5 Fakta Arrokoth, Objek Antariksa Mirip Manusia Salju

asteroid terjauh yang pernah dikunjungi wahana antariksa

486958 Arrokoth (atau yang dikenal dengan istilah 2014 MU69 dan Ultima Thule) adalah nama resmi dari salah satu asteroid yang berada di wilayah sabuk Kuiper. Nama Aarakoth diambil dari bahasa Pohwatan yang berarti “langit”.

Objek ini menarik perhatian karena bentuknya yang mirip dengan manusia salju. Para iIlmuwan menyebut Arrokoth sebagai manusia salju merah. Kira-kira, apa ya penyebab Arrokoth bisa memiliki bentuk seperti itu? Yuk, simak penjelasan dan beberapa fakta lainnya di bawah ini!

1. Arrokoth terletak di sabuk Kuiper 

https://www.youtube.com/embed/_IQBSZsqjkU

Arrokoth adalah sebuah asteroid, alias planet kecil karena berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid. Arrokoth merupakan satu di antara objek-objek yang ada di sabuk Kuiper (Kuiper Belt Objects). Objek lainnya yang terletak di sabuk ini adalah planet katai Pluto.

Sabuk Kuiper adalah sebuah wilayah di Tata Surya yang berjarak 30 sampai 50 SA (Satuan Astronomi) dari Matahari. Objek-objek di dalam sabuk kuiper juga sering disebut objek trans-Neptunian, karena semua objek tersebut terletak setelah planet Neptunus.

2. Asteroid ini pernah dikunjungi New Horizon 

5 Fakta Arrokoth, Objek Antariksa Mirip Manusia Saljuilustrasi Arrokoth dan New Horizon (nasa.gov/JHUAPL/SwRI/Steve Gribben)

New Horizon adalah sebuah wahana antariksa yang memiliki misi utama untuk mengambil data di dekat Pluto dan satelit-satelit alaminya. Setelah menyelesaikan misinya pada tahun 2015, wahana antariksa ini masih berada dalam mode aktif sehingga memiliki kesempatan untuk memotret salah satu objek yang lain yang berada di wilayah sabuk kuiper, yaitu Arrokoth. Ilmuwan memotret Arrokoth karena objek tersebut berada di posisi yang pas dan dekat dengan New Horizon.

Alhasil, Arrokoth kini menjadi objek antariksa paling jauh yang pernah dikunjungi dan dipotret oleh wahana antariksa. Objek ini dipotret New Horizon pada bulan Januari 2019, sekitar 3,5 tahun setelah New Horizon menyelesaikan misinya di planet Pluto.

Baca Juga: 8 Tanaman Ini Sukses Tumbuh di Antariksa, Ada yang Berhasil Dimakan!

3. Teori mengenai bentuk Arrokoth yang mirip manusia salju 

5 Fakta Arrokoth, Objek Antariksa Mirip Manusia Saljuilustrasi pembentukan Arrokoth (skyandtelescope.org/NASA/JHAPL/SwRI)

Tidak seperti planet, asteroid pada dasarnya memang memiliki bentuk seperti bebatuan kecil yang tidak beraturan dan tersusun dari es. Dilansir Astronomy Picture of The Day, ilmuwan memiliki teori bahwa alasan Arrokoth memiliki bentuk yang mirip manusia salju, dengan bagian atas yang lebih kecil, dikarenakan objek tersebut pada awalnya merupakan dua objek yang terpisah dan saling mengorbit satu sama lain (objek biner).

Tidak seperti objek-objek lain yang menyatu melalui tabrakan dramatis, ilmuwan berteori bahwa kedua objek yang membentuk Arrokoth pada awalnya saling mengorbit dalam damai, hingga lama kelamaan keduanya saling tarik menarik dan menyatu, dan membentuk sebuah objek antariksa yang kini kita kenal sebagai Arrokoth.

Jika manusia salju yang kita kenal memiliki warna seputih salju, maka kita bisa menyebut Arrokoth sebagai manusia salju merah, lho. Dilansir Sky & Telescope, ilmuan mengkonfirmasi Arrokoth memiliki permukaan berwarna merah, warna yang mengingatkan kita pada planet Mars. Asteroid ini tersusun dari es metanol dan molekul organik lainnya yang belum bisa terindentifikasi secara pasti.

4. Salah satu objek prasejarah 

5 Fakta Arrokoth, Objek Antariksa Mirip Manusia Saljuilustrasi pembentukan bintang dan sistem keplanetan (nasa.gov/JPL-Caltech)

Arrokoth adalah salah satu saksi pembentukan Tata Surya. Berdasarkan hasil perhitungan ilmuwan, asteroid di sabuk Kuiper ini sudah berusia kurang lebih 4,5 miliar tahun, hampir sama tuanya seperti usia Tata Surya kita!

Usia Arrokoth yang sangat tua itu tentu saja menjadikannya salah satu objek prasejarah. Dilansir Space, ilmuwan meyakini bahwa data yang didapatkan dari Arrokoth akan memberikan beberapa gambaran mengenai asal usul Tata Surya dan proses pembentukannya. Mengetahui asal usul alam semesta dan Tata Surya adalah salah satu tujuan yang sedang berusaha dicapai oleh para ilmuwan saat ini.

5. Asal-usul nama Arrokoth 

5 Fakta Arrokoth, Objek Antariksa Mirip Manusia Saljufoto komposit Arrokoth (nasa.gov/New Horizon)

Sebelum memiliki nama resmi Arrokoth, asteroid ini sempat dikenal dengan nama tidak resminya, yaitu Ultima Thule, nama itu memiliki arti “melampaui batas dunia yang dikenal”. Nama tersebut dipilih berdasarkan voting yang dibuka oleh NASA. Sayangnya, nama ini pada akhirnya diganti karena memicu beberapa kontroversi karena memiliki hubungan dengan Thule Society, cikal bakal partai Nazi.

Nama Arrokoth akhirnya dipilih sebagai nama resmi dari asteroid yang memiliki kode 2014 MU69. Arrokoth yang dalam bahasa Pohwatan berarti “langit” ini merefleksikan inspirasi yang datang saat melihat jauh ke langit, momen di mana kita membayangkan bintang-bintang dan dunia yang jauh melampaui pemahaman kita.

Saat ini, Arrokoth si manusia salju memang menjadi objek antariksa terjauh yang pernah diamati dari dekat. Ke depannya, bukan tidak mungkin ilmuwan akan mengembangkan teknologi yang lebih canggih dan menjelajahi dunia yang lebih jauh lagi. Sekaligus membuka pemahaman baru mengenai salah satu pertanyaan yang masih mengganjal, seperti “bagaimana sebenarnya asal usul alam semesta ini?”.

Baca Juga: 5 Fakta Hotel Antariksa Pertama 'Voyager Station', Bak di Film Fiksi!

Fira Yultiara Photo Verified Writer Fira Yultiara

📎 yultiara19@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya