Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Mangrove Sedunia, Apa Manfaatnya di Indonesia?

ilustrasi mangrove (pexels.com/RAVENA LAGES)
Intinya sih...
  • 26 Juli adalah Hari Mangrove Sedunia, bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove.
  • Mangrove berperan penting bagi alam dan masyarakat pesisir, tetapi menghilang dengan cepat karena berbagai faktor.
  • Indonesia memiliki lahan mangrove terluas di dunia, memberikan banyak manfaat ekonomi dan lingkungan.

Setiap tahunnya pada tanggal 26 Juli, kita memperingati Hari Mangrove Sedunia. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai, terutama di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan di hutan mangrove unik karena bisa hidup di tanah yang asin dan sering terendam air laut.

Sejarah Hari Mangrove Sedunia

ilustrasi mangrove (freepik.com/wirestock)

Menurut laman Care Our Earth, pada 6 November 2015, pada sesi ke-38 General Conference di Paris, UN Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkan 26 Juli setiap tahunnya sebagai Hari Internasional Konservasi Ekosistem Mangrove melalui resolusi 38C/66, juga dikenal sebagai Hari Mangrove Sedunia.

Tanggal tersebut dipilih untuk mengenang aktivis Greenpeace Hayhow Daniel Nanoto, yang meninggal karena serangan jantung pada 26 Juli 1998 selama protes besar-besaran yang bertujuan untuk membangun kembali lahan basah bakau di Muisne, Ekuador.

Peringatan bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove sebagai ekosistem yang unik, khusus, dan rentan.
  • Mempromosikan solusi bagi pengelolaan, konservasi, dan pemanfaatan yang berkelanjutan.

Jika mangrove hilang

Mengutip situs UN WCMC, mangrove punya peran yang penting bagi alam dan kesejahteraan masyarakat pesisir di seluruh dunia, sebagai tempat pembibitan ikan, penghalang terhadap badai dan sebagai sumber kayu untuk membangun dan memasak.

Disebut juga sebagai hutan bakau, mangrove menghilang dengan cepat, didorong oleh alih fungsi lahan untuk akuakultur dan pertanian, pembangunan pesisir, polusi, dan eksploitasi berlebihan.

Diperkirakan seperempat hutan bakau telah hilang dalam 40 tahun terakhir, yang berdampak signifikan pada banyak spesies burung, ikan, mamalia, dan serangga, serta kerugian besar bagi jutaan orang yang secara teratur menggunakan dan bergantung pada hutan bakau di seluruh wilayah tropis dunia.

Konsekuensi dari hilangnya hutan bakau meliputi mata pencaharian yang buruk, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, menurunnya keamanan manusia, dan kualitas hidup yang lebih buruk bagi masyarakat lokal dan penduduk pesisir.

Indonesia juaranya

Kawasan hutan mangrove di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Desember 2021 menyebut bahwa luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare (Ha) atau 20,37 persen dari total dunia. Papua menjadi pulau dengan ekosistem terluas (1,63 juta Ha), disusul Sumatra (892,835 Ha), Kalimantan (630.913 Ha).

Angka-angka di atas ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan bahwa mangrove memiliki banyak manfaat bagi ekosistem, seperti:

  • Menyuburkan tanah di sekitarnya.
  • Menjadi hunian bagi ikan-ikan kecil dan kepiting.
  • Menjernihkan air.
  • Melindungi pantai dari erosi karena menghadang hempasan ombak secara langsung.
  • Mengatasi banjir kawasan pesisir.
  • Dapat diolah menjadi pakan ternak.

Secara ekonomi, ekosistem mangrove pun menyimpan potensi besar. Bakau dapat diolah menjadi ragam hiasan atau kerajinan. Adapun bagi pemerintah, pengembangan ekosistem mangrove dapat menjadi tambahan pendapatan negara lewat perdagangan karbon.

Manfaat hutan mangrove

ilustrasi mangrove (pexels.com/Phil Mitchell)

Berikut adalah manfaat hutan mangrove untuk Indonesia.

  • Perlindungan pantai: Mangrove berperan sebagai benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi, gelombang besar, dan badai. Akar-akarnya yang kuat mengikat tanah dan mengurangi dampak kerusakan akibat bencana alam.
  • Habitat bagi biodiversitas: Hutan mangrove adalah rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk ikan, udang, kepiting, burung, dan mamalia. Keberadaannya mendukung rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Penyerap karbon: Mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida yang tinggi, sehingga berperan penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
  • Penyaring alami: Hutan mangrove berfungsi sebagai filter alami yang menyaring polutan dan menjaga kualitas air laut.
  • Pengembangan ekonomi: Mangrove dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar melalui kegiatan seperti perikanan, pariwisata, dan ekowisata.

Hutan Mangrove punya banyak manfaat, baik untuk alam maupun ekonomi. Di peringatan Hari Mangrove Sedunia, pelestarian ini harus semakin digalakkan dan disebarluaskan kepada masyarakat umum.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us