Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan dengan Evolusi Paling Drastis, Perubahannya di Luar Nalar!

Primata, salah satu hewan dengan evolusi paling drastis (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Semua hewan pasti akan beradaptasi dan berevolusi dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Evolusi sendiri merupakan proses yang terjadi sangat lama, bisa ribuan, ratusan ribu, sampai jutaan tahun. Evolusi juga memunculkan beberapa perubahan, seperti ukuran yang membesar, ukuran yang mengecil, volume otak yang bertambah, sampai hilangnya anggota tubuh.

Perubahan yang terjadi pada tiap spesies juga berbeda, ada yang hanya berubah di bagian tertentu tapi ada juga yang perubahannya terjadi secara signifikan. Saking signifikannya, beberapa spesies sudah jauh berbeda dari nenek moyang mereka di masa lalu. Nah, supaya pengetahuanmu bertambah kali ini kita membahas beberapa hewan dengan evolusi paling drastis dan signifikan.

1. Paus

Paus (commons.wikimedia.org/NOAA Photo Library)

Dilansir Understanding Evolution, paus mulai berevolusi sekitar 50 juta tahun yang lalu. Saat itu, nenek moyang paus tidak hidup di dalam air. Sebaliknya, nenek moyang paus seperti Indohydus dan Pakicetus adalah hewan darat yang mirip seperti rusa kecil atau tapir. Mereka punya empat kaki, kulit berbulu, ekor pendek, dan gigi layaknya hewan omnivor dan karnivor. Nah, perlahan hewan darat tersebut mulai menjadi hewan semi akuatik, berenang di air, dan akhirnya secara penuh beradaptasi untuk hidup air.

Setelah beradaptasi nenek moyang paus mulai berevolusi selama jutaan tahun. Kaki mereka hilang dan berganti dengan sirip, bentuk tengkorak dan giginya berubah, serta ekornya berubah menjadi pipih. Tentunya evolusi tersebut sangat drastis dan signifikan, bahkan paus modern dan paus purba yang hidup di darat sudah sangat berbeda. Tapi kamu masih bisa menemukan sisa-sisa hewan darat di paus modern. Salah satunya adalah tulang sirip yang masih memiliki struktur jari seperti hewan darat.

2. Dinosaurus

Ilustrasi dinosaurus (commons.wikimedia.org/UniverseScienceItaly)

Dinosaurus sudah hidup selama ratusan juta tahun, karenanya tak heran jika hewan ini punya evolusi yang sangat drastis. Melihat ke belakang di zaman purba, dinosaurus jadi hewan yang sangat beragam. Tergantung lingkungannya mereka akan mengembangkan evolusi yang unik dan berbeda. Sebagai contoh, ada dinosaurus yang memiliki tanduk seperti Triceratops. Ada juga sauropoda raksasa dengan leher super panjang. Tak hanya itu, dinosaurus berkaki dua dengan tangan kecil juga berevolusi di akhir zaman dinosaurus.

Tapi yang paling unik adalah evolusi dinosaurus menjadi burung. Bayangkan saja, reptil raksasa bersisik dan bergigi tajam tiba-tiba berubah menjadi burung yang kecil, berbulu lebat, mampu terbang, dan memiliki paruh, jelas BirdLife International. Jika diulik kemungkinan evolusi tersebut terjadi supaya dinosaurus bisa menjangkau tempat yang jauh dengan terbang dan agar gerakan mereka lebih gesit karena tubuhnya mengecil. Tak cuma itu, sekarang burung sendiri juga dikategorikan sebagai jenis dinosaurus.

3. Gajah

Gajah (commons.wikimedia.org/Sadik Shahadu)

Evolusi yang terjadi pada gajah juga terbilang drastis, apalagi jika mengulik tentang nenek moyang hewan darat terbesar ini. Dilansir Wildlife SOS, gajah mulai berevolusi sekitar 30 juta tahun yang lalu. Saat itu, salah satu hewan yang diduga sebagai nenek moyang gajah adalah mamalia berukuran sedang bernama Moeritherium. Moeritherium sendiri merupakan mamalia semi akuatik yang hidup di darat dan di air, lebih mirip seperti kuda nil daripada gajah di masa modern.

Ia punya badan gemuk, gigi atas dan bawah yang menonjol seperti taring, dan bibir bagian atas yang panjang dan kemungkinan merupakan asal usul dari belalai gajah. Nah, selama jutaan tahun Moeritherium berevolusi dan melahirkan banyak jenis gajah. Sebagai contoh, ada gajah purba bernama mammoth yang punya bulu tebal di seluruh tubuhnya. Ada juga gajah raksasa bernama Deinotherium yang justru punya gading di bibir bawah. Tak mau kalah, Paleoloxodon juga unik karena gadingnya sangat besar dan panjang.

4. Ular

Ular (commons.wikimedia.org/Peter Trimming)

Sampai saat ini para ahli belum terlalu paham dengan asal-usul dan evolusi ular dikarenakan kurangnya bukti fosil. Namun ada satu hal yang pasti, yaitu nenek moyang ular merupakan reptil berkaki seperti kadal, jelas Earth History. Ular sendiri pertama kali muncul pada periode jura, yaitu sekitar 201 sampai 145 juta tahun yang lalu. Artinya, ular pertama di bumi hidup berdampingan dengan dinosaurus. Sebenarnya, ular-ular primitif yang hidup kala itu tak jauh berbeda dari ular modern.

Mereka punya lidah bercabang, badan bersisik, dan tubuh memanjang. Hanya saja, kebanyakan ular primitif masih memiliki kaki di bagian belakang tubuh, sangat berbeda dari ular modern. Tapi kaki tersebut kecil dan tidak berguna yang mana membuatnya menjadi organ vestigial. Lebih lanjut, beberapa ular purba yang berkaki adalah Najash, Eupodophis, dan Hassiophis. Namun penemuannya hanya sebatas itu, sampai sekarang belum ditemukan nenek moyang ular dengan empat kaki yang menunjukan evolusi awal ular.

5. Primata

Primata (commons.wikimedia.org/Giles Laurent)

Informasi dari berbagai sumber menjelaskan kalau primata jadi salah satu hewan dengan evolusi paling drastis. Tak hanya mengubah bentuk tubuh, evolusi yang terjadi pada primata juga menambah volume otak. Karena hal tersebut, primata menjadi sangat pintar dan bisa mengingat sesuatu, mampu berbicara, mampu mengorganisir sesuatu yang kompleks, sampai mampu membuat benda yang rumit.

Uniknya, nenek moyang semua primata adalah mamalia kecil yang hidup di pohon dan lebih mirip seperti tikus atau tupai. Mamalia tersebut pertama kali muncul pada zaman dinosaurus dan akhirnya berevolusi. Evolusinya juga bercabang di mana ia melahirkan primata terestrial seperti manusia dan gorila namun juga melahirkan primata arboreal seperti monyet. Nah, berkat evolusi selama jutaan tahun tersebut akhirnya primata jadi hewan yang mampu menguasai bumi.

Evolusi merupakan sesuatu yang tidak bisa diprediksi dan bisa terjadi kapan saja. Lebih lanjut, ada hewan yang berevolusi jadi lebih besar, jadi lebih kecil, bahkan ada evolusi yang menghilangkan bagian tubuh. Tapi, walau evolusi terjadi dengan sangat drastis sebenarnya evolusi adalah sesuatu yang terjadi secara alami. Dengan adanya evolusi hewan bisa terus hidup dan bertahan dari ancaman serta tantangan yang semakin berat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us