Kenapa Kembang Api Warna-warni? Ternyata Ini Penjelasannya!

Kembang api merupakan salah satu hal yang wajib ada dalam perayaan Tahun Baru Masehi. Letupan-letupan kembang api menjadi pertanda bahwa tahun telah berganti. Kilatan cahaya berwarna-warni di udara bak menyambut pergantian tahun dengan begitu meriah.
Kembang api berwarna merah, oranye, kucing, biru, hijau, hingga ungu mewarnai atmosfer ketika pukul 00.00 WIB tiba. Tak hanya di Indonesia, perayaan Tahun Baru Masehi dengan kembang api ini dilakukan hampir di seluruh dunia. Setiap negara bak belomba-lomba menampilkan pertunjukkan kembang api yang memukau dan spektakuler.
Saat menyaksikan pemandangan ini, pernahkah terlintas di pikiranmu kenapa kembang api berwarna-warni? Dari mana asal warna-warna tersebut? Jika kamu penasaran, yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
1. Asal usul kembang api

Jika menilik sejarahnya, kembang api pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat Tiongkok Kuno sekitar 2.000 tahun yang lalu. Kala itu, orang-orang Tiongkok Kuno tak sengaja menemukan kembang api ketika sebatang bambu meledak di dalam api. Setelah ditelusuri, bambu tersebut mengandung kantong udara yang dapat mengembang dan meledak saat terkena panas yang ekstem.
Dilansir NPR, pada sekitar abad ke-9, ahli kimia Tiongkok mulai mengisi batang bambu dengan bubuk mesiu untuk membuat kembang api pertama di dunia. Mereka juga menambahkan bubuk baja agar kembang api lebih berkilau. Tak lama setelah itu, mereka mulai mengganti bambu dengan tabung kertas yang lebih praktis.
Perkembangan besar berikutnya terjadi pada abad ke-13, kembang api mulai tersebar luas di Eropa. Sejak saat itu, kembang api digunakan untuk merayakan banyak acara, mulai dari kelahrian, pernikahan, dan hari raya. Tradisi tersebut terus berkembang dan menyebar hingga ke seluruh dunia sampai saat ini.
2. Komposisi kembang api

Pada umumnya, bahan dasar untuk membuat kembang api tidak berubah sejak masa Tiongkok Kuno. Bubuk mesiu atau bahan kimia yang mudah meledak menjadi kunci utama untuk membuat kembang api. Mengutip dari NOVA, bubuk mesiu ini terdiri dari 75 persen kalium nitrat, 15 persen arang, dan 10 persen belerang.
Selain bubuk mesiu sebagai bahan utama, kembang api juga mengandung komponen lain untuk menunjang keindahannya saat dibakar. Komponen-komponen tersebut ialah serbuk logam dan serbuk besi. Serbuk logam berguna untuk menghasilkan warna yang berbeda pada kembang api, sementara serbuk besi digunakan untuk menghasilkan kilau atau percikan api.
3. Ini beberapa senyawa kimia yang membuat kembang api berwarna-warni

Warna-warna yang dihasilkan oleh kembang api berasal dari senyawa logam. Setiap senyawa logam membawa warna yang berbeda bagi kembang api. Dilansir USGS, berikut beberapa senyawa logam yang biasa ditemukan di dalam kembang api:
- Barium: hijau cerah
- Strontium: merah tua
- Tembaga: biru
- Natrium: kuning
- Kalsium: merah
- Kalium: ungu
- Strontiun dan natrium: oranye cerah
- Titanium, zirkonium, dan magnesium: putih perak
- Tembaga dan strontium: ungu lavender
Jika dalam sebuah kembang api terdapat banyak warna, itu artinya kembang api tersebut terdiri dari banyak senyawa logam. Saat dibakar, senyawa-senyawa yang terkandung di dalam kembang api akan bereaksi dan menghasilkan bunga api yang berwarna-warni. Jadi, apa warna kembang api favoritmu?