5 Fakta Paletail Unicornfish, Mampu Mengubah Warna Tubuh!

Kamu pasti tahu dengan legenda unicorn, kan? Itu, lho, sosok kuda yang digambarkan memiliki sebuah tanduk berbentuk kerucut tepat di dahi. Di dunia nyata, tentu mustahil kita menemukan kuda dengan tanduk seperti itu. Namun, ternyata ada berbagai spesies hewan dengan karakteristik tonjolan seperti tanduk yang mirip dengan legenda unicorn. Salah satu di antaranya adalah paletail unicornfish (Naso brevirostris).
Soalnya, ikan yang satu ini memiliki tonjolan di dahi yang sebenarnya berupa tulang dan mampu tumbuh sepanjang 10 cm. Tubuh paletail unicornfish pipih dan membulat layaknya sebuah raket. Warna sisik di tubuh mereka sangat beragam, mulai dari cokelat cerah, abu-abu kebiruan, sampai cokelat zaitun. Oh iya, terdapat pula corak bintik-bintik gelap di sekujur tubuh ikan yang satu ini.
Paletail unicornfish dewasa terbilang ikan berukuran sedang karena tumbuh dengan panjang 50—60 cm. Selain itu, ada beberapa fakta menarik lain dari ikan mirip unicorn yang satu ini. Salah satunya terkait dengan kemampuan mereka mengubah warna. Kira-kira bagaimana dan apa tujuan mereka mengubah warna tubuh, ya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Persebaran paletail unicornfish sangat luas. Dilansir Atlas of Living Australia, mereka ditemukan di seluruh kawasan yang dekat dengan Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Laut Merah, dan Great Barrier Reef di Australia. Tentunya, sekitar pesisir timur Afrika, pesisir barat Amerika Utara dan Selatan, sampai pulau-pulau kecil di antara dua zona itu turut jadi rumah bagi ikan yang satu ini.
Soal habitat pilihan, paletail unicornfish lebih banyak berada di sekitar laguna dan terumbu karang dengan kedalaman rata-rata sekitar 12—20 meter. Namun, di tempat tertentu, ikan ini mampu beradaptasi sampai kedalaman 122 meter. Ikan ini menjadikan celah karang laut atau gua dalam laut sebagai tempat untuk beristirahat ataupun bersembunyi dari predator di sekitar. Sementara itu, individu dewasa juga ditemukan di sekitar tebing bawah laut yang jadi perbatasan antara terumbu karang dengan laut dalam.
Paletail unicornfish termasuk hewan diurnal alias aktif selama Matahari masih di langit. Salah satu aktivitas utama mereka adalah mencari makan yang berbeda antara individu dewasa dengan muda. Paletail unicornfish dewasa lebih banyak mencari zooplankton, sementara ikan muda lebih suka mencari alga bentik yang menempel di karang laut.
2. Kemampuan mengubah warna tubuh

Salah satu keistimewaan paletail unicornfish itu adalah kemampuan dalam mengubah warna tubuh. Kemampuan tersebut utamanya muncul ketika mood ikan ini sedang dipengaruhi sesuatu. Selain itu, warna yang dihasilkan ketika mereka “mengaktifkan” kemampuan ini pun terbilang beragam.
Dilansir Fort Wayne Zoo, dalam kondisi normal, paletail unicornfish biasanya akan berwarna abu-abu atau hijau zaitun dengan sedikit bagian cokelat. Namun, ketika ada sesuatu yang membuat mereka takut atau panik, warna tubuh itu bisa berubah jadi abu-abu atau cokelat cerah yang berfungsi untuk kamuflase dengan lingkungan sekitar. Selain itu, ada warna biru cerah yang terlihat cantik karena warna yang satu ini berfungsi untuk menarik perhatian calon pasangan ketika musim kawin tiba.
3. Kehidupan sosial
Paletail unicornfish termasuk hewan yang sosial karena selalu membentuk kelompok. Akan tetapi, jumlah anggota kelompok ini sangat bervariasi, dimana mayoritas hanya terdiri atas beberapa individu, tapi ada pula yang membentuk kelompok sampai ratusan ekor. Banyaknya anggota kelompok ini dipengaruhi oleh banyak atau tidaknya makanan di suatu kawasan serta seberapa kuat arus laut di sana.
Animalia melansir kalau alasan lain kenapa ikan ini membentuk kelompok berkaitan dengan kemudahan dalam mencari pasangan. Semakin banyak individu berkumpul, maka semakin banyak pasangan yang dapat dihasilkan. Dengan demikian, peluang untuk bereproduksi pun jadi lebih besar. Akan tetapi, tentunya kelompok paletail unicornfish tak hadir semata-mata untuk reproduksi saja.
Sebab, mereka terlihat mencari makan bersama, berlindung dari predator, dan saling berkomunikasi. Nah, terkait dengan komunikasi ini, kamu ingat, kan, dengan tanduk panjang seperti unicorn di dahi ikan ini? Peneliti menduga tunjolan itu berfungsi untuk berkomunikasi, menunjukkan dominasi, serta menarik perhatian betina. Malahan, bagi paletail unicornfish jantan, panjang dari tonjolan itu menunjukkan seberapa menariknya mereka di mata betina.
4. Sistem reproduksi

Waktu paling sesuai bagi paletail unicornfish adalah saat perairan di tempat tinggal sudah mulai menghangat. Kondisi ini jelas berbeda-beda di setiap wilayah persebaran mereka yang luas itu sehingga sulit menentukan bulan pasti dari masa reproduksi ikan ini. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mereka menemukan pasangan dari anggota kelompok, terutama kalau jumlah kelompok itu besar.
Setelah perkawinan selesai dilakukan, maka betina akan langsung mencari tempat paling sesuai untuk bertelur. Tidak diketahui seberapa banyak telur yang dihasilkan betina dalam satu musim kawin. Bahkan, informasi terkait dengan masa inkubasi dan usia rata-rata dari spesies ini masih belum ditemukan secara spesifik. Yang jelas, Animalia melansir kalau anak paletail unicornfish hanya berada di perairan dangkal dalam 90 hari pertama ketika hidup. Selain itu, mereka sudah bisa dikatakan dewasa ketika mencapai panjang tubuh sekitar 25 cm.
5. Status konservasi
Berdasarkan data dari IUCN Red List, status konservasi paletail unicornfish masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Selain itu, tren populasi mereka masih terbilang stabil, sekalipun tak ada data eksplisit soal jumlah individu di alam. Ini wajar kalau kita melihat betapa luasnya bentang area yang jadi persebaran bagi ikan yang satu ini.
Akan tetapi, karena saat ini terumbu karang yang jadi rumah paletail unicornfish mulai rusak di mana-mana, maka suatu saat nanti populasi ikan ini berpotensi terancam. Soalnya, mereka sangat mengandalkan terumbu karang untuk bersembunyi, beristirahat, mencari makan, sampai bereproduksi. Kalau tingkat kerusakan karang tidak kita kurangi dari sekarang, bukan hanya ikan ini yang tak dapat bertahan, tapi ribuan sampai jutaan organisme lain yang ada di dalamnya juga akan ikut terpengaruh.
Maka dari itu, kita harus sadar kalau laut itu juga menjadi salah satu tempat yang wajib untuk dijaga. Sekalipun kita tidak hidup di sana, ada begitu banyak manfaat yang kita terima hanya dengan kehadiran beragam biota laut maupun sumber daya yang ada di dalamnya. Lewat aksi sesimpel membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan sekitar, dan membagikan kampanye atau edukasi tentang kepedulian lingkungan saja, kita sudah terhitung berkontribusi untuk alam, termasuk lautan, lho.


















