6 Fakta Unik Wobbegong, Hiu Karpet dengan Wujud Unik

Nama hiu karpet pada umumnya disematkan kepada spesies hiu dengan corak kulit yang mirip karpet. Corak kulit ini tentu memiliki fungisnya tersendiri, yakni sebagai kamuflase untuk menyulitkan mangsa maupun predator untuk melihat mereka. Salah satu hiu karpet yang paling terkenal adalah wobbegong.
Terdengar asing? Hiu satu ini tidak hanya memiliki nama yang unik, tapi juga penampilan yang benar-benar mirip dengan karpet yang jatuh ke dasar lautan. Kepalanya lebar dan datar dengan corak kulit yang membuatnya terlihat menyatu dengan dasar laut. Nah, untuk kenalan lebih lanjut dengan hiu ini, yuk, simak fakta menarik wobbegong di bawah ini!
1. Nama wobbegong berasal dari Bahasa Aborigin

Fakta menarik pertama dari wobbegong adalah dari mana namanya berasal. Nama wobbegong berasal dari Bahasa Aborigin yang berarti jenggot lebat atau batu hidup. Sebutan ini tentu dipengaruhi oleh corak kulit hiu wobbegong yang terlihat seperti kumpulan batu atau kerang serta karakteristik unik mirip jenggot di pinggir mulutnya. Selain itu, corak kulit serta jenggot unik hewan ini juga membuatnya dipanggil sebagai hiu karpet.
2. Penampilannya benar-benar mirip karpet

Wobbegong rata-rata memiliki tubuh berukuran kecil hingga medium. Panjang tubuhnya rata-rata adalah 1,2 meter dengan hiu terpanjang yang pernah tercatat memiliki panjang sekitar 3,6 meter. Di antara hiu karpet lainnya, wobbegong menjadi salah satu spesies paling unik dan mudah dikenali.
Hiu ini memiliki kepala yang lebar dan pipih dengan lobus dermal bercabang di ujung kepalanya. Deretan lobus dermal bercabang tersebut sekilas membuat wobbegong terlihat memiliki jenggot. Selain menambah keunikan dibanding hiu karpet lainnya, lobus bercabang tersebut rupanya juga memiliki fungsi tersendiri, lho! Adapun fungsinya adalah untuk membantu wobbegong menyatu dengan dasar laut dan membuat mangsa tidak curiga.
3. Hiu ini memiliki penglihatan yang buruk

Dilansir Fact Animal, wobbegong merupakan hiu yang aktif di malam hari. Hal ini karena hiu ini memiliki penglihatan yang sangat buruk. Namun, dibanding memanfaatkan indra penglihatannya, hiu satu ini lebih bergantung ke indra lainnya untuk mendeteksi apa yang ada di sekitarnya.
Salah satu indra yang digunakan oleh wobbegong dalam bertahan hidup adalah indra penciuman. Selain itu, wobbegong juga memiliki sungut yang berfungsi sebagai indra perasa untuk merasakan lingkungannya.
4. Mereka bisa berjalan di dasar laut

Siapa bilang kalau ikan hanya bisa berenang? Pada kenyatannya, beberapa spesies ikan di lautan memiliki kemampuan berjalan dengan menggunakan sirip dadanya. Salah satu dari ikan yang bisa berjalan ini adalah wobbegong. Hiu satu ini memanfaatkan sirip dada dan sirip panggulnya untuk bisa berjalan di dasar laut.
Menariknya, kemampuan ini tidak hanya bisa diamati ketika wobbegong ada di dasar laut saja. Hiu karpet ini diketahui juga bisa ditemukan di terumbu karang. Mereka bahkan juga bisa berjalan dari satu kolam pasang surut ke kolam lainnya saat air sedang surut.
5. Ikan yang suka berdiam diri

Jika ada predikat ikan paling malas sedunia, wobbegong dipastikan bisa masuk ke babak final. Kok bisa? Hewan air satu ini lebih banyak menghabiskan waktunya berdiam diri di dasar laut, bahkan ketika mereka bangun dan harus mencari makan untuk bertahan hidup.
Saat siang hari, wobbegong bisa ditemukan tidur dengan tubuh yang hampir menyatu dengan sekelilingnya. Saat malam tiba, alih-alih bergerak ke arah mangsa, wobbegong akan menarik perhatian mengsanya dan kemudian ikan tak berdaya tersebut utuh-utuh. Sungguh cara berburu yang efisien dan hemat energi!
6. Kadang, ikan ini juga bisa menggigit ekornya sendiri

Hal yang paling unik dari wobbegong adalah mereka bisa menyalahartikan ekornya yang bergerak-gerak untuk menarik perhatian ikan sebagai mangsa yang bisa mereka makan. Tanpa berpikir panjang, wobbegong bisa bergerak secepat kilat dan mengigit ekornya sendiri. Kecerobohan ini tentunya terjadi salah satunya karena penglihatan mereka yang sangat buruk. Seandainya wobbegong bisa melihat dengan jelas kalau itu ekornya, tidak mungkin hiu ini akan menggigit bagian tubuhnya sendiri.
Itulah enam fakta menarik wobbegong atau yang juga dikenal sebagai hiu karpet. Didukung oleh tubuhnya yang pipih dan corak kulit yang bisa menyatu dengan lingkungan sekitar, kemampuan kamuflase wobbegong tidak hanya bisa menipu para mangsa, tapi juga manusia.
Oleh karena itu, kamu yang hobi menikmati waktu di laut dangkal berpasir, berhati-hatilah! Karena siapa tahu yang kamu injak itu bukan pasir laut, tapi tubuh wobbegong yang sedang tidur.