Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jarang Terdengar, 7 Pemberontakan Ini Turut Mengatur Jalannya Sejarah

quora.com
quora.com

Bergantung di sisi mana kalian melihatnya, pemberontakan dapat dianggap sebagai perjuangan dari kaum tertindas atau sebuah bentuk pengkhianatan terhadap rezim yang sedang berkuasa.

Berikut tujuh pemberontakan yang jarang diceritakan di buku-buku sejarah, namun turut memengaruhi jalannya sejarah.

1. Pemberontakan Helot (464-462 SM)

historycollection.com
historycollection.com

Tidak jelas dari mana helot (budak Spartan kuno) berasal, tetapi kemungkinan besar mereka adalah bangsa Laconia dan Mesenia kuno. Melansir dari Britannica, mereka ditaklukkan oleh pasukan Sparta dan dijadikan budak setidaknya sejak abad ke-8 SM. Julius Pollux, seorang pemikir Yunani, menganggap kalau status helot ada di antara 'orang bebas' dan 'budak'.

Pada tahun 464 SM, sebuah gempa bumi melanda wilayah Yunani Kuno dan menewaskan sejumlah besar warga Sparta. Melihat peluang ini, helot pun memberontak dan melawan tuan mereka selama dua tahun.

Pemberontakan tersebut akhirnya berhasil ditumpas dan helot ditempatkan di bawah pengawasan serta pembatasan yang ketat sampai mereka dibebaskan. Helot messenian dibebaskan pada 370 SM, sedangkan helot laconian pada abad ke-2 SM.

2. Pemberontakan Hogen (1156)

storiespreschool.com
storiespreschool.com

Setelah Kaisar Konoe wafat pada 1155, perebutan kekuasaan antara mantan kaisar Sutoku dan saudara tirinya yang baru diangkat, Kaisar Goshirakawa, meletus. Marah karena kehilangan kekuasaannya, Sutoku bersekutu dengan beberapa musuh politik Goshirakawa dan menggiring pasukannya ke Kyoto.

Pada 28 Juli 1156, Sutoku dan pasukannya tiba di Kyoto. Mereka pun memutuskan untuk menunggu sampai keesokan paginya dan memulai serangan mereka. Sayangnya, pasukan Goshirakawa memutuskan untuk menyerang pada malam hari dan berhasil memaksa Sutoku mundur.

Banyak dari pemimpin pemberontakan yang terbunuh dalam pertempuran atau dieksekusi setelahnya, sedangkan Sutoku sendiri diasingkan.

Banyak sejarawan yang menganggap kalau penumpasan ini adalah 'kartu domino' pertama yang terjatuh dan akan berujung pada pemerintahan Jepang yang dipimpin oleh samurai di zaman Sengoku.

3. Pemberontakan Cornish (1497)

historic-uk.com
historic-uk.com

Menjelang akhir abad ke-15, kemiskinan merajalela di Cornwall, Inggris. Terutama di kalangan pekerja timah dan para buruh kasar lainnya. Ketika Henry VII diangkat menjadi raja Inggris, dia pun berencana untuk memerangi Skotlandia. Untuk mendanai potensi perang, dia memberlakukan pajak baru yang nyatanya terlalu membebani penduduk Cornwall.

Dipimpin oleh seorang pandai besi bernama Michael Joseph dan seorang pengacara bernama Thomas Flamank, mereka berhasil mengumpulkan 15.000 Cornish dan berbaris di London.

Kalah jumlah dua banding satu, pasukan Cornish yang kurang terlatih pun bertempur dengan gagah berani, walau akhirnya kalah dari pasukan raja. Joseph dan Flamank pun tertangkap, kemudian digantung. Mayat mereka dipotong-potong dan kepala mereka ditancapkan pada tombak di Jembatan London sebagai peringatan.

Sebagai hukuman, Henry VII memberikan pajak yang lebih besar serta serangkaian denda kepada para Cornish.

4. Pemberontakan Morisco (1568-1571)

ladialecticanacional.es
ladialecticanacional.es

Juga dikenal sebagai Pemberontakan Alpujarras, Pemberontakan Morisco adalah pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Moor di Granada, Spanyol. Pemberontakan ini sendiri dipicu oleh serangkaian hukum yang membatasi keyakinan, bahasa, dan pakaian para Muslim Granada.

Menurut data dari laman Spanish Wars, pasukan Moor hanya berjumlah 4.000 orang ketika pemberontakan itu dimulai pada tahun 1568. Namun pada tahun 1570, lebih dari 25.000 pasukan Moor bertempur melawan Raja Phillip II dan anak buahnya. Mereka menggunakan taktik gerilya untuk melawan pasukan Spanyol.

Bangsa Moor sendiri dipimpin oleh Aben Humeya, sampai ia dikhianati oleh pasukannya sendiri. Ia digantikan oleh Aben Aboo yang mengalami nasib serupa. Mereka akhirnya dikalahkan pada tahun 1571, dan berujung pada pengusiran 80.000 Muslim dari Spanyol pada tahun 1609 oleh Raja Phillip III.

5. Perlawanan Dos De Mayo (1808)

emperornapoleon.com
emperornapoleon.com

Pada tanggal 2 Mei 1808, pasukan Napoleon Bonaparte berhasil menduduki Kota Madrid dan memaksa Raja Fernando VII untuk turun takhta.

Pada saat itu, sekitar 55.000 tentara Prancis ditempatkan di kota Madrid. Melihat hal ini, masyarakat Madrid pun khawatir kalau Prancis akan membunuh keluarga kerajaan. Perlawanan pun menggelora di kota Madrid, walau berhasil dihentikan beberapa jam kemudian.

Marsekal Prancis, Joaquim Murat, kemudian mengeluarkan dekrit yang menyatakan kalau siapa pun yang memiliki senjata akan ditembak mati. Seluruh Spanyol akhirnya bersatu dan berhasil mengusir Prancis dalam Perang Semenanjung (1808 hingga 1814).

6. Pemberontakan Pernambucan (1817)

conheahistoria.com.br
conheahistoria.com.br

Muak dengan rezim totaliter dari Monarki Portugis, rakyat Brasil membentuk sebuah negara sementara yang dikenal sebagai Pernambuco. Terletak di Brasil Timur Laut, Pernambuco menjadi rumah bagi banyak pekerja berupah rendah. Mereka kemudian berbaris ke Rio de Janeiro untuk mengambil alih kota tersebut.

Sayangnya, pemberontakan ini dihancurkan dan para pemimpinnya langsung dieksekusi. Melansir dari laman Encyclopedia, revolusi ini hanya berlangsung selama 74 hari. Untuk mencegah pemberontakan serupa, Portugis memenggal kepala dan tangan para pemberontak lalu menyeret mayat mereka dengan kuda.

7. Pemberontakan Sungai Merah (1869-1870)

notesandqueries.ca
notesandqueries.ca

Orang-orang Metis di Koloni Sungai Merah, Kanada khawatir tentang hak atas tanah mereka. Ini terjadi ketika William McDougall ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab atas wilayah mereka.

Louis Riel, seorang keturunan Metis, pun menghimpun rakyatnya untuk berperang melawan pemerintah Kanada dan berhasil merebut Fort Garry. Pasukkanya pun makin terdesak dan Riel berhasil melarikan diri.

Akhirnya, sebuah perjanjian pun dibuat yang menciptakan provinsi Manitoba sebagai wilayah milik orang-orang Metis. Namun karena salah pengelolaan, Riel kembali berperang melawan pemerintah dalam Pemberontakan Barat Laut. Kali ini, dia berhasil ditangkap dan dieksekusi.

Penyebab tujuh pemberontakan tersebut pun beragam, mulai dari mempertahankan wilayah, takhta, dan berperang melawan pemerintah. Meskipun jarang disebutkan dalam sejarah, namun tujuh pemberontakan tadi juga turur mengatur jalannya sejarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us

Latest in Science

See More

7 Hewan yang Memakan Anjing di Alam Liar

17 Des 2025, 07:05 WIBScience