Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Cape Rockjumper, Burung yang Bangun 5 Sarang Setiap Musim Kawin

Cape rockjumper
Cape rockjumper (commons.m.wikimedia.org/Logan Kahle)
Intinya sih...
  • Cape rockjumper juga dikenal sebagai rufous rockjumper dan memiliki panjang tubuh mencapai 23--35 sentimeter.
  • Mereka tersebar di Afrika, khususnya negara-negara Afrika Selatan, dan habitatnya berupa pegunungan fynbos.
  • Cape rockjumper hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua hingga lima individu, dan sistem perkawinan mereka melibatkan pembangunan hingga 5 sarang per musim.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain dikenal sebagai cape rockjumper, burung ini juga dinamai rufous rockjumper. Mereka berada dalam famili Chaetopidae dan memiliki nama ilmiah Chaetops frenatus. Panjang tubuhnya mencapai 23--35 sentimeter. Ekornya panjang berwarna hitam dan kakinya cukup kuat. Jantan punya kepala abu-abu gelap dan hitam, ada garis putih tipis di atas matanya (supercilium) serta garis putih lebar di pipi (malar stripe). Punggung dan sayapnya berwarna abu-abu gelap, sementara bagian bawah tubuhnya merah kecokelatan. Matanya juga merah cerah.

Berbeda dengan betina yang bagian atas tubuhnya, kepala dan sayapnya berwarna abu-abu, tapi cenderung lebih pucat. Pola di kepalanya juga lebih kusam dan pantatnya berwarna oranye. Bagian bawah tubuhnya berwarna krem pucat dan matanya berwarna hitam. Jadi, bisa disimpulkan bahwa hanya jantan yang punya warna mencolok. Setelah tahu cirinya, berikut fakta-fakta yang bisa membantumu mengenalinya lebih baik.

1. Mereka tersebar di Afrika

Cape rockjumper
Cape rockjumper (inaturalist.org/Noeleen du Toit)

Habitat yang dihuni cape rockjumper berupa pegunungan fynbos, khususnya yang didominasi tumbuhan restio semak belukar rendah. Mereka lebih suka lereng curam dengan banyak batu besar yang bisa dihinggapinya ketika sedang mengawasi keberadaan pemangsa. Animalia menginformasikan bahwa terdapat populasi di Eooi-Els, sekitar 80 km dari bagian timur Cape Town. Mereka tersebar di Afrika, khususnya negara-negara Afrika Selatan.

2. Apa yang dimakannya?

Cape rockjumper
Cape rockjumper (inaturalist.org/Noeleen du Toit)

Spesies burung ini mencari makan di lereng berbatu dan bebatuan. Makanan utamanya adalah serangga dan sejumlah vertebrata kecil. Cape rockjumper memburu ulat, ngengat, belalang, kumbang dan lalat. Selain itu, mereka juga memangsa kadal, tokek, amfibi, kalajengking, cacing annelida dan laba-laba.

Sayap kecilnya tidak banyak digunakan untuk terbang ketika mencari makan. Cape rockjumper menghabiskan sebagian besar waktunya berlari dan melompat di antara bebatuan dan rerumputan sambil mencari makanan.

3. Hidup dalam kelompok kecil

Cape rockjumper
Cape rockjumper (inaturalist.org/Noeleen du Toit)

Berdasarkan informasi dari Rhodes University, cape rockjumper hidup dalam kawanan kecil yang terdiri dari dua hingga lima individu. Mereka menghuni wilayah yang cukup luas, bisa hingga 20 hektar. Tapi, hanya pasangan kawin dominan yang berkembang biak, mereka nantinya akan berbagi tugas untuk merawat anak-anaknya.

4. Sistem perkawinan cape rockjumper

Cape rockjumper
Cape rockjumper (commons.m.wikimedia.org/Matthew Wridgway)

Wilayah yang dihuni cape rockjumper sebenarnya memiliki luas bervariasi antara 10-27 hektar, tapi biasanya lebih luas di bagian timur. Di dalam area tersebut, terdiri dari sepasang perkembangbiakan serta satu atau dua burung tambahan, biasanya keturunan dari musim kawin sebelumnya. Para pembantu itu berpartisipasi untuk mempertahankan wilayah jelajahnya dan memberi makan anak-anak dari pasangan dominan.

Jantan dan betina membangun sarang bersama dan mengerami telurnya bergantian. Penelitian awal di tahun 2002 menemukan bahwa cape rockjumper hanya mencoba satu sarang per musim. Tapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka mencoba hingga 5 sarang per musim jika sarang pertamanya gagal. Sarangnya dibangun di bawah tebing berbatu dan dilapisi dengan bulu halus.

Cape rockjumper ternyata hidup dalam kawanan kecil dan lebih banyak menghabiskan waktu di daratan di antara bebatuan. Sebagai informasi tambahan, jantan memiliki nyanyian mirip burung pipit, terdengar seperti 'pee-pee-pee'. Sementara itu, panggilan kontak dan peringatannya seperti 'psuwee-psuwee-psuwee', dilansir Simply Birding Africa.

Sayang sekali tidak ada informasi lebih mengenai gaya hidupnya di alam liar. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai near threatened oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan. Tidak ada informasi mengenai total populasinya secara keseluruhan. Tapi, sejauh ini, hanya ada dua spesies rockjumper di dunia dan keduanya endemik Afrika Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Kepodang Kuduk-hitam, Burung Kuning Cerah dan Paruh Merah Muda

01 Okt 2025, 14:29 WIBScience