Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Wolfgang Mozart, Komposer Jenius dalam Sejarah Musik Klasik

Wolfgang Amadeus Mozart (commons.wikimedia.org/Barbara Krafft)
Intinya sih...
  • Wolfgang Amadeus Mozart menunjukkan bakat musiknya sejak usia yang sangat muda dan tampil di hadapan bangsawan Eropa.
  • Ia berhasil menggubah lebih dari 600 karya musik, menunjukkan variasi dalam komposisi serta etos kerja yang tak kenal lelah.
  • Mozart memiliki hubungan istimewa dengan burung kenari kesayangannya, Pimperl, yang menjadi sumber inspirasi bagi karyanya.

Wolfgang Amadeus Mozart adalah salah satu komposer paling legendaris dalam sejarah yang sangat digemari oleh para pencinta musik di seluruh dunia. Karya-karyanya telah teruji oleh waktu, dan berhasil memikat para pendengar selama berabad-abad. Dari simfoni hingga opera, keahliannya melampaui batas genre dan generasi.

Kendati demikian, ada lebih banyak hal di balik kejeniusan musikalnya ini. Di balik melodi-melodi ikoniknya, terdapat kehidupan yang menarik, penuh dengan keunikan yang tak terduga dan pencapaian yang luar biasa. Mari kita telusuri lima fakta tentang Wolfgang Amadeus Mozart, salah satu komposer terhebat dalam sejarah yang mungkin belum kamu ketahui!

1. Masa kecilnya dianggap sebagai anak ajaib

Wolfgang Amadeus Mozart usia 6 tahun (commons.wikimedia.org/Pietro Antonio Lorenzoni)

Tahun-tahun awal Wolfgang Amadeus Mozart benar-benar menakjubkan. Dilahirkan pada tahun 1756, Mozart mulai menunjukkan bakat musiknya di usia yang masih sangat muda, saat kebanyakan anak baru belajar huruf. Pada usia lima tahun, ia sudah bisa memainkan harpsichord dan biola dengan keterampilan yang luar biasa.

Ayahnya, Leopold Mozart, menyadari bakat ini dan berkomitmen untuk mengembangkannya. Mereka melakukan tur ke berbagai negara di Eropa, tampil di hadapan bangsawan dan mengundang kekaguman di mana pun mereka berada. Mozart menggubah karya pertamanya saat berusia 5 tahun—sebuah minuet kecil yang menawan yang sudah menunjukkan kejeniusannya.

Bakat luar biasanya ini tidak luput dari perhatian; para penonton terpesona oleh kemampuan maestro muda tersebut. Sebagai seorang anak ajaib, Mozart melawan harapan konvensional mengenai pendidikan dan penguasaan musik. Semangatnya untuk berkreasi tumbuh sejak dini dan menjadi fondasi bagi karier yang akan mengubah musik klasik selamanya.

2. Ia menggubah lebih dari 600 karya sepanjang hidupnya

Wolfgang Amadeus Mozart usia 13 tahun (commons.wikimedia.org/anonymous)

Karya-karya Mozart yang begitu produktif memang mengagumkan. Dalam hidupnya yang singkat, ia berhasil menggubah lebih dari 600 karya musik. Ini berarti rata-rata lebih dari 20 karya yang diciptakannya setiap tahun sejak masa kecilnya. Repertoarnya mencakup simfoni, konser, opera, musik kamar, dan karya paduan suara. Setiap karyanya menunjukkan bakat luar biasa dalam memadukan melodi dan harmoni dengan cara yang inovatif.

Hal yang lebih menakjubkannya adalah variasi dalam komposisi tersebut. Dari “Eine kleine Nachtmusik” yang ceria hingga “Requiem” yang mendalam, Mozart menjelajahi emosi di berbagai genre dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Meskipun menghadapi banyak tantangan dalam kariernya, termasuk masalah keuangan dan konflik pribadi, ia tidak pernah membiarkan hal itu menghalangi kreativitasnya.

Etos kerjanya yang tak kenal lelah menghasilkan karya-karya hebat yang terus menginspirasi musisi hingga kini. Karya-karya luar biasa ini menegaskan posisi Mozart sebagai salah satu komposer terhebat dalam sejarah dan mencerminkan kejeniusan yang jarang ditemukan di bidang mana pun.

3. Burung peliharaannya menginspirasi salah satu komposisi terkenalnya

Wolfgang Amadeus Mozart (commons.wikimedia.org/anonymous)

Mozart memiliki burung kenari kesayangan yang bernama “Pimperl.” Burung kecil ini lebih dari sekadar teman, tapi juga sebagai sumber inspirasi bagi Mozart. Ketika Pimperl bernyanyi, Mozart menemukan ide-ide dalam nada-nada indah tersebut. Salah satu komposisi terkenalnya, aria “Das Veilchen,” mencerminkan pengaruh ini. Karya itu menangkap esensi alam dan cinta—dua kualitas yang sangat selaras dengan musik dan kehidupannya.

Menarik, bukan, bagaimana hewan peliharaan yang sederhana bisa memicu kreativitas seperti itu? Banyak orang mungkin beranggapan bahwa musik berasal dari pengalaman luar biasa atau momen-momen mendalam. Tetapi terkadang, musik bisa sesederhana seperti kicauan burung.

Hubungan ini menunjukkan kemampuan Mozart untuk menemukan keindahan dalam kehidupan sehari-hari dan menerjemahkannya menjadi karya seni yang luar biasa. Ikatannya dengan Pimperl mengingatkan kita bahwa inspirasi bisa datang dari tempat yang tidak terduga.

4. Obsesi Mozart dengan humor skatologis

Wolfgang Amadeus Mozart (commons.wikimedia.org/Johann Georg Edlinger)

Wolfgang Amadeus Mozart memiliki sisi yang sangat menyenangkan, terutama dalam hal humor. Ketertarikannya pada lelucon-lelucon skatologis (skatologisch—istilah dalam bahasa Jerman yang bermakna “tak tertandingi”) terdokumentasi dengan baik dan menunjukkan lapisan kejeniusannya yang berbeda. Surat-surat antara dirinya dan teman-temannya sering kali berisi permainan kata-kata kasar dan anekdot yang tidak senonoh.

Surat-surat itu tidak hanya mencerminkan kecerdasan, tetapi juga semangat nakal yang menantang norma-norma pada masanya. Mozart bahkan menyisipkan humor ini ke dalam musiknya. Beberapa aria opera dipenuhi dengan referensi-referensi nakal yang bisa membuat penonton tertawa, jika tidak tersipu. Perpaduan antara seni tinggi dan kesenangan yang rendah ini membuatnya berbeda dari komposer lain.

Kemampuannya untuk menyeimbangkan kecanggihan dengan kekonyolan menambah kedalaman pemahaman kita tentang dirinya sebagai seorang seniman. Ini menunjukkan bahwa Mozart lebih dari sekadar komposer yang cerdas; ia adalah seseorang yang merangkul absurditas kehidupan dengan sepenuh hati.

5. Mitos seputar kematiannya

Wolfgang Amadeus Mozart (commons.wikimedia.org/Barbara Krafft)

Kematian Mozart pada tanggal 5 Desember 1791 memicu berbagai teori dan intrik. Ia baru berusia 35 tahun saat meninggal, di mana hal ini mengejutkan banyak orang. Penyebab kematiannya telah menjadi bahan perdebatan selama berabad-abad. Beberapa orang berpendapat bahwa ia meninggal karena demam rematik atau gagal ginjal.

Di sisi lain, ada yang menduga bahwa ia diracuni oleh pesaingnya yang iri—sebuah spekulasi yang menambah nuansa dramatis pada kehidupannya yang sudah menarik. Kejadian misterius yang menyelimuti hari-hari terakhirnya hanya memperdalam teka-teki tersebut. Para saksi melaporkan gejala-gejala aneh sebelum kematiannya. Demam, pembengkakan, dan nyeri hebat mengganggunya beberapa minggu sebelum Mozart meninggal.

Namun, tidak ada diagnosis pasti yang diberikan oleh orang-orang yang menjenguknya. Ketidakpastian ini terus berlanjut hingga sekarang. Para penulis biografi dan sejarawan terus mencari jawaban tentang momen-momen terakhir sang jenius musik ini. Setiap teori menambah lapisan baru terhadap warisan Mozart—seorang laki-laki yang hidupnya sama menariknya dengan musik ciptaannya.

Wolfgang Amadeus Mozart adalah seorang komposer jenius yang terkenal dengan karya-karyanya yang luar biasa dan kehidupan menariknya yang penuh dengan bakat luar biasa, humor, serta inspirasi yang datang dari nyanyian burung. Keberhasilannya dalam menciptakan lebih dari 600 karya musik menunjukkan dedikasi dan kreativitasnya yang tak tertandingi. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu komposer terhebat dalam sejarah musik klasik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us