5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggi

Protektif, tapi tega memakan anaknya

Di Indonesia, gabus termasuk jenis ikan air tawar yang cukup umum ditemukan. Cukup mudah mengenal ikan yang satu ini lewat kepalanya yang tampak seperti kepala ular.

Gabus sendiri termasuk ikan predator. Ia memangsa ikan, serangga, mamalia kecil, dan bahkan anaknya sendiri, lho! Kok bisa? Nah, untuk menemukan jawabannya, berikut lima fakta tentang ikan gabus yang perlu kamu tahu. Baca sampai habis, ya!

1. Gabus, ikan berkepala ular yang hidup di air tawar

5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggiilustrasi ikan gabus (commons.wikimedia.org/Wie146)

Memiliki nama ilmiah Channa striata, gabus merupakan salah satu jenis ikan penghuni air tawar. Ikan ini dapat dijumpai di perairan dangkal berkedalaman 1–2 meter dengan arus tenang, seperti sungai, danau, kolam, rawa, saluran air, hingga persawahan.

Ikan gabus umumnya mempunyai tubuh panjang dengan warna hitam-kecokelatan di bagian atas dan putih di bagian bawah. Diperlengkapi sirip pada bagian punggung, perut, dada, dan dubur, tubuhnya dipenuhi dengan garis-garis (striata artinya 'bercoret-coret') dan sisiknya pun besar.

Namun, dari semua karakteristik tersebut, ciri khas dari gabus dan ikan lain yang tergolong dalam famili Channidae (gabus-gabusan) terletak pada kepalanya yang terlihat seperti ular. Itu sebabnya, dalam bahasa Inggris, mereka kerap mendapat julukan snakehead yang berarti 'kepala ular'. Channa striata sendiri dikenal sebagai striped snakehead (kepala ular bergaris) ataupun snakehead murrel.

2. Tersebar di hampir seluruh kawasan Asia

5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggiilustrasi ikan gabus (instagram.com/ginsontjs)

Gabus hampir bisa ditemukan di seluruh kawasan Asia. Mengutip Animal Diversity Web, habitat dari ikan yang mampu tumbuh hingga 90 sentimeter dan berat 3 kilogram ini tersebar mulai dari Pakistan hingga India, Sri Lanka, Nepal Selatan, Bangladesh, Tiongkok bagian selatan, dan seluruh negara Asia Tenggara.

Di Indonesia, kamu juga bisa mendapati Channa striata mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan. Persebarannya yang luas membuat ikan ini memiliki banyak nama. Berdasarkan Listyanto & Ardiyanto (2009), beberapa contoh sebutan gabus di daerah Indonesia antara lain:

  • haruan (Banjarmasin, Banjarnegara),
  • bogo (Sidoarjo),
  • bace (Aceh),
  • kocolan (Betawi),
  • kutuk (Jawa),
  • kuto (Jawa, Madura),
  • rajong (Sunda),
  • sepunkat (Palembang), dan
  • licingan (Banyumas).

3. Ikan gabus mampu bernapas langsung dari udara

5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggiilustrasi ikan gabus (instagram.com/noleader_fishing)

Si striped snakehead ini termasuk hewan yang tangguh. Buktinya, gak cuma di perairan jernih, ia juga mampu hidup di tempat keruh (berlumpur) dengan kadar oksigen yang rendah dan pH air 4,5–6 (bersifat asam).

Selain itu, ikan gabus juga bisa bernapas secara langsung dari udara, lho! Lagler, et al. (1993) dalam Listyanto & Ardiyanto (2009) menyebutkan, dalam tubuh ikan gabus, terdapat sejenis organ labirin yang terletak di atas insang bernama divertikula. Organ tersebut memungkinkannya untuk menghirup oksigen secara langsung dari udara.

Nah, supaya tetap mampu bernapas saat berada di luar air, striped snakehead perlu memastikan kulit dan alat pernapasannya—dalam hal ini, divertikula—agar senantiasa lembap. Itulah mengapa, apabila habitatnya mengering dan ia tak sempat pindah, ikan gabus akan memendamkan dirinya dalam lumpur di dasar rawa, sungai, maupun danau, merujuk laman Animal Diversity Web. Dari kebiasaannya itu pula, orang-orang juga memanggilnya sebagai mudfish (ikan lumpur).

Baca Juga: 5 Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna, Tahu?

4. Memangsa ikan dan hewan lain, termasuk anaknya sendiri!

5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggiilustrasi anakan ikan gabus (instagram.com/matthewalbanus)

Dalam rantai makanan, gabus berperan sebagai predator. Ikan ini diperlengkapi dengan sistem lateral line atau 'gurat sisi', yakni alat indra yang memungkinkannya untuk mendeteksi perubahan tekanan air. Dengan bantuan indra tersebut, striped snakehead tetap dapat mengetahui keberadaan mangsa sekalipun di perairan keruh.

Sewaktu masih muda, anakan gabus berburu zooplankton dan serangga-serangga kecil secara berkelompok. Namun, ketika sudah beranjak dewasa, mereka hidup secara soliter.

Soal makanan, si Channa striata ini gak pandang bulu. Mulai dari ikan, serangga, kecebong, katak, cacing, kepiting, ular, burung, hingga mamalia kecil, semuanya mereka santap selagi masih muat pada mulutnya yang besar dan bisa dikunyah dengan gigi-giginya yang tajam.

Sifatnya yang gak pilih-pilih makanan itu lantas membuatnya tega melahap anak-anaknya sendiri apabila sumber makanan menipis. Padahal, Animal Diversity Web menyebutkan, ikan gabus termasuk hewan yang sangat protektif terhadap anak-anaknya. Mereka selalu menjaga telur-telurnya sepanjang waktu dan senantiasa melindungi gabus muda hingga remaja. Waduh, jadi orangtua, kok, begitu, sih?

5. Ikan gabus ternyata memiliki nilai ekonomis yang tinggi, lho!

5 Fakta Ikan Gabus, Predator Air Tawar yang Bernilai Ekonomis Tinggiilustrasi ikan gabus bakar (pixabay.com/41330)

Terlepas dari sifatnya yang tega memakan anak-anaknya, gabus termasuk salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi, lho! Predator air tawar ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang cukup nikmat. Selain itu, kandungan albuminnya (sejenis protein) yang tinggi membantu mempercepat proses penyembuhan luka, seperti sehabis operasi ataupun sunat.

Dari sisi pembudidayaannya pun, ikan gabus cukup menguntungkan. Berdasarkan Listyanto & Ardiyanto (2009), hal ini karena tingkat mortalitas (kematian) si snakehead murrel relatif rendah. Kemampuannya bernapas langsung dari udara juga memudahkan proses transportasi ikan dalam keadaan hidup.

Meskipun begitu, satu hal yang menjadi perhatian adalah bahwa ikan gabus rentan terjangkit parasit. Mengutip FishBase dan Animal Diversity Web, striped snakehead kerap menjadi inang perantara parasit Gnathostoma spinigerum, Isoparorchis hypselobargi, Pallisentis ophicephali, dan Neocamallanus ophicepahli. Alhasil, dagingnya bisa menjadi cukup berbahaya apabila tidak dimasak hingga matang.

Di samping itu, Channa striata juga termasuk spesies pendatang yang bisa membawa kerusakan ke ekosistem barunya. Keberadaan mereka mengancam keberlangsungan hidup ikan-ikan penghuni asli dalam persoalan mencari makan. Karena hal tersebut, gabus dianggap ilegal di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat, dilansir Recette Magazine.

Sifat rakus ikan gabus menyebabkan keberadaannya ilegal di hampir seluruh negara bagian Amerika Serikat. Kendati demikian, di Indonesia, predator air tawar ini memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai ikan konsumsi. Menurutmu, fakta nomor berapa yang paling menarik? Yuk, kasih tahu di kolom komentar!

Baca Juga: 7 Hewan yang Mempunyai Punuk, Bukan Cuma Unta

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya