusia mengandalkan hidung untuk mendeteksi bau, sementara semut memiliki antena. Antena semut berfungsi sebagai penciuman, yang memungkinkan untuk mendeteksi dan membedakan bau yang berbeda.

Faktanya, semut memiliki reseptor bau empat hingga lima kali lebih banyak daripada kebanyakan serangga lain, membuat mereka sangat sensitif terhadap bau. Indera penciuman yang luar biasa ini memungkinkan semut untuk berkomunikasi melalui pelepasan dan pendeteksian feromon, yang merupakan sinyal kimiawi yang digunakan untuk berbagai tujuan seperti menandai jejak, mengidentifikasi teman sarang, dan mengkoordinasikan aktivitas kelompok.