5 Gajah Purba dengan Gading Raksasa, Ada Mamut dan Mastodon

- Gajah purba memiliki gading berkali-kali lipat lebih besar dari gajah modern
- Mamut hidup sejak 6 juta tahun lalu, dengan gading panjang hingga 5 meter dan berat hingga 8.2 ton
- Palaeoloxodon, Stegotetrabelodon, dan Gomphotherium juga merupakan spesies gajah purba unik dengan ciri khas masing-masing
Seperti di masa modern, gajah purba juga memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari hewan lain. Namun, jika dibandingkan gajah modern ukuran gading gajah purba berkali-kali lipat lebih besar. Bentuk gading mereka juga beragam, ada yang menekuk ke atas, ada yang lurus ke bawah, bahkan ada yang lurus ke depan. Sebenarnya, gajah purba dengan gading raksasa cukup dikenal oleh masyarakat luas. Tapi, tak banyak yang tahu tentang ukuran, asal usul, makanan, kebiasaan, sampai perilaku gajah-gajah tersebut. Oleh sebab itu, kali ini kita akan membahas beberapa gajah purba dengan gading raksasa supaya pengetahuanmu bertambah!
1. Mamut

Mamut atau mammoth merupakan sebutan bagi gajah purba yang berasal dari genus Mammuthus. Ia merupakan salah satu gajah purba yang paling terkenal dan sering tampil di berbagai media, mulai dari komik, buku, serial dokumenter, sampai film layar lebar. Mamut juga terdiri atas beberapa spesies, seperti Mammuthus subplanifrons, Mammuthus trogontherii, Mammuthus columbi, dan Mammuthus primigenius. Tiap spesies juga memiliki keunikannya masing-masing, ada yang besar, kerdil, bahkan ada yang berbulu lebat.
Lebih lanjut, gajah purba ini hidup sejak zaman miosen sampai holosen, tepatnya sekitar 6 juta tahun sampai 7,600 tahun yang lalu. Jika berbicara gading, mamut memiliki gading yang besar, panjang, menjulang, dan melengkung ke atas. Ukurannya juga tak main-main dengan panjang mencapai 5 meter dan bobot di angka 200 kilogram, jelas iNaturalist. Selain gading, ukuran mamut juga besar dengan spesimen terbesar diperkirakan mampu mencapai berat hingga 8.2 ton.
2. Mastodon

Dilansir Britannica Kids, Mastodon tidak lebih besar dari mamut dan gajah afrika. Di saat mamut dan gajah modern berbadan tegak, Mastodon terbilang unik karena memiliki badan yang memanjang dan agak membungkuk. Tapi walau begitu gadingnya tetap panjang dan besar, lho. Sekilas, Mastodon memiliki gading yang lebih lurus dan menjulang ke atas, berdeda dari mamut dan gajah modern yang gadingnya melengkung dan menghadap ke bawah. Sama seperti mamut, Mastodon juga memiliki bulut tebal di tubuhnya yang mana digunakan untuk menghangatkan tubuh.
3. Palaeoloxodon

Dilansir A-Z Animals, Palaeoloxodon hidup pada zaman pleistosen sampai pliosen. Tepatnya, fosil hewan ini ditemukan di wilayah Asia Selatan dan Jepang. Ia juga memiliki sebutan yang unik, yaitu gajah bergading lurus yang merujuk pada gading panjang dan besarnya yang lurus ke depan. Gading tersebut juga sangat besar, bahkan panjangnya bisa mencapai 3 meter. Nah, dengan ukuran sebesar itu gading Palaeoloxodon bisa digunakan untuk bertarung dan menumbangkan pohon besar.
Layaknya gajah lain, Palaeoloxodon merupakan herbivor dan sangat suka memakan dedaunan dan rumput. Kemungkinan, ia hidup berkelompok, mirip seperti gajah modern. Gaya hidup berkelompok sangat efektif bagi hewan ini karena membuatnya aman dari ancaman predator. Terakhir, hewan ini terdiri atas beberapa spesies, seperti Palaeoloxodon antiquus dan Palaeoloxodon namadicus.
4. Stegotetrabelodon

Di saat gajah lain hanya memiliki sepasang gading, Stegotetrabelodon justru memiliki dua pasang gading yang terletak di bagian atas dan bawah mulutnya. Tapi, seperti gajah lain di daftar ini, gadingnya juga besar karena panjangnya bisa mencapai 2 meter, jelas ProBoards. Jika berbicara ukuran secara keseluruhan, Stegotetrabelodon punya panjang 7 meter, tinggi mencapai 4 meter, dan bobot maksimal di angka 8 sampai 12 ton. Alhasi, ia menjadi salah satu gajah terbesar pada zamannya.
Lebih lanjut, hewan ini hidup pada zaman miosen sampai pliosen. Penyebarannya mencakup beberapa wilayah, yaitu Afrika, Eropa, dan Asia. Kemungkinan, habitat Stegotetrabelodon tak jauh berbeda dari gajah modern. Savana, hutan, area lembab, padang rumput, dan area terbuka bisa dihuni oleh hewan ini. Di tempat-tempat tersebut, Stegotetrabelodon bisa makan dan berkembang biak dengan baik.
5. Gomphotherium

Laman iNaturalist menjelaskan kalau Gomphotherium sering disebut sebagai gajah bergading empat. Pertama, ia memiliki dua gading lurus yang berada di bagian atas mulut. Kemudian, dua gading lain yang sedikit lebih kecil berlokasi di bagian bawah mulut. Jika dibandingkan gajah purba lain, Gomphotherium termasuk spesies yang tak terlalu besar. Tercatat, gadingnya hanya punya panjang sekitar 1 sampai 2 meter. Secara keseluruhan, panjang hewan ini juga hanya 3 meter dan bobotnya sekitar 6 ton.
Namun, Gomphotherium termasuk salah satu spesies tertua dan paling sukses, lho. Tercatat, ia sudah hidup sejak oligosen, yaitu sekitar 19 juta tahun lalu dan mampu bertahan hingga zaman miosen sekitar 5 juta tahun yang lalu. Sebenarnya, kepunahan hewan ini masih menjadi misteri. Kemungkinan, perubahan iklim dan kehadiran gajah yang lebih besar membuat hewan ini punah karena kalah bersaing dan tidak bisa menyesuaikan diri.
Setelah diulik, ternyata gajah purba tak kalah unik dan menarik dari gajah modern yang berkeliaran di Afrika dan Asia. Tak hanya gadingnya yang besar dan panjang, mereka juga punya keunikan lain. Sebagai contoh, mamut jadi salah satu spesies dengan ukuran terbesar. Kemudian, ada Stegotetrabelodon yang memiliki dua pasang gading. Gomphotherium juga tak kalah unik karena ia merupakan salah satu spesies tertua dan paling sukses.