5 Fakta Walabi Tammar, Tidak Mampu Hidup di Atas 40 Derajat Celcius

Walabi jantan memiliki tungkai depan lebih besar dan cakar lebih lebar daripada kepunyaan betina. Baik jantan dan betina memiliki kepala kecil, bertelinga besar, ekornya panjang dan tebal serta kaki belakangnya lebih besar daripada tungkai depan.Walabi tammar mempunyai perut berwarna abu-abu dan kuning dengan kaki berwarna merah.

Betina mempunyai kantong di kulit perut tempat ia menyusui anaknya. Jantan memiliki panjang dari 59-68 cm, beratnya mencapai 9 kg dan ekornya berkisar 45 cm. Betina mempunyai panjang 63 cm, beratnya 6 kg dan ekornya berukuran 44 cm. Baik jantan maupun betina tingginya sekitar 45 cm.

Walabi tammar tidur dalam dua posisi yang berbeda. Pertama, posisi tidur duduk dengan ekor menghadap ke depan dan kaki belakang terentang ke arah depan. Kedua, mereka akan baring miring dengan kepala menyentuh tanah. Walabi tammar menjilati lengan bawahnya agar tetap sejuk selama musim dingin.

Mereka cenderung bernapas lebih berat dan kehilangan lebih banyak air ketika suhu lebih dari 30 derajat celcius. Walabi tammar tidak dapat bertahan hidup pada suhu di atas 40 derajat celcius dan harus menjauh dari suhu panas. Walabi tammar dikenal karena dapat meminum air laut.

Ritual berpacaran pasangan walabi tammar ketika seekor jantan mencoba membuat betina terkesan dengan dominasi dan pangkatnya di wilayah jelajahnya. Setelah kawin, betina walabi tammar biasanya mengalami masa kehamilan hingga 28 hari. Setelah lahir, sang anak akan tetap berada di dalam kantong sang induk betina selama 9 bulan.

Walabi tammar memiliki dua predator alami yakni dingo dan burung pemangsa. Ketika dingo mengincar walabi, walabi tammar akan meresponnya dengan tendangan kaki belakang. Saat diserang burung pemangsa, walabi tammar sebenarnya melawan dengan hanya membuat kebisingan dengan suara. Sebetulnya, walabi menghindar dengan bersembunyi di semak-semak dan pohon.

Ketika era penjajahan Eropa di Australia, orang Eropa membangun lahan untuk gandum dan domba membuat habitat asli walabi tammar tergusur. Pada abad 19, wallabi tammar dibantai oleh gerombolan pemburu yang melindungi pertanian di semenanjung Eyre dan Adelaide. Oleh karena itu, walabi tammar dinyatakan punah di semenanjung Eyre dan Adeiade.

Mereka juga punah di pulau Flinders dan St Peter dengan alasan perburuan. Meskipun punah di beberapa wilayah Australia, daftar merah IUCN menganggap walabi tammar sebagai resiko rendah dengan total populasi global kisaran antara 10.000 dan 50.000 ekor.  

Bukti fosil walabi tammar ditemukan di gua Naracoorte diperkirakan oleh antropolog berasal dari era Pleiston akhir. Dulu, walabi tammar dan penghuni pulau terpisah satu sama lain pada 15.000 tahun lalu. Walabi tammar memiliki kemampuan untuk menghemat air secara efisien untuk bertahan hidup di wilayah kering Australia.