7 Jamur Unik yang Berwarna Pink, Jarang Ditemukan!

Jamur berwarna pink atau merah muda merupakan jenis jamur yang cukup langka dan jarang dibicarakan. Namun, spesies unik ini telah ada selama berabad-abad dan dapat ditemukan di berbagai ekosistem.
Jamur berwarna pink ini sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk, warna dan setiap spesies memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jamur lainnya. Di bawah ini kita akan membahas lebih lanjut tentang jamur unik berwarna merah muda ini.
1. Pleurotus djamour

Jamur tiram merah muda memiliki nama ilmiah Pleurotus djamour. Jika dimakan, jamur ini memiliki rasa lembut, sedikit manis, dan sedikit pedas.
Diterangkan A-Z Animals, jamur ini berasal dari Asia Tenggara dan merupakan makanan yang cukup populer. Sayangnya jamur ini hanya tumbuh liar di daerah beriklim tropis. Jarang ditemukan di supermarket karena umur simpannya hanya sekitar satu hari.
2. Rugosomyces carneus

Rugosomyces carneus juga dikenal sebagai pink fairheads, merupakan jamur yang banyak ditemukan di Amerika Serikat dan Eropa. Diterangkan Try Green Receipes, jamur ini sering ditemukan tersembunyi di rerumputan tinggi.
Mereka memiliki tutup cembung kecil yang rata seiring bertambahnya usia. Lebar tutupnya berkisar antara 1-5 cm.
Batangnya berwarna merah muda, halus, dan dagingnya berwarna putih. Jamur merah muda ini dapat dimakan.
3. Rosy Brittlegill

Rosy brittlegill memiliki ciri khas berupa tutup berwarna merah muda cerah atau kemerahan yang tumbuh hingga lebar sekitar 13 cm. Jamur merah muda ini mulanya memiliki tutup cembung yang lama kelamaan menjadi rata, kemudian menjadi cekung di bagian tengah.
Batangnya berwarna merah muda dan rapuh sehingga mudah hancur saat disentuh. Diterangkan Try Green Recipes, jamur ini sebenarnya dapat dimakan, tetapi rasanya pahit sehingga biasanya tidak dijadikan pilihan dalam bidang kuliner.
4. Rhodotus palmatus

Rhodotus palmatus memiliki nama lain jamur Persik Keriput. Jamur ini memiliki tutup yang terdapat pola menyerupai urat. Mereka juga memiliki insang berwarna merah muda di bawah tutupnya.
Diterangkan A-Z Animals, spesies jamur ini sebenarnya sangat langka, tetapi masih dapat ditemukan di lebih dari 30 negara dan biasanya dilindungi undang-undang. Kelangkaan jamur ini disebabkan berkurangnya pohon inang utamanya, yaitu elm dan ash.
5. Mycena rosea

Rosy Bonnet atau Mycena rosea adalah jamur beracun. Mereka mengandung racun muscarine yang berbahaya sehingga tidak boleh dimakan.
Diterangkan First Nature,\ Rosy Bonnet adalah jamur bioluminescent, yaitu memancarkan cahaya hijau lemah. Mereka biasanya ditemukan di hutan berdaun lebar, tetapi juga cukup umum ditemukan di hutan jenis konifera di tanah asam.
6. Higroforus russula

Hygrophorus russula biasanya tumbuh di atas pohon ek dan kayu keras lainnya. Mereka biasanya ditemukan di akhir musim panas dan musim gugur. Jamur ini tersebar luas di Eropa dan Amerika Utara, dikutip Mushroom Expert.
Jamur ini memiliki tutup yang berukuran 4–13 cm. Tutupnya berbentuk cembung ketika masih muda, lalu menjadi datar, dan menjadi cekung seiring waktu. Dagingnya berwarna putih lalu kemudian perlahan-lahan menjadi merah.
7. Epidendrum lycogala

Dijelaskan A-Z Animals, jamur Lycogala epidendrum biasa ditemukan pada batang kayu mati, menyerupai gumpalan kecil , dan bagian dalamnya berlendir. Jamur ini memiliki tekstur seperti pasta gigi, lengket, serta tidak memiliki aroma dan rasa yang menarik. Karena rasanya yang aneh, jamur ini tidak dimanfaatkan untuk bidang kuliner.
Jamur memang memiliki bentuk dan warna yang unik. Akan tetapi, jamur berwarna pink ini jauh lebih unik daripada jamur lainnya.