Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Zaman Es yang Masih Hidup sampai Sekarang 

ilustrasi muskox (commons.wikimedia.org/BS Thurner Hof)
ilustrasi muskox (commons.wikimedia.org/BS Thurner Hof)
Intinya sih...
  • Hewan zaman es bertahan hingga sekarang sebagai bukti evolusi dan adaptasi yang mengagumkan.
  • Narwhal, Wolverine, Muskox, Beluga sturgeon, dan Saiga antelope adalah contoh hewan zaman es yang berhasil bertahan di era modern.
  • Perubahan iklim dan ancaman manusia menjadi tantangan utama bagi kelangsungan hidup hewan-hewan zaman es ini.

Zaman Es mungkin sudah berlalu ribuan tahun lalu, tapi jejaknya masih bisa ditemukan di beberapa spesies hewan yang berhasil bertahan hingga sekarang. Hewan-hewan ini menjadi bukti nyata ketangguhan evolusi, mampu beradaptasi dengan perubahan iklim ekstrem dan bertahan dari kepunahan massal. Beberapa di antaranya bahkan tetap mempertahankan ciri fisik dan perilaku purba, membuat mereka seperti "fosil hidup" yang masih berkeliaran di bumi.

Dari raksasa laut yang misterius hingga mamalia tundra yang gagah, hewan-hewan zaman es ini gak cuma menarik dari segi biologis, tapi juga punya kisah evolusi yang memukau. Mereka menghadapi tantangan seperti mencairnya es, perubahan habitat, dan persaingan dengan spesies modern, tapi tetap eksis sampai hari ini. Berikut lima hewan zaman es yang berhasil lolos dari kepunahan dan masih hidup di era modern.

1. Narwhal, unicorn laut yang misterius

ilustrasi narwhal (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)
ilustrasi narwhal (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)

Narwhal, paus Arktik dengan tanduk spiral panjang, adalah salah satu makhluk paling ikonik yang selamat dari zaman es. Tanduknya yang sebenarnya adalah gigi taring yang memanjang, berfungsi sebagai sensor suhu dan tekanan air. Narwhal berhasil bertahan di perairan es Greenland dan Kanada berkat kemampuan menyelam hingga 800 meter dan berburu di bawah lapisan es tebal.

Perubahan iklim sekarang menjadi ancaman terbesar bagi narwhal, karena mencairnya es laut memengaruhi habitat dan pola migrasinya. Meski begitu, narwhal tetap menjadi salah satu hewan zaman es yang paling sukses beradaptasi. Keberadaannya memberi petunjuk penting tentang bagaimana makhluk laut purba berevolusi untuk bertahan di lingkungan yang terus berubah.

2. Wolverine, predator kecil yang tangguh

ilustrasi wolverine (commons.wikimedia.org/Uusijani)
ilustrasi wolverine (commons.wikimedia.org/Uusijani)

Wolverine, meski ukurannya gak besar, adalah salah satu predator paling tangguh yang bertahan sejak zaman es. Dengan cakar kuat dan gigitan mematikan, hewan ini bisa menjatuhkan mangsa lebih besar seperti rusa. Wolverine juga dikenal sebagai "hyena kutub" karena kebiasaannya mengais bangkai dan menyimpan makanan di salju untuk stok musim dingin.

Hewan ini masih ditemukan di hutan boreal dan tundra Amerika Utara serta Eurasia, meski populasinya terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat. Wolverine adalah contoh sempurna bagaimana hewan kecil bisa bertahan di zaman es berkat kecerdikan dan daya tahan ekstrem. Mereka membuktikan bahwa ukuran gak selalu menentukan kelangsungan hidup.

3. Muskox, tank berbulu dari Tundra

ilustrasi muskox (commons.wikimedia.org/BS Thurner Hof)
ilustrasi muskox (commons.wikimedia.org/BS Thurner Hof)

Muskox, dengan bulu tebal dan tanduk melengkung, adalah salah satu simbol ketahanan hidup di lingkungan ekstrem. Hewan ini sudah ada sejak zaman Pleistosen, hidup berdampingan dengan mammoth dan harimau bergigi pedang. Muskox berhasil bertahan berkat adaptasi unik, seperti lapisan bulu dalam (qiviut) yang tahan suhu -50°C dan kemampuan membentuk formasi pertahanan melingkar saat terancam predator.

Populasi muskox sempat hampir punah akibat perburuan liar, tapi berhasil dipulihkan melalui program konservasi. Sekarang, mereka banyak ditemukan di Alaska, Kanada, dan Greenland. Gak cuma kuat, muskox juga punya peran penting dalam ekosistem Arktik sebagai pemakan tumbuhan yang menjaga keseimbangan vegetasi tundra. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa hewan purba bisa bertahan asalkan punya strategi adaptasi yang tepat.

4. Beluga sturgeon, ikan purba penghasil kaviar termahal

ilustrasi beluga sturgeon (commons.wikimedia.org/Daniel Döhne)
ilustrasi beluga sturgeon (commons.wikimedia.org/Daniel Döhne)

Beluga sturgeon adalah salah satu ikan tertua di dunia, dengan catatan fosil yang berasal dari 200 juta tahun lalu. Ikan raksasa ini berhasil melewati zaman es dan tetap bertahan di perairan Laut Kaspia dan Hitam. Dengan panjang bisa mencapai 7 meter dan berat lebih dari 1,5 ton, beluga sturgeon adalah salah satu ikan air tawar terbesar yang masih hidup saat ini.

Sayangnya, populasi beluga sturgeon terancam karena perburuan liar untuk diambil telurnya (kaviar) yang bernilai fantastis. Upaya budidaya dan perlindungan mulai dilakukan, tapi pemulihan populasinya berjalan lambat karena siklus reproduksinya yang panjang. Meski begitu, keberadaan beluga sturgeon membuktikan bahwa beberapa makhluk purba bisa bertahan melewati perubahan zaman, asalkan lingkungannya tetap mendukung.

5. Saiga antelope, antelop berhidung aneh yang hampir punah

ilustrasi saiga antelope (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)
ilustrasi saiga antelope (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Saiga antelope adalah mamalia unik yang sudah ada sejak zaman es, dikenal dengan hidung besar fleksibel yang membantu menyaring udara dingin dan debu. Spesies ini pernah tersebar luas dari Eropa hingga Asia, hidup bersama mammoth dan badak berbulu. Saat ini, saiga hanya bertahan di stepa Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia, dengan populasi yang fluktuatif akibat penyakit dan perburuan.

Adaptasi hidungnya yang aneh membuat saiga bisa bertahan di iklim ekstrem, tapi ancaman terbesarnya sekarang justru dari manusia. Perburuan untuk diambil tanduknya (yang dianggap berkhasiat) dan wabah penyakit seperti pasteurellosis sempat mengurangi populasinya drastis. Namun, upaya konservasi mulai menunjukkan hasil, membuktikan bahwa hewan zaman es ini masih punya harapan untuk terus eksis di masa depan.

Hewan-hewan zaman es ini adalah bukti nyata kekuatan evolusi dan adaptasi. Mereka bertahan melalui perubahan iklim drastis, persaingan dengan spesies baru, dan ancaman kepunahan. Keberadaan mereka juga mengingatkan bahwa bumi pernah mengalami masa yang jauh lebih ekstrem daripada sekarang. Dengan upaya konservasi, hewan-hewan purba ini masih bisa bertahan untuk generasi mendatang. Mempelajari mereka gak cuma memberi wawasan tentang masa lalu, tapi juga pelajaran berharga tentang ketahanan hidup di tengah perubahan dunia yang tak terelakkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us