Kenapa Aliran Sungai Berubah-ubah? Ini Faktor dan Dampaknya

Ketika diamati dari dekat, kamu mungkin beranggapan bahwa aliran sungai tetaplah sama. Namun, kalau dipahami lebih detail pada dasarnya aliran sungai selalu berubah, lho. Ada kalanya arusnya kencang dengan debit air tinggi, tapi terkadang sebaliknya. Aliran sungai bisa kering dan tidak mengalir tenang.
Kenapa aliran sungai berubah-ubah? Sejatinya, hal tersebut diperlukan untuk menjaga keseimbangan alam, lho. Fenomena ini dipengaruhi oleh banyak faktor pembentuk sungai itu sendiri.
Kenapa aliran sungai berubah-ubah?
Faktor utama yang menjadi alasan aliran sungai berubah seiring berjalannya waktu adalah jumlah air di dalamnya. Jumlah air alias debit ini diukur menggunakan volume air per satuan waktu, seperti meter kubik per detik.
Nah, jumlah air yang mengalir di sungai dipengaruhi oleh masukan dari aliran sungai, hujan, salju yang mencair, rembesan air tanah, dan lain sebagainya. Penambahan dan pengurangan debit air tersebut menjadi alasan utama aliran sungai berubah.
Meski demikian, perubahan aliran sungai tidak sesederhana itu. Ada faktor lain yang ikut memengaruhi regime aliran. Istilah regime pada hidrologi berarti pola aliran sungai atau distribusi air dari waktu ke waktu.
Adanya perubahan pada penggunaan lahan di sekitar sungai pun dapat memengaruhi aliran atau regime secara keseluruhan. Beberapa modifikasi mungkin juga menciptakan tepian sungai yang lebih curam, tidak memiliki vegetasi tepi, dan rentan terhadap fluktuasi permukaan air serta aliran tinggi.
Apakah perubahan aliran sungai berbahaya?

Pada dasarnya, perubahan aliran sungai merupakan bagian dari fenomena alami yang disebabkan oleh perubahan siklus air. Meski demikian, perubahan yang bersifat tiba-tiba berpotensi pada derasnya deras, munculnya pusaran air, suhu air makin dingin, hingga naiknya air ke permukaan.
Secara umum, perubahan aliran sungai mungkin tidak sepenuhnya berbahaya. Namun, perlu dipahami bahwa perubahan aliran sungai dapat membuat seseorang tenggelam, terjebak di arus, atau bahkan terbawa sampai ke hilir.
Risiko tersebut ada bahkan saat permukaan sungai tampak tenang. Pasalnya, aliran di bawah permukaan mungkin lebih kuat dibanding perkiraan. Kekuatan tersebut dapat menarik apa pun, termasuk perenang profesional sekalipun.
Dampak perubahan aliran sungai
Apa yang terjadi jika terjadi perubahan aliran sungai? Morfologi sungai mungkin menjadi salah satu aspek yang paling terlihat. Meski demikian, perubahan aliran ini dapat berdampak pula pada beberapa hal berikut:
- Perubahan kecepatan air dan struktur dasar sungai. Misal, substrat kasar seperti kerikil dan bongkahan batu dapat tertutup pasir dan lumpur
- Bentuk saluran yang berubah. Perubahan aliran sungai dapat memicu pengikisan yang pada akhirnya mengubah bentuk saluran atau habitat tepian sungai
- Komposisi spesies yang berubah. Ketika aliran sungai berubah, beberapa spesies mungkin tidak dapat bertahan hidup di lingkungan baru. Misalnya, mahinga kai yang berenang dengan kecepatan pendek, tidak akan bertahan jika aliran sungai mengharuskan mereka berenang dengan kecepatan tinggi secara berkelanjutan
- Meningkatkan erosi tepian sungai. Perubahan aliran sungai yang memicu banjir bandang mengancam stabilitas tepi sungai
- Kejernihan air menurun. Perubahan aliran sungai yang memicu erosi dapat meningkatkan muatan sedimen ke sungai yang akhirnya memengaruhi kejernihan air
- Peningkatan nutrisi. Penurunan aliran sungai dapat meningkatkan konsentrasi nutrisi.
Alasan kenapa aliran sungai berubah-ubah berkaitan erat dengan iklim dan aktivitas manusia. Perubahan alami mungkin tidak memberikan dampak negatif. Sementara itu, perubahan dalam waktu singkat bisa jadi sebaliknya.
Referensi:
"River Flow Changes Over Time". PennState University. Diakses Maret 2025.
"Understanding Rivers". National Geographic. Diakses Maret 2025.
"Altered Water Flow (Hydrology)". NIWA Taihoro Nukurangi. Diakses Maret 2025.
"River and Stream Safety". National Park Service. Diakses Maret 2025.