6 Herbivora yang Hidup di Gurun Sahara, Tahan Cuaca Panas!

Gurun Sahara merupakan gurun terluas di dunia. Dengan total luas wilayahnya yang mencapai 8,6 juta kilometer persegi, Gurun Sahara hampir menutupi seluruh daratan Afrika Utara.
Sebagaimana ekosistem gurun pada umumnya, Gurun Sahara juga menerima curah hujan yang rendah. Dikutip dari Britannica, curah hujan di Gurun Sahara berada di angka 76 mm per tahun. Curah hujan yang rendah sangat mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan. Lebih jauh lagi, produktivitas tumbuhan juga dapat berdampak pada rantai makanan, khususnya hewan herbivora.
Meskipun hidup di lingkungan ekstrim, hewan herbivora juga menjadi bagian penting dalam ekosistem Gurun Sahara. Hewan-hewan ini memiliki mekanisme adaptasi yang memungkinkannya untuk hidup di tengah panas dan keringnya cuaca gurun.
1. Addax

Addax merupakan spesies antelope endemik Gurun Sahara. Rambutnya yang berwarna putih dan kecoklatan adalah bagian dari adaptasi morfologi. Saat musim panas dan paparan sinar matahari sangat terik, rambut putihnya akan membantu memantulkan panas matahari. Sebaliknya, saat musim dingin tiba rambutnya yang cokelat kegelapan akan menyerap panas matahari, dikutip dari Fossil Rim Wildlife Center.
Populasi addax di alam liar diperkirakan kurang dari 100 individu. Dilansir dari Sahara Conservation, eksplorasi minyak, pembukaan jalan, dan serangkaian aksi kericuhan dinilai turut berkontribusi dalam pengurangan habitat addax. Setelah sebelumnya ditemukan di hampir seluruh wilayah Gurun Sahara, populasi addax saat ini terisolasi di Niger dan Chad.
2. Domba barbari

Dikenal juga dengan nama aoudad, domba barbari menghuni daerah perbukitan Gurun Sahara. Domba barbari sangat mudah dikenali dengan warna coklat pada tubuhnya serta bagian dagu, leher dan dadanya yang tertutupi rambut putih panjang. Diantara semua jenis domba, domba barbari memiliki ukuran terbesar dengan bobot jantannya bisa mencapai 145 kg, dikutip dari Animal Diversity.
Tubuhnya yang besar dan kokoh juga membantunya untuk hidup diantara tebing bebatuan dan lereng pegunungan. Domba barbari merupakan pemakan rumput dan semak. Meskipun mendapat asupan air dari tumbuhan yang dimakannya, domba barbari dapat puasa minum selama lima hari, dikutip dari Fossil Rim Wildlife Center.
3. Dorcas gazelle
Diantara spesies gazelle, dorcas gazelle paling teradaptasi dengan wilayah yang kering dan panas. Hewan ini dapat ditemukan di seluruh kawasan Afrika Utara, termasuk Gurun Sahara dan Gurun Negev. Dorcas gazelle yang hidup di Gurun Sahara dapat dikenali dari rambut tubuhnya yang berwarna menyerupai tanah liat, dikutip dari Animal Diversity.
Jika domba barbari bisa tahan tanpa minum selama lima hari, dorcas gazelle bisa melalui sepanjang hidupnya tanpa minum air. Dorcas gazelle cukup mendapat air dari tumbuhan yang dimakannya. Meskipun terbiasa hidup di gurun, dorcas gazelle lebih banyak menghabiskan waktu di waktu fajar, senja dan sepanjang malam terutama saat cuaca sangat panas, dikutip dari Ultimate Ungulate.
4. Unta arab

Unta arab atau dromedari merupakan spesies unta berpunuk satu yang sangat umum ditemukan di wilayah Gurun Sahara. Dibandingkan unta baktria atau unta berpunuk dua, unta arab memiliki rata-rata tubuh yang lebih tinggi yaitu antara 1,7 hingga 2 meter, dikutip dari Animalia.
Punuk unta yang berisi cadangan lemak memungkinkannya untuk melakukan perjalanan jauh. Bahkan dalam kondisi tidak ada makanan dan sumber air, cadangan lemak ini dapat diurai menjadi sumber energi dan air bagi unta. Mulut tebalnya juga membantunya untuk bisa mengkonsumsi tumbuhan berduri yang umum ditemukan di ekosistem gurun, dilansir dari African Safari Wildlife Park.
5. Keledai liar afrika

Selain addax, keledai liar afrika merupakan herbivora terancam punah yang hidup di kawasan Gurun Sahara. Dikutip dari New World Encyclopedia, populasi keledai liar afrika saat ini berjumlah sekitar 570 individu. Dalam beberapa dekade terakhir, sebanyak 90% wilayah persebaran keledai liar afrika telah berkurang.
Keledai liar afrika umumnya mengkonsumsi rerumputan dan bagian-bagian pohon seperti kulit dan daunnya. Karena populasi pepohonan di gurun tidaklah banyak di satu tempat, keledai liar afrika lebih sering ditemukan dalam ukuran populasi yang kecil yaitu sekitar lima individu di satu kelompok.
6. Scimitar oryx

Scimitar oryx memiliki kebiasaan bermigrasi dalam kelompok besar. Ketika musim hujan tiba, scimitar oryx jantan akan memimpin rombongannya untuk menuju Gurun Sahara. Pilihan makanan scimitar oryx cukup bervariasi seperti dedaunan, rerumputan, semak-semak, sampai tumbuhan sukulen dan buah-buahan, dikutip dari Animalia.
Scimitar oryx menjadi bukti kisah sukses konservasi hewan. Setelah lebih dari 20 tahun berstatus extinct in the wild, populasi scimitar oryx kini bisa ditemukan kembali di habitat aslinya. Sejak tahun 2016, sebanyak 300 individu scimitar oryx telah berhasil dilepas-liarkan melalui inisiasi Environment Agency Abu Dhabi, pemerintah Chad, dan organisasi Sahara Conservation, dikutip dari Smithsonian's National Zoo.
Di samping beradaptasi terhadap cuaca panas gurun, hewan-hewan herbivora ini juga menghadapi tantangan akibat aktivitas manusia. Dilansir dari Mirage News, aktivitas pertanian turut mengurangi ketersediaan air oasis yang menjadi sumber air utama bagi komunitas hewan Gurun Sahara.